Di negara kita yaitu Indonesia banyak terdapat jenis tanah. Tanah yang ada di Indonesia tidak hanya satu jenis saja, melainkan ada bermacam macam. Ada tanah kapur, tanah lempung, tanah humus, tanah padas, tanah podsol dan lainnya.
Beberapa jenis tanah tersebut ada yang benar benar subur dan juga ada yang tidak subur. Pada materi kali ini kita akan membahas tanah podsol yaitu tanah yang memiliki warna pucat dan terdapat di daerah yang memiliki curah hujan tinggi.
Apa itu Tanah Podsol?
Kata “podsol” merupakan nama yang diambil dari bahasa Rusia yaitu “pod’” yang memiliki arti pucat dan “zola” yang memiliki arti abu abu. Maka dari itu tanah podsol merupakan tanah yang memiliki warna abu abu dan pucat, dikarenakan di dalamnya mengandung unsur A2.
Tanah jenis podsol ini terdapat di Indonesia, namun tidak semua wilayah yang berada di Indonesia memiliki jenis tanah podsol ini. Hanya beberapa wilayah saja dan kebanyakan tanah podsol ini terdapat di luar jawa.
Karakteristik Tanah Podsol
Tanah podsol memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Keasaman dari tanah podsol ini yaitu dengan pH 3,5 – 5,5 mulai dari yang asam hingga yang asam.
Tanah podsol memiliki kandungan pasir kuarsa yang paling tinggi.
Tanah podsol memiliki warna yang pucat. Hal itu dikarenakan ada kandungan A2 pada setiap butiran di tanah podsol.
Tanah podsol ini paling rentan terhadap erosi, dikarenakan daya dalam menahan air pada tanah podsol sangat jelek atau tidak bagus.
Tanah podsol memiliki sifat yang kurang subur, dikarenakan kandungan unsur hara pada tanah podsol yang rendah.
Tanah podsol memiliki sifat yang mudah basah. Jadi jika tanah podsol terkena air tanah, maka tanah podsol secara otomatis akan menjadi subur.
Tanah podsol memiliki bentuk atau tekstur yang sifatnya dari lempung hingga berpasir.
Manfaat Tanah Podsol
Tanah podsol ini biasanya dimanfaatkan sebagai lahan untuk bercocok tanam berbagai tanaman palawija. Karena tanaman palawija merupakan salah satu tanaman yang cocok dengan karakteristik dari tanah podsol ini.
Tanah podsol ini juga digunakan untuk produktivitas dari hutan.
Berbagai tanaman yang tumbuh diatas tanah podsol ini sebagai hutan primer.
Tanah podsol ini juga digunakan untuk menanam tanaman lada, contohnya di daerah Bangka.
Proses Terbentuknya Tanah Podsol
Proses terbentuknya tanah podsol ini dipengaruhi oleh curah hujan dan suhu udara. Proses terbentuknya tanah podsol pada daerah yang memiliki suhu udara tinggi maupun rendah disebut dengan proses podzolisasi.
Di dalam proses pembentukan dari tanah podsol ada beberapa faktor yang menyebabkan diantaranya yaitu:
Adanya vegetasi yang memungkinkan bentuk dari tanah podsol yaitu humus asam, dikarenakan memiliki kadar basa yang rendah.
Kondisi curah hujan yang tinggi dan terus menerus atau tetap.
Kurangnya basa.
Adanya tanah pasir kuarsa yang paling permeabel.
Morfologi Tanah Podsol
Tanah podsol terdiri dari 5 lapisan dan lapisan di dalam tanah podsol disebut horison. 5 lapisan tersebut yaitu horison A1, horison O, horison A2, horison B dan horison BC serta horison C. Berikut ini penjelasan dari beberapa horison atau lapisan pada tanah podsol yaitu:
Horison A1 Horison A1 memiliki tekstur atau bentuk yang lebih halus. Warna dari horison A1 yaitu coklat kelam hingga hitam, dikarenakan adanya bahan bahan organik di dalamnya.
Horison O Biasanya horison O ini terdapat banyak di dalam hutan yang terdapat tanah humus. Hal ini dikarenakan horison O lebih mengarah pada pembedaan humus tersebut. Kemudian tanah humus dibagi lagi dari yang sudah terjadi dekomposisi dan humus yang sudah terjadi dekomposisi di dalam padang rumput.
Horison A2 Horison A2 ini memiliki lapisan yang karakteristiknya berwarna abu abu dengan warna pucat. Dikarenakan horison A2 ini memiliki lempung dengan menepung. Kemudian, pada lapisan itu mengandung minyak yang jika dipijat akan ada konkresi.
Horison B Horison B memiliki warna coklat yang kelam hingga coklat biasa. Horison B memiliki tekstur yang lebih halus dan struktur yang mengakibatkan saling koagulasi A1 dan Fe dengan muatan positif yang bahan organiknya bermuatan negatif.
Horison BC dan Horison C Lapisan dari tanah podsol ini akan semakin ke bawah, sehingga warnanya semakin mendekati atau mirip dengan bahan induk. Selain itu juga memiliki tekstur yang kasar. Pada kedua horison tersebut memilki lapisan solum yang dangka yaitu 40 – 100 cm saja.
Persebaran Tanah Podsol di Indonesia
Tanah podsol merupakan salah satu jenis tanah yang ada di Indonesia, sehingga dengan mudah kita bisa menemukan tanah podsol ini di beberapa wilayah yang terdapat di Indonesia. Namun, tidak semua wilayah di Indonesia memiliki tanah podsol ini.
Persebaran dari tanah podsol ini ada di daerah yang memiliki iklim basah, memiliki curah hujan yang lebih dari 2000 mm per tahunnya tanpa adanya bulan kering. Beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki tanah podsol diantaranya yaitu: