Daftar isi
Banyak yang bertanya, apakah konghucu agama atau kepercayaan? dimana, tempat berdoa bagi umat konghucu bisa dilakukan dimana saja seperti rumah, klenteng, litang, miao, kongzi miao, dan khongcu bio. Semua sama saja asalkan peralatan yang dibutuhkan untuk berdoa ada dan harus dilakukan dengan khidmat.
Tetapi untuk peribadatan dalam hari raya biasanya dilakukan di klenteng, disana nantinya akan berkumpul umat konghucu dalam daerah tertentu. Klenten biasanya didominasi oleh warna merah dan tulisan China. Selain sebagai tempat doa, litang dijadikan tempat kebaktian secara berkala.
Sebelum melakukan tata cara berdoa, sebelumnya sediakan terlebih dahuu peralatan yang dibutuhkan dalam ritual doa.
Lilin atau lampu digunakan dalam doa umat konghucu karena bersimbol sebagai penerangan yang berdiri dengan tegak. Asap yang dihasilkan lilin nanti menandakan doa dari umat konghucu yang sedang naik mendekati Tuhan Thian agar doa mereka didengar dan dikabulkan.
Hio atau dupa merupakan bahan pembakar yang dapat mengeluarkan asap yang harum. Penggunaan hio atau dupa mengartikan bahwa jalan suci berasal dari kesatuan umat konghucu dan hati mereka dibawa melalui harumnya hio atau dupa. Alat ini juga berfungsi sebagai pengusir segala sesuatu yang bersifat jahat dan meningkatkan konsentrasi bagi umat konghucu.
Youlu merupakan tempat peletakan hio atau dupa setelah dibakar. Alat ini terbuat dari besi kuningan berbentuk menyerupai hati.
Patung dewa dewi konghucu dipercaya ada “Shen-nya”, sehingga diharapkan ketika umat konghucu berdoa akan tersampaikan ke Dewa atau Dewi yang dimaksud.
Tata cara berdoa agama konghucu merupakan metode yang dilakukan umat konghucu untuk memanjatkan permohonan serta rasa syukur. Setiap agama pasti memiliki cara tersendiri untuk melakukan doa agar dikabulkan oleh tuhan. Berikut merupakan tata cara berdoa agama konghucu.
Tahap awal dalam tata cara berdoa umat konghucu yaitu menyalakan lilin. Lilin yang dinyalakan ditempatkan di depan altar.
Tahap kedua yaitu pembakaran hio atau dupa. Jumlah hio atau dupa yang dibakar adalah 3 atau 9 batang. Jumlah tersebut melambangkan Tuhan Thian, manusia beserta bumi. Kemudian dupa tersebut dinaikkan sampai dahi sebanyak tiga kali dengan mengatakan :
Langkah selanjutnya yaitu meletakkan hio atau dupa pada youlu. Posisi peletakkan tiap hio-nya harus diperhatikan karena berbeda-beda. Hio pertama diletakkan di tengah, kemudian hio yang kedua diletakkan di sebelah kanan, dan hio terakhir diletakkan di bagian kiri.
Setelah meletakkan hio pada youlu selanjutnya berdoa dengan sikap Pat Tik. Sikap Pat Tik merupakan sikap dalam peribadatan umat konghucu dimana di antara telapak tangan kanan dan kiri dalam posisi terbuka, kemudian bagian tangan kiri meraup punggung tangan kanan dan ibu jari tangan keduanya bertemu membentuk huruf Jien atau Ren, kemudian dekapkan ke dada.
Bacaan yang di panjatkan yaitu :
Kehadirat Thian Yang Maha Besar,
Ditempat Yang Maha Tinggi,
Dengan Bimbingan Nabi Konghucu,
Dipermuliakanlah
Diperkenan Kiranya Kami Melakukan Sujud
Sebagai Pernyataan Bakti Kepada Leluhur Kami
Kami Berdoa Semoga Tuhan Berkenan
Bagi Para Arwah Beliau Itu Selalu didalam
Cahaya Kemuliaan Kebajikan Thian,
Sehingga Damai dan Tenteram Yang Abadi
Boleh Selalu Padanya
Setelah pembacaan doa maka diakhiri dengan sikap Ting Lee, sikap ini digunakan untuk menyampaikan hormat setinggi-tingginya. Posisi sikapnya yaitu tangan dirangkapkan di ulu hati, kemudian diturunkan sampai bawah pusar, lalu dinaikkan sampai atas dahi.
Peribadatan atau doa yang dilakukan setiap hari biasanya dilakukan saat pagi hari dan sore hari. Pelaksanaannya lebih sering dilakukan di rumah.
Peribadatan ini dilaksanakan saat penyambutan hari raya agama konghucu yaitu imlek yang di laksanakan pada awal tahun imlek dan akhir dari periode penyambutan tersebut. Tanggal 1 imlek dilakukan untuk sesi intropeksi diri manusia dilaksanakan di klenteng.
Sedangkan peribadatan tanggal 15 imlek dilakukan untuk memohon permintaan kepada Tuhan Thian dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya
Selain ibadah yang dilakukan harian, ada juga ibadah yang dilakukan mingguan. Pelaksanaannya dilakukan di klenteng setiap hari minggu sekitar pukul 09.00 – 11.00 WIB.
Kegiatan yang dilakukan berupa doa berjamaah dan pembacaan ayat dari kitab sushi sebagai renungan. Khotbah keimanan dilakukan di penghujung acara.
Adapun ibadah yang dilakukan selain ketiga diatas, ibadah ini biasanya dilakukan ketika hari raya atau hari penting contohnya seperti ibadah dalam peringatan hari lahir nabi konghucu, hari wafat nabi konghucu, peringatan hari genta rohani, sembahyang toing chu, sembahyang wafatnya leluhur atau orang tua, sembahyang tutup tahun, sembahyang arwah untuk umum, dan masih banyak lagi.
Itulah bahasan mengenai tata cara berdoa agama konghucu, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Jangan lupa untuk membaca artikel lain di laman ini yang pastinya berkualitas.