Setelah tadi membahas tentang teknik dasar renang gaya punggung, sekarang kita akan membahs tentang renanggaya dada. Dan berikut ini adalah teknik dasar dari renang gaya dada.
1. Teknik Pernapasan
Biasanya dalam melakukan teknik ini dalam renang gaya dada terhitung sangat mudah. Karena posisi kepala berada di atas air saat mengambil napas. Cara melakukannya adalah pada saat awal gerakan lengan di posisi insweep, dan perenang bernapas secara idealnya melalui mulut.
Perenang bernapas melalui mulut dan hidung selama fase istirahat dan meluncur. Untuk masalah waktu yang digunakan tergantung dari posisi kepala perenang yang berada di atas air sepanjang waktu seperti pada perenang biasa atau posisi kepala yang berada di dalam air seperti atlet pada kompetisi renang.
2. Teknik Posisi Kepala dan Tubuh
Hal yang harus diperhatikan untuk posisi ini adalah bagaimana untuk meminimalisir kemungkinan cedera pada bagian leher dan membuat renang lebih efisien. Dan berikut caranya :
Posisi awal netral – Pada gaya dada, posisi kepala diusahakan selalu sejajar lurus dengan tubuh. Namun saat bernapas, posisi kepala agak mengangkat, lebih tinggi daripada tubuh atau bahu.
Posisi mengambil napas – Saat mengambil napas, hindari melihat ke arah ujung kolam, karena ini memberikan tekanan yang tidak perlu pada leher.
Posisi setelah mengambil napas – Setelah bernapas, tubuh akan kembali dalam posisi netral horisontal yang lurus dengan kepala di dalam air dan pandangan mata mengarah ke bawah.
3. Teknik Perpindahan Tangan
Faktor utama yang harus diperhatikan dalam memindah tangan saat berenang adalah menggerakan tangan dengan benar. Dan berikut ini menggerakan tangan yang benar :
Gerakan meluncur – Pada saat gerakan meluncur, tubuh akan sejajar dengan air dan tangan akan bergerak memanjang ke depan dan saling berdekatan, di mana telapak tangan akan menghadap lurus ke bawah.
Gerakan outsweep – Perpindahan tangan pada gerakan outsweep atau mengarah ke luar pada renang gaya dada, diawali dengan telapak tangan yang membalik ke arah luar dan lengan yang bergerak ke samping luar sampai berada di luar bahu. Tangan akan tetap pada posisi lurus dengan siku terletak di permukaan air dan jika dilihat dari atas, tubuh akan membentuk huruf Y di mana tahap ini bukanlah tahap mendorong badan.
Gerakan catch – Setelah itu orientasi gerakan tangan akan berubah menjadi catch di mana lengan dan telapak tangan akan menghadap ke belakang dan melakukan persiapan dorongan. Lenturkan tangan di bagian siku dan pindahkan lengan bawah ke dalam air dengan siku yang tetap terletak di permukaan. Gerakan ini diakhiri dengan posisi tangan yang lurus ke belakang dan telapak tangan menghadap lurus ke atas.
Gerakan insweep – Fase insweep adalah fase di mana tangan melakukan gerakan dorongan. Jadi, seketika setelah perenang melakukan catch, maka pada insweep gerakkan tangan ke belakang, lalu ke dalam air dan dilanjutkan ke atas secara diagonal ke belakang untuk melawan arus air. Selama melakukan gerakan tangan pada fase insweep, tangan diarahkan ke bawah dada dan siku ke tulang rusuk di mana telapak tangan saling berhadapan.
Gerakan pemulihan (recovery) – Pada fase pemulihan adalah teknik gerakan tangan untuk kembali bersiap melakukan posisi awal. Sehingga pada fase ini, tepat setelah insweep, gerakkan tangan ke depan di bawah permukaan air hingga lengan akan diarahkan lurus ke depan. Pada fase ini terdapat gerakan meluncur yang pendek.
4. Teknik Tendangan Kaki
Pada teknik ini tidak boleh diremehkan, karena walaupun sekilas terlihat mudah, namun membutuhkan kehalusan dalam mempraktekkan gerakkan kaki.
Dan berikut ini langkah-langkah dalam melakukannya :
Posisi awal pada gerakan meluncur – Pada gerakan meluncur, saat lengan mengarah panjang ke depan, begitu pun kaki yang mengarah panjang ke belakang dengan kedua kaki yang berdekatan dan jari kaki yang mengarah lurus ke belakang. Kepala sejajar dengan tubuh dan pandangan mengarah ke bawah.
Outsweep – Gerakan outsweep diawali dengan kaki bagian dalam dan bagian bawah yang bergerak menyapu ke belakang dan ke luar sembari mendorong air.
Gerakan catch – Pada saat gerakan catch maka kaki bersiap untuk melawan arus air. Sehingga dekatkan kaki dengan pantat pada akhir pemulihan dengan lutut yang menjauh satu sama lain dan kaki yang diputar ke arah luar. Lalu bagian dalam kaki akan menghada ke belakang (lutut ditekuk ke bawah) dan telapak kaki menghadap ke atas.
Insweep – Pada insweep, kaki diperpanjang ke belakang dan menyapu ke dalam di mana pada saat bersamaan kaki yang diputar ke luar memutar kea rah dalam. Pada akhir insweep, kedua kaki akan berdekatan dan hampir bersentuhan di sisinya.
Gerakan recovery – Gerakan ini dimulai pada akhir gerangan insweep yang mana kepala dan bahu terletak di atas air dan pinggul yang sedikit turun. Kaki berikut jari mengarah lurus ke belakang seperti ada gerakan awal (meluncur).
5. Teknik Perputaran
Cara melakukannya adalah dengan mengawali teknik ini adalah
Menyentuh dinding saat meluncur atau saat berada pada saat gerakan lengan di posisi recovery, tergantung pada jarak tubuh dengan dinding di mana bagaimana cara agar dinding dapat disentuh dengan lebih cepat.
Sesaat setelah menyentuh dinding, kaki akan di tarik ke bagian bawah tubuh.
Kemudian tubuh membelok ke samping dan satu tangan bergerak maju menuju arah depan kepala di sepanjang sisi tubuh.
Ketika tubuh perenang hampir benar-benar berbarik ke arah berlawanan, tangan yang lain akan berayun lurus ke atas melalui udara dan kedua tangan akan bertemu di depan pada saat yang bersamaan.
Setelah itu, badan akan hampir berada di posisi horizontal di mana sebagian atau seluruhnya akan berada di bawah permukaan air.
Saat tubuh benar-benar terendam, tubuh akan didorong dengan kaki melalui hentakan dari dinding di bagian belakang.