Daftar isi
Bola voli merupakan salah satu olahraga yang sangat populer di masyarakat. Di sekolah-sekolah, bola voli sudah diperkenalkan sejak tingkat sekolah dasar. Pertandingan bola voli pun telah dipertandingkan di masyarakat mulai dari tingkat paling rendah, seperti tingkat RT hingga tingkat internasional di Olimpiade. Oleh karena itu, jika kita membahas bola voli tentu sudah tidak asing lagi.
Dalam permainan bola voli, terdapat berbagai peraturan dan teknik yang perlu dipahami. Apabila seorang atlet bola voli memahami aturan dan teknik dengan baik, maka dia akan dapat bermain dengan baik pula. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai dalam bola voli.
Berikut ini 12 teknik dasar bola voli:
Teknik dasar bola voli yang pertama yaitu teknik serving atau service. Serving atau service adalah pukulan awal yang dilakukan oleh atlet untuk melambungkan bola dan mengarahkan ke arah tim lawan. Pukulan service ini menandakan bahwa permainan bola voli telah dimulai.
Terdapat beberapa teknik service yang dapat dilakukan oleh atlet dan disesuaikan dengan strategi yang digunakan, yaitu:
Float service atau servis mengambang merupakan teknik servis yang dilakukan dengan cara melambungkan bola ke udara, kemudian memukulnya tanpa membuat bola tersebut berputar-putar, dengan tujuan supaya laju bola bergerak melambung secara horizontal.
Jump service atau servis melompat adalah suatu teknik servis yang dilakukan dengan cara bola dilambungkan secara vertikal, kemudian atlet melompat dan melakukan pukulan terhadap bola yang sebelumnya dilambungkan.
Overhand service atau servis tangan atas ini mirip dengan jump service, tetapi terdapat perbedaan pada tahapan melompat. Pada teknik overhand service, atlet tidak melompat, cukup melambungkan bola dan kemudian memukul bola tersebut menggunakan telapak tangan ketika bola berada di atas bahu.
Underhand service atau servis tangan bawah adalah teknik servis dengan cara melempar rendah bola, kemudian memukulnya dengan posisi telapak tangan menggenggam yang diayunkan di bawah bahu.
Service Ace adalah teknik servis yang dilakukan dengan cara sekuat-kuatnya supaya bola dapat melaju dengan cepat dan tidak dapat diprediksi oleh tim lawan. Servis yang disebut juga sebagai servis maut atau servis kemenangan ini nyaris selalu dapat mencetak skor. Pada umumnya para atlet mengkombinasikan service ace dengan jump service.
Teknik dasar bola voli yang kedua yaitu teknik forearm passing. Ini adalah teknik dasar bola voli yang kerap dilakukan untuk memantulkan atau mengoper bola (passing) terhadap pemain lain.
Teknik ini dilakukan dengan cara atlet menggunakan lengan depan tangan agar bola memantul. Tujuan dari teknik ini agar bola dapat dioper kepada seorang rekan satu tim.
Bumping atau bump passing adalah teknik passing dengan cara atlet mengunci kedua lengan untuk memantulkan bola. Hampir sama dengan forearm passing, bedanya teknik ini bertujuan memantulkan bola untuk dioper ke rekan satu tim yang terdekat.
Overhand passing adalah teknik mengoper bola yang dilakukan dengan cara memantulkan bola terhadap tim lawan menggunakan tangan terbuka di atas kepala.
Dalam permainan bola voli, setiap tim harus mencetak poin hingga 25 poin agar dapat memenangkan satu set pertandingan. Untuk memperoleh poin tersebut yaitu dengan cara melakukan serangan (attacking) ke wilayah tim lawan. Teknik serangan yang paling dikenal adalah teknik spike.
Namun sebenarnya terdapat beberapa teknik serangan yang dapat dilakukan. Berikut ini adalah teknik-teknik serangan tersebut:
Teknik ini dilakukan dengan cara atlet melompat sambil memukul bola dengan mengayunkan satu tangan terbuka. Keberhasilan dari teknik ini dipengaruhi oleh data kekuatan pukulan, semakin keras pukulan maka semakin tinggi keberhasilannya untuk mencetak poin. Sebab pukulan yang keras akan menyebabkan tim lawan kewalahan dalam menahan bola.
Teknik heat dilakukan oleh atlet dengan cara melakukan teknik hitting tetapi menambah daya kekuatan pukulannya. Dengan kata lain, teknik heat adalah teknik hitting yang memberikan kekuatan ekstra saat atlet memukul bola.
Teknik off-speed hit juga merupakan teknik yang dilakukan dengan gerakan sama seperti teknik hitting, tetapi lebih mengutamakan daya putar bola. Gerakan dari putaran bola tersebut diharapkan dapat mengecoh tim lawan.
Teknik tip menggunakan gerakan yang sama dengan hitting/spiking. Akan tetapi teknik tip tidak terlalu memberikan kekuatan pukulan terhadap bola, melainkan hanya sedikit menyentuh bola supaya arah bola kembali ke wilayah tim lawan.
Teknik roll shot juga mirip dengan teknik hitting, akan tetapi menggunakan pukulan yang lebih pelan. Tujuan teknik roll shot adalah supaya dapat mencapai target dengan strategis.
Teknik serangan back row attack ini digunakan untuk mengecoh tim lawan. Dalam melakukan teknik ini diperlukan dua orang atlet. Dimana orang pertama berpura-pura akan menyerang, dan orang kedua mengikuti gerakan bola dan bersiap melakukan serangan manapun sesuai keinginan atau penguasaan.
