10 Teknik Panahan Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Olahraga memanah sudah lazim di zaman modern seperti sekarang. Karena mempunyai tingkat kesulitan dalam mempelajarinya, selain bekal tekad dan sikap rajin, maka perlu adanya pendamping dalam mempelajarinya membuat banyak pihak mendirikan sekolah untuk olahraga fisik tersebut.

Karena inti dari aktivitas memanah adalah menembakkan anak panah ke sasaran, fokus, konsentrasi dan juga keseimbangan adalah hal yang penting, berikut juga penguasaan teknik panahan itu sendiri.

Supaya dapat mencapai hasil yang optimal, pembelajaran yang disertai dengan tekun latihan adalah kuncinya.

Berikut adalah beberapa teknik memanah yang perlu untuk kamu ketahui.

1. Sikap Berdiri (Stance)

teknik stance

Pada teknik dasar memanah, salah satu teknik yang perlu dilakukan dengan benar adalah sikap berdiri atau istilah lainnya stand.

Sikap ini adalah ketika kamu pada posisi berdiri dengan kaki tegap dan juga harus kuat menumpu di permukaan tanah yang dipijak.

Berikut ini adalah sejumlah sikap berdiri dalam panahan:

  • Square Stance Even (Sejajar)

Untuk sikap berdiri ini, kaki pemanah harus dalam kondisi terbuka, namun lebarnya harus disamakan dengan lebar bahu.

Posisi kaki juga perlu dibuat sejajar lurus dengan garis tembak secara tepat.

Bagi para pemula, alangkah disarankan untuk dapat menggunakan teknik sikap berdiri satu ini hingga 2 tahun sebelum mencoba sikap berdiri lainnya.

Sejajarnya cara berdiri pemanah akan membuat sang pemanah lebih gampang untuk proses pengukuran garis lurus dengan targetnya.

Dalam hal ini, perhatikan juga saat menarik atau pada posisi holding. Tetaplah jaga tubuh tetap dalam kondisi tegap walau tubuh akan cenderung bergerak agar pelepasan teknik berakhir sempurna.

  • Open Stance (Terbuka)

Pada teknik sikap berdiri open stance ini, posisi kaki pemanah harus membuat sudut sebesar 450 derajat dengan garis tembak.

Namun pada teknik ini, posisi badan lebih stabil ketimbang sikap berdiri sebelumnya, terutama sewaktu pemanah melakukan penarikan tali busur.

Bahkan kepala juga akan jauh lebih rileks dengan cara sikap berdiri ini. Hanya saja, para pemanah pemula tak disarankan untuk menggunakan teknik sikap berdiri terbuka ini.

Catatan penting di sini adalah bahwa cara berdiri seperti ini boleh dilakukan dan dianjurkan pada para pemanah tingkat lanjut.

Jika sudah punya jam terbang cukup tinggi, maka eksekusi untuk teknik ini bakal lebih sempurna.

  • Oblique Stand (Miring)

Teknik sikap berdiri selanjutnya adalah posisi miring alias oblique stand di mana teknik ini tak dianjurkan untuk dilakukan oleh para pemanah pemula alias yang masih belajar.

Ini karena pemula biasanya belum cukup kuat untuk menopang tubuh saat anak panah dilepaskan saat ditembakkan.

Untuk melakukan posisi ini, kaki harus diletakkan sejajar antara satu dengan lainnya, namun tak pada posisi yang lurus, tapi lebih kepada posisi miring dengan arah jam 3.

Seringkali posisi ini tak sengaja dipraktikkan atau dipakai para pemula walau baru mencoba memanah.

  • Close Stance (Tertutup)

Untuk cara berdiri dalam memanah selanjutnya, ada close stance atau sikap berdiri tertutup di mana ini adalah kebalikan dari open stance atau sikap terbuka.

Untuk menerapkannya, pemanah perlu memosisikan kaki tak membentuk sudut 450 derajat, tapi justru kedua kaki saling memperkuat.

Kaki kiri posisi harus ada di bagian deban di mana arahnya sedikit serong ke kanan, sementara kaki kanan ada di bagian belakang dengan sedikit sering ke kiri.

Di antara 4 teknik sikap berdiri, sikap berdiri tertutup ini adalah yang dianggap terkokoh.

2. Memasang Ekor Panah (Nocking)

Nocking-atau-Memasang-Ekor-Panah

Nocking adalah teknik gerakan yang mendasar dalam olahraga panahan di mana teknik ini lebih kepada penempatan atau memasukkan ekor/ujung panah ke nocking point atau anak panah ke tali busur dan meletakkan shaft atau gandar di sandarannya.

Berikut bisa diperhatikan langkah atau aspek pada teknik nocking yang perlu dikuasai setiap pemanah.

  • Pastikan supaya bulu indeks di bagian ekor panah menjauhi bagian sisi jendela busur.
  • Perhatikan apakah ekor panah sudah benar-benar masuk secara tepat ke tali.
  • Pastikan anak panah atau nocking point telah masuk sepenuhnya dan memang pas di nock, karena terbangnya anak panah pasti akan terganggu bila anak panah terlalu besar atau longgar.

3. Mengangkat Lengan Busur (Extend)

extend

Pemanah profesional biasanya menggunakan teknik extend ketika mengangkat lengan busur.

Gerakan dilakukan dengan lengan diangkat setinggi bