Tari Kebalai: Makna – Gerakan dan Pola Lantainya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Nusa Tenggara Timur merupakan bagian dari provinsi di Indonesia yang terkenal dengan padang savananya dan juga sebagai rumah dari hewan endemik Indonesia yaitu Komodo. Tak hanya menyimpan satwa eksotis saja, NTT juga memiliki banyak kebudayaan yang menarik untuk dibahas salah satunya adalah tarian adat kebalai. 

Sejarah Tari Kebalai 

Tari kebalai adalah salah satu wujud kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur yang khususnya berasal dari Pulau Rote Ndao. Masyarakat Rote Ndao biasanya melakukan tarian ini secara bersama-sama sebagai hiburan. Tarian ini sangat populer di kalangan masyarakat lokal dan masih terjaga kelestariannya hingga saat ini.

Nama Kebalai sendiri diambil dari bahasa Kupang yaitu dari kata “kebak” dan “ea”. Tarian ini biasanya dilakukan dengan cara bergandengan tangan satu sama lain dan membentuk lingkaran. Tarian ini bisa diikuti oleh siapa saja baik wanita maupun laki-laki, usia muda maupun usia tua. Selain menjadi sarana hiburan, tarian ini juga dilakukan untuk upacara ritual seperti upacara kematian, upacara pembuatan rumah baru dan lain sebagainya. 

Awal mula tarian Kebalai muncul adalah untuk memberikan hiburan kepada keluarga yang baru saja terkena musibah kematian. Tarian ini dilakukan setelah prosesi pemakaman selelasi. Para kerabat yang ditinggalkan dan orang-orang yang datang melayat berkumpul di halaman rumah dan menarikan tari kebalai. Selama tarian ini berlangsung penari dipenuhi rasa khidmat dan khusyuk. 

Tujuan dari tarian ini adalah agar yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan serta tidak terjebak dalam kesedihan yang berlarut. Namun seiring perkembangan zaman, tarian ini tidak hanya dilakukan dalam upacara kematian saja. Tari kebalai juga dilakukan untuk menyambut tamu dan juga upacara perayaan lainnya. Bahkan tari kebalai juga tampil dalam festival budaya internasional. 

Fungsi dan Makna Tari Kebalai 

Tari kebalai dilakukan ketika ada seseorang yang ditinggal oleh kerabatnya untuk selamanya. Tujuannya adalah agar orang tersebut terhibur dan kembali menjalani hari-harinya seperti biasa.

Dari hal tersebut tersirat bahwa tari kebalai memiliki nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Mereka akan saling mendukung dan menghibur ketika orang disekitar mereka sedang mengalami kesedihan. 

Selain itu dengan adanya tarian ini hubungan antar masyarakat menjadi semakin erat. 

Gerakan Tari Kebalai 

Tari yang dilakukan oleh setidaknya 10 hingga 50 orang ini memiliki gerakan yang sederhana. Sebelum memulai tarian, peserta terlebih dahulu membentuk lingkaran dan bergandengan tangan. Namun apabila peserta terlalu banyak dengan luas area pertunjukkan yang sempit maka peserta bisa dibagi menjadi dua dengan membuat lingkaran di dalam lingkaran.

Sebagian besar gerakan dalam tari kebalai memanfaatkan gerakan kaki yaitu maju mundur serta melangkah ke kanan dan ke kiri. Gerakan akan dipimpin oleh satu orang yang disebut dengan Manehelo dan manasimba. 

Manahelo dan manasimba akan memberikan isyarat berupa kalimat tertentu untuk mengubah gerakan. Gerakan memutar dalam tari adat kebalai bisa searah jarum jam atau bisa juga berlawanan arah jarum jam. Selain memimpin gerakan seorang manehelo dan manasimba juga yang akan mengiringi tarian dengan sebuah syair atau pun lagu.