Volleying adalah teknik dasar bola voli yang merupakan teknik pengoperan bola terhadap teman satu tim supaya pemain tersebut melakukan pengaturan (setting) bola. Dalam melakukan teknik ini, atlet menggunakan gerakan tangan dan memanfaatkan kelenturan jari. Banyak yang mengira bahwa teknik ini sama dengan teknik setting, padahal merupakan teknik yang berbeda.
Cara melakukan teknik volleying yaitu ketika bola datang ke arah atlet/pemain, ditangkap dengan telapak tangan atau jemari yang membentuk diamond-shaped (rupa permata). Kemudian bola dioper ke pemain berikutnya, biasanya pemain yang dituju adalah yang berposisi sebagai setter (set-upper) atau disebut juga tosser.
Teknik dasar bola voli beikutnya ialah teknik setting atau assist. Teknik setting atau assist adalah teknik yang biasa digunakan pada pantulan kedua dari bola dimana pantulan pertama dilakukan oleh atlet atau pemain yang melakukan teknik volleying.
Atlet atau pemain yang menerima bola dari pemain sebelumnya yang melakukan volleying akan mengatur gerakan dan putaran bola secara spesifik. Bola akan diarahkan terhadap pemain ketiga dalam tim yang sama, supaya pemain ketiga tersebut dapat melakukan serangan.
Setting bola yang bagus akan dapat memudahkan pemain ketiga dengan baik untuk menyerang dan mencetak poin. Oleh karena itu, posisi setter merupakan posisi yang sangat penting pada tim bola voli.
Teknik dasar lainnya yang perlu dikuasai oleh atlet bola voli adalah teknik pertahanan atau blocking. Blocking merupakan upaya agar bola tidak jatuh ke lantai area lapangan tim sendiri. Supaya tim lawan tidak dapat mencetak poin.
Pada teknik bertahan ini daya tahan tubuh, posisi, dan ketepatan waktu merupakan hal yang paling penting. Caranya, gunakan tangan ataupun anggota tubuh lainnya untuk menahan bola serangan dari tim lawan. Siapkan kuda-kuda atau posisi kaki supaya tubuh mendapatkan daya tahan ekstra saat menahan bola tersebut.
Blocking dapat dilakukan dengan cara melompat ataupun diam. Apabila melakukan dengan cara melompat, maka tangan hanya menahan bola tanpa mengarahkannya atau tanpa menggunakan teknik dasar lain.
Teknik digging merupakan cara lain untuk mencegah bola serangan dari lawan agar tidak jatuh di area tim sendiri. Teknik ini disebut juga beach dig, deep dish, atau diving.
Atlet bola voli akan menggunakan teknik digging pada saat keadaan darurat, seperti ketika bola nyaris menyentuh lantai. Ketika hal itu terjadi, maka atlet akan melompat dan merentangkan tangan ke lantai di mana bola tersebut mengarah supaya bola tidak sampai menyentuh lantai.
Teknik digging dinyatakan sebagai teknik dasar dalam bola voli yang paling sulit dilakukan. Untuk dapat menguasai teknik ini atlet perlu melakukan latihan yang banyak.
Berikutnya, teknik dasar bola voli yang disebut dengan teknik Rolling. Teknik rolling adalah teknik dasar bola voli yang akan dilakukan atlet di saat mengalami keadaan darurat, sama seperti penggunaan teknik digging.
Seorang atlet atau pemain bola voli akan melakukan teknik rolling ketika bola jatuh ke posisi yang rendah. Cara melakukan teknik ini yaitu atlet akan menjatuhkan badan ke arah jatuhnya bola, kemudian menggulingkan atau memutar badannya bawah untuk kembali pada posisi berdiri.
Teknik rolling memiliki manfaat dapat mempercepat waktu pemain kembali pada posisi berdirinya seperti semula. Selain itu, atlet bola voli menggunakan teknik ini agar dapat meminimalisir terjadinya cedera.
Kemudian ada teknik dasar bola voli yang disebut teknik sliding atau istilah lainnya dive and slide. Sama halnya dengan teknik digging dan teknik rolling, teknik sliding juga digunakan dalam keadaan darurat. Yaitu ketika bola jatuh dengan posisi yang sangat rendah atau nyaris menyentuh lantai. Maka atlet akan melakukan teknik ini supaya bola tidak sempat menyentuh lantai lapangan.
Teknik ini adalah teknik yang dilakukan atlet bola voli dengan cara menjatuhkan diri ke lantai lapangan sambil meluncur di lantai dengan menjulurkan badan, lengan, dan tangan ke arah jatuhnya bola. Hal ini yang membedakan teknik ini dengan teknik rolling dan teknik sliding. Sebab, dalam dua teknik tersebut atlet tidak melakukan gerakan meluncur.
Teknik sliding tergolong salah satu teknik dasar bola voli yang sangat sulit untuk dikuasai dan dilakukan. Atlet bola voli harus melakukan latihan yang banyak dan konsisten supaya dapat menguasai dan melakukan teknik ini dengan baik. Sebab jika melakukan teknik ini, atlet sangat rawan mengalami cedera.
Teknik screening merupakan teknik dasar bola voli yang digunakan untuk menghalangi pandangan pemain dari tim lawan supaya pemain yang satu tim bisa melakukan teknik tertentu dengan leluasa dan tidak dapat diketahui oleh tim lawan. Namun teknik ini dikatakan sebagai teknik curang, sebab dianggap tidak mencerminkan sportivitas dalam sebuah pertandingan bola voli.
Meski demikian, teknik ini tetap diakui sebagai teknik dasar dalam bola voli. Akan tetapi pemain dilarang untuk menggunakannya. Hal ini dimaksudkan supaya permainan bola voli yang dilakukan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, sebagaimana yang seharusnya dalam olahraga.