Seni

Tari Poco-Poco: Makna – Sejarah dan Keunikannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tari Poco-poco merupakan senam yang masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar tari poco-poco. Negara Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budayanya. Maka begitu pula dengan tariannya, sangat beragam.

Tari Poco-poco sebenarnya merupakan tari yang berasal dari Manado. Awalnya tari ini hanya tari biasa, namun seiring dengan perkembangan waktu senam poco-poco banyak diminati oleh kalangan masyarakat Indonesia.

Makna Tari Poco-Poco

Poco-poco sebenarnya tidak hanya sekedar tarian atau senam saja. Namun, poco poco merupakan salah satu seni gabungan dari menari dan menyanyi. Tarian poco poco merupakan tarian yang khas berasal dari Manado, Sulawesi Utara.

Pada mulanya lagu serta tarian dari poco-poco ini hanya dikenal di lingkungan TNI dan juga Polri sebagai gerakan untuk senam pagi sebelum memulai pekerjaan. Karena keunikannya dan gerakan yang mudah untuk diikuti, maka tarian poco-poco mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia.

Pertama kali tarian poco poco ini mulai disiarkan di stasiun TV yaitu TVRI pada saat itu.

Tarian poco-poco tidak sekedar hanya menari dan menyanyi saja, melainkan tari poco-poco juga dijadikan lomba dalam ajang olahraga tingkat nasional. Poco poco sendiri memiliki arti yang berasal dari bahasa Termate yaitu menggemaskan.

Sejarah Tari Poco-Poco

Sejarah dari tari poco-poco dimulai pada tahun 1993. Saat itu si pencipta lagu poco poco yaitu Ferry Sapulette bergabung ke dalam sebuah grup. Grup tersebut bernama Nanaku Group. Beliau di group tersebut memainkan serta merekam lagu poco-poco.

Ferry mengatakan bahwa lagu poco poco bukan menggunakan bahasa Manado, melainkan menggunakan bahasa Ternate. Pada awalnya tarian ini dikenal di lingkungan Polri dan TNI sebagai gerakan senam pagi.

Pencipta tarian ini mengatakan bahwa gerakan dari tarian poco-poco terinspirasi dari gerakan tentara yang sedang memegang senjata. Para tentara yang melaukan senam poco-poco ini menggunakan baju kaus dan juga celana dan ditambah dengan memegang senjata.

Seiring dengan perkembangan jaman, tari poco-poco masuk ke ranah tarian modern namun tidak meninggalkan gerakan dasarnya. Tarian ini sering digunakan dalam senam aerobik. Gerakan dari tari poco-poco sendiri sudah banyak dimasuki oleh gerakan gerakan lainnya.

Manfaat Tari Poco-Poco

  • Dapat menurunkan berat badan karena berkurangnya cairan akibat keringat yang disebabkan dari gerakan senam poco-poco.
  • Dapat meningkatkan denyut jantung.
  • Dapat meningkatkan nilai kolesterol yang menunjukkan bahwa tarian poco-poco mampu memobilisasi lemak.

Gerakan Tari Poco-Poco

Gerak dari senam poco-poco ini tampak sederhana, gampang untu diikuti dan tidak memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Gerakan dasar dari tarian poco-poco diambil dari tari tradisional Maluku yaitu Wayase.

Lagu yang digunakan sebagai pengiring dari tari poco-poco yaitu merupakan lagu yang berasal dari Ambon yang diciptakan oleh Arie Sapulette. Gerakan dasar dari tarian poco-poco diantaranya:

  • Dua langkah kecil ke kanan, kemudian kembali lagi ke tempat.
  • Mundur satu atau dua langkah ke belakang dan kemudian maju ke depan sambil berputar.
  • Gerakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang hingga penari selesai memutar tubuh ke empat penjuru angin dan kemudian kembali ke tempat semula.

Gerakan dari tari poco-poco terinspirasi dari senam para tentara yaitu TNI dan POLRI. Mereka melakukan gerakan senam dengan memegang senjata.

Kostum Tari Poco-Poco

Pada umunya tarian ini termasuk juga ke dalam senam, atau yang sering disebut senam poco-poco. Senam sendiri biasanya menggunakan pakain olahraga. Atasan yaitu kaus dan bawahannya yaitu celana panjang.

Indonesia pernah melakukan senam poco-poco untuk pemecahan rekor Guinness World Record. Dalam acara ini para peserta senam poco-poco menggunakan pakaian olahraga dengan konsep yaitu merah putih.

Atasan kaus dan celana panjang putih ini memiliki motif api di bagian dada. Motif tersebut juga memiliki lambang dan makna yaitu mencerminkan semangat berkobar yang tidak pernah redup dan juga di dasari oleh ketulusan hati.

Aksesorisnya menggunakan ikat kepala bermotif batik. Ada juga kain merah yang diikatkan pada bagian pinggang. Kain merah tersebut ditambahkan dengan kain motif tenun yang berasal dari Minahasa.

Kain motif tersebut digambarkan dengan rumah adat Minahasa dengan tujuh tingkat. Motif ini digunakan sebagai bentuk keselarasan dan keharmonisan hidup bermasyarakat di Indonesia yang masyarakatnya penuh dengan toleransi dna juga saling menghargai satu dengan yang lainnya.

Lagu Poco-Poco

Tarian poco-poco tidak sekedar hanya menari saja, namun juga diiringi dengan lagu poco-poco. Lagu ini merupakan ciptaan dari Yopie Latul.

Balenggang pata pata
Ngana pegoyang pica pica
Ngana pebodoy poco poco
Cuma ngana yang kita cinta
Cuma ngana yang kita sayang
Cuma ngana suka bikin pusing
Balenggang pata pata
Ngana pegoyang pica pica
Ngana pebodoy poco poco
Cuma ngana yang kita cinta
Cuma ngana yang kita sayang
Cuma ngana yang suka bikin pusing
Ngana bilang kita na sayang
Rasa hati ini malayang jauh dija dija
Biar ngana kita pebayang
Biar na bikin layang layang
Cuma ngana yang kita sayang

Keunikan Tari Poco-Poco

  • Gerakan dari tarian poco-poco sangat mudah dan sederhana.
  • Gerakan dari tari poco poco menjadikan tubuh menjadi lebih sehat dan segar, karena banyak mengeluarkan keringat.
  • Tarian ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.
  • Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua pun dapat melakukan tarian ini.
  • Pada mulanya tarian ini merupakan senam yang sering dilakukan oleh TNI dan POLRI.
  • Unsur dari gerakan tari poco-poco diambil dari berbagai gerakan dari daerah daerah di Indonesia.