Erosi: Pengertian – Jenis dan Cara mengatasinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada kalanya alam membuat manusia merasa was-was, salah satu contoh yang selalu kita ingat adalah bencana alam Tsunami.

Dan salah satu bentang alam yang kita ketahui salah satu contohnya adalah gletser atau geyser. Gletser adalah salah satu jenis dari erosi.

Dan apakah pengertian dari erosi itu sendiri? Berikut penjelasannya.

Pengertian Erosi

Secara ilmiah Erosi adalah Pengikisan material permukaan tanah secara bertahap, terutama beberapa jenis batuan, endapan (sedimen), dan jenis tanah akibat air, angin, dan es.

Erosi sendiri bisa juga diartikan sebagai pengikisan lapisan permukaan bumi.

Pada erosi, massa tanah dan batuan akan diuraikan dan dipindahkan oleh bantuan angin, air, es maupun tenaga gravitasi dan lainnya.

Ketika suatu daerah banyak terjadi erosi, maka lapisan bunga tahannya akan berkurang.

Dan hal inilah yang menyebabkan lahan tersebut menjadi tandus. Lamanya proses inipun beragam.

Terjadinya erosi akan banyak mempengaruhi terhadap perubahan kerak bumi.

Contoh, pegunungan bisa berkurangnya tingginya, puncak-puncak gunung yang tajam akan membulat.

Dataran tinggi akan menjadi dataran rendah Dataran rendah akan menjadi tinggi, ngarai bertambah luas dan sebagainya.

Ada bermacam-macam jenis erosi yang dikenal. Pembagian erosi tersebut umumnya didasarkan proses atau penyebab erosi.

Jenis-jenis Erosi

Supaya lebih jelasnya. Berikut jenis-jenis dari erosi:

1. Erosi Air Sungai

erosi air sungai

Erosi air sungai berlangsung akibat adanya volume air yang mengalir dengan cepat dan debit air yang besar, sembari mengangkut material benda padat.

Aliran air yang akan mengikis hulu-hulu, sehingga menyebabkan terbentuknya lembah-lembah, ngarai, sungai, serta jurang- jurang yang dalam.

Contoh akibat erosi air sungai ini yaitu:

  • Lembah Anai
  • Grand canyon colorado
  • Ngarai sianok
  • Jeram victoria.

2. Erosi air laut (abrasi)

erosi air laut

Erosi ini sering dikenal sebagai abrasi. Erosi air laut terjadi dikarenakan pukulan ombak air laut yang menerpa tebing-tebing pantai secara terus menerus hingga terjadi kerusakan.

Perusakan tebing-tebing pantai inilah yang sering disebut sebagai abrasi atau erosi marine.

Perbedaan antara erosi air sungai dan erosi air laut terletak pada kekuatan arusnya.

Meskipun sama sama air, air laut cenderung selalu menerpa dan membentur setiap saat perlahan-lahan dan menyebabkan pengikisan.

Apalagi kandungan air laut yang mengandung garam semakin mudah merapuhkan batu batuan yang ada di sekitar pantai.

Contoh bentang alam yang dikarenakan oleh erosi air laut atau abrasi ini bisa dilihat di sejumlah titik di pinggir pantai.

3. Erosi Es (Gletser)

gletser

Erosi es disini lebih sering dikenal sebagai gletser atau geyser. Erosi es ini terjadi ketika tumpukan es bergerak secara perlahan ke bawah kemudain mengikis lembah-lembah yang ada di pegunungan.

Adanya arus es yang mengalir ini disebut gletser atau geyser.

Karena erosi yang terjadi disebabkan oleh tenaga es, maka erosi es juga disebut sebagai exarasi.

Hasil endapan yang diendapkan dalam proses ini disebut sebagai moraine.

Namun erosi ini hanya terjadi pada wilayah yang banyak terjadi di daerah yang mempunyai stok salju atau es (hujan es) yang banyak.

4. Erosi Angin

erosi-angin

Erosi yang terjadi karena angin ini sering disebut juga sebagai korosi. Proses erosi ini banyak terjadi di wilayah yang kering, atau wilayah yang terdapat gurun pasir.

Korosi ini terjadi karena hembusan angin yang membawa banyak butiran pasir yang akan menerpa bagian batuan tertentu, sehingga menjadi kejadian batuan tersebut terkikis dan akan lapuk.