Meski gerakan pada tarian ini cukup sederhana namun peserta tetap harus berkonsentrasi karena tari kebalai harus dilakukan dengan kompak. Tari kebalai pada umumnya dilakukan selama mulai dari 30 menit hingga 1 jam bergantung dengan manehelo dan manasimba. 

Properti Tari Kebalai 

Sebuah seni pertunjukkan dan seni tari biasanya akan memerlukan properti untuk mendukung pementasan. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam pertunjukkan tari kebalai adalah sebagai berikut. 

  • Busana 

Busana yang dikenakan oleh para penari tari kebalai adalah pakaian adat Rote Ndao. Bagi perempuan mengenakan kain sarung, selampang, pendi, dan habas. Sedangkan penari laki-laki menggunakan selimut selampang, selimut hafa, dan habas. 

  • Aksesoris

Selain busana terdapat juga aksesoris tambahan yang akan memberikan nilai lebih dan semakin menonjolkan ciri khas NTT. Aksesoris yang digunakan adalah topi bula malik yaitu penutup kepala khas pulau Rote Ndao untuk kaum perempuan. Sedangkan kaum laki-laki mengenakan topi khas yang disebut ti’i langga.  

  • Area

Tarian kebalai biasanya dapat dilakukan dimana saja yang mempunyai area luas seperti halaman rumah ataupun tempat terbuka.

Musik Pengiring Tari Kebalai

Sebuah tarian umumnya menggunakan musik sebagai pengiringnya. Namun ada juga yang hanya mengandalkan syair sebagai irama seperti halnya tari kebalai. Syair yang dilantunkan oleh manehelo dan manasimba cukup untuk mengiringi jalannya pertunjukkan. 

Syair yang dilantunkan biasanya berupa syair-syair adat dan isinya menyesuaikan dengan peristiwa pada saat itu. Manehelo dan manasimba akan melantunkan syair secara bergantian dan saling sahut menyahut.  

Pola Lantai Tari Kebalai

Dalam setiap tarian terdapat sebuah formasi untuk mengatur arah dan gerakan tarian yang disebut dengan pola lantai. Pola lantai yang digunakan dalam seni tari kebalai adalah pola lantai melingkar.

Hal tersebut dapat dilihat dari cara mereka menari yaitu membentuk sebuah lingkaran dan bergerak searah atau berlawanan jarum jam sampai akhir tarian. 

Kesimpulan 

Tari Kebalai adalah sebuah tarian adat yang dilakukan secara massal oleh masyarakat NTT khususnya di Pulau Rote Ndao. Pada awalnya tarian ini dipentaskan setelah upacara pemakaman sebagai sarana penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan. Tarian ini dapat dilakukan oleh siapapun dan usia berapapun. 

Semakin berkembangnya zaman fungsi dari tarian ini pun berkembang. Tak lagi hanya ada di saat ritual pemakaman namun ada juga dalam berbagai festival budaya dan juga untuk menyambut tamu. Tarian ini menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian antar masyarakat Rote Ndao.

Gerakan yang terkandung dalam tari adat kebalai sangat sederhana dengan mengandalkan gerakan kaki. Biasanya gerakan tarian yaitu berupa hentakan kaki maju mundur dan melangkah ke kanan dan ke kiri.

Tarian akan dipimpin oleh manehelo dan manasimba yang juga akan melantunkan syair. Syair yang digunakan adalah syair adat sesuai peristiwa yang sedang terjadi serta dilantunkan secara sahut menyahut. 

Penari dalam tari kebalai mengenakan pakaian adat dan aksesoris yang mencerminkan nilai budaya NTT. Tarian yang dilakukan di halaman terbuka ini hanya mengandalkan lantunan syair sebagai iringan musik mereka. Dalam menarikan tari kebalai menggunakan pola lantai melingkar. Hal tersebut dapat terlihat sebelum memulai gerakan para penari akan membentuk lingkaran sambil bergandengan tangan. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn