Daftar isi
Aceh merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatera. Dikenal sebagai wilayah dengan kekayaan alam dan masyarakat yang kental akan budayanya. Berikut ini adalah pembahasan mengenai salah satu budaya dari Aceh yaitu tari Tarek Pukat.
Tari Tarek Pukat merupakan salah satu tari-tarian tradisional masyarakat Aceh yang dilakukan oleh sekelompok wanita. Biasanya dalam satu kelompok terdiri dari 7-9 wanita . dan 4-5 pria. Para penari dilengkapi dengan tali sebagai ciri penari. Tarian ini umumnya digelar dalam kegiatan pemerintahan maupun acara-acara masyarakat.
Masyarakat yang menarikan tarian ini adalah orang Aceh yang tinggal di wilayah pesisir pantai. Oleh sebab itu tarian ini sangat lekat dengan kehidupan para nelayan di sana.
Makna yang terkandung dalam setiap gerakan tari Tarek Pukat adalah gotong royong sebagaimana yang selalu dilakukan masyarakat pesisir Aceh. Gerakan tari Tarek Pukat menggambarkan nelayan yang sedang bergotong royong menangkap ikan di laut. Hasil tangkapannya kemudian dibagikan kepada nelayan yang ikut berpartisipasi. Sehingga tarian ini dimaknai sebagai lambang kekompakan dan semangat kerja sama masyarakat Aceh.
Tari Tarek Pukat berasal dari kegiatan para nelayan pada saat mencari ikan dengan cara menjala. Para nelayan akan membentangkan jala ke laut kemudian ditunggu beberapa saat untuk ditarik secara bersama-sama. Cara ini kemudian dikenal dengan nama tarek pukat. Cara ini sudah mendarah daging dan terus dilestarikan sejak abad ke-16.
Dari gerakan para nelayan tersebut, seseorang bernama Yusrizal terinspirasi untuk menjadikannya sebagai suatu gerakan tarian. Hingga tercipta lah tarian tarek pukat pada tahun 1962. Tarian ini kemudian terus dikembangkan oleh masyarakat pesisir Aceh dan menjadi bagian dari budaya mereka. Bahkan tari tarek pukat ditampilkan dalam berbagai upacara-upacara adat.
Fungsi dari tari Tarek Pukat adalah untuk menghormati budaya leluhur dan juga sebagai sarana hiburan dan pertunjukan. Selain itu tarian ini juga digunakan untuk menyambut tamu yang datang ke Aceh dan bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil laut.
Tari Tarek Pukat memiliki daya tarik yang memukau sepanjang pertunjukan. Penari pada awalnya akan duduk dengan menepuk paha dan melakukan gerakan tarian. Selanjutnya penari akan menari sesuai dengan gerakan tarian sembari mengaitkan tali satu sama lain.
Di akhir pertunjukan penonton akan disuguhkan dengan sebuah jaring ikan yang dibuat oleh penari selama pentas tari. Hal tersebut yang menjadi ciri khas dan keunikan yang dimiliki tari Tarek Pukat.
Properti atau perlengkapan adalah salah satu hal wajib yang ada dalam setiap pertunjukan agar semakin menarik. Berikut ini adalah properti yang digunakan dalam pertunjukan tari Tarek Aceh.
Sebuah tarian tidak lengkap tanpa adanya musik sebagai pengiring. Musik yang digunakan dalam pertunjukan seni tari Tarek Pukat adalah perpaduan antara alat musik rapai dan juga serune kalee. Keduanya merupakan alat musik tradisional Aceh yang memiliki bunyi unik. Rapai adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini menghasilkan irama hentakan yang memberi kesan semangat.Sedangkan serune kalee adalah alat musik tiup yang menghasilkan bunyi lembut menambah syahdu alunan.
Selain musik, lagu juga menjadi pengiring pertunjukan seni tari tradisional tari Tarek Pukat. Lagu yang digunakan adalah lagu “Tarek Pukat” yang dinyanyikan oleh pengiring vokal bersama dengan penari.
Gerakan merupakan sebuah unsur dasar yang wajib ada dalam sebuah karya seni tari. umumnya sebuah gerakan memiliki makna tersendiri. Berikut ini adalah ragam gerakan yang terdapat dalam tari Tarek Pukat.
Pola lantai yang digunakan dalam tarian ini adalah pola horizontal. Hal tersebut dapat terlihat dari posisi penari yang duduk berjajar sambil menepuk dada dan paha mereka secara bergantian.