5. Erosi Percik (splash erosion)

erosi-percikan

Erosi percik adalah jenis erosi yang disebabkan oleh percikan tanah halus yang terjadi karena tetesan air hujan, dan percikan tersebut terkena pada batuan atau tanah.

Erosi jenis ini dapat mengakibatkan material atau tanah menjadi cepat lapuk dan sangat mudah hancur.

6. Erosi Permukaan atau Erosi Lembar (sheet erosion)

sheet-erosion

Erosi lembar terjadi dengan memecah partikel tanah pada lapisan tanah yang hampir seragam, sehingga mengakibatkan kenampakan yang seragam.

Ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah lereng terkikis oleh air hujan dan air larian (runoff).

7. Erosi Alur (Riil Erosion)

erosi-alur

Erosi alur terjadi karena adanya pengikisan tanah sehingga mengakibatkan alur-alur yang searah dengan kemiringan pada lereng.

Alur-alur yang dihasilkan umumnya memiliki kedalaman 30 cm dan lebar kurang dari 50 cm.

Erosi alur sangat mudah dikenali karena bentuk dari penampakannya yang seperti alur di wilayah pegunungan.

Selain itu erosi alur sering terjadi pada tanah yang baru saja diolah.

8. Erosi Parit (Gully Erosion)

gully erosion

Erosi parit adalah erosi yang diakibatkan oleh arus air yang sangat kuat. Karena begitu kuat, maka lereng-lereng yang terkena erosi ini akan berbentuk seperti parit V atau U.

Erosi parit ini juga merupakan bentuk lebih lanjut dari erosi alur. Erosi parit membentuk alur-alur dengan kedalaman yang lebih dari 30 cm dan lebar lebih dari 50 cm.

9. Erosi Tebing Sungai (Stream Bank Erosion)

stream bank erosion

Erosi tebing sungai terjadi ketika lembah sungai jadi bertambah lebar, yang dikarenakan adanya pengikisan yang terjadi pada dinding sungai (erosi lateral).

Umumnya erosi tebing sungai terjadi pada daerah hilir sungai.

10. Erosi Air Terjun (Waterfall Erosion)

Waterfall erosion

Erosi air terjun adalah erosi yang terjadi ketika ada tenaga air terjun yang mengakibatkan pengikisan.

Erosi air terjun ini umumnya berbentuk vertikal. Sedangkan untuk posisi atau letak air terjun tersebut, sedikit demi sedikit akan bergerak ke belakang ke arah hulu sungai.

Penyebab terjadinya Erosi

Penyebab erosi dapat di bagi menjadi 2 (dua), yaitu:

  • Penyebab Alamiah
  • Manusia

Dan berikut penjelasannya :

Penyebab Alamiah

Sebab-sebab terjadinya erosi secara alamiah ada 3 (tiga), yaitu:

  • Faktor Iklim

Besar dan kecilnya intensitas hujan, rata- rata dan rentang suhu, musim, kecepatan angin, dan juga frekuensi badai

  • Faktor Geologi

Faktor ini juga menjadi pengaruh terjadinya erosi, diantaranya tipe sedimen, batuan, porositas, permeabilitas, kemiringan, jenis dan sifat tanah pada lahan yang berkaitan

  • Faktor biologis

Kegiatan makhluk hidup yang mempengaruhi kondisi lahan.

Aktivitas Manusia

  • Dengan adanya penebangan hutan yang tidak berimbang dengan penanaman pohon kembali sehingga dapat menyebabkan hutan gundul.
  • Konstruksi yang tidak ditata dengan baik
  • Beralihnya fungsi hutan yang menjadi lahan tambang, kebun dan pertanian ataupun pembangunan jalan.

Cara Mengatasi Erosi

Berikut dibawah ini terdapat beberapa cara menanggulangi erosi, antara lain:

  • Cara menanggulangi erosi air
    Yaitu dengan membuat terasering, menanami pohon-pohon pada tanah yang miring.
  • Cara menanggulangi erosi angin
    Yaitu dengan membuat oasis buatan, dan mengaliri air atau menanami pohon-pohon, seperti : kaktus, pakis dan lain-lain yang bisa menyimpan air.
  • Cara menanggulangi erosi gletser
    Adalah dengan cara menanami pohon-pohon untuk menghalangi longsorang salju.
  • Cara menanggulangi erosi abrasi
    Dengan cara memecah ombak-ombak yang besar dengan cara membuat benteng atau karung buatan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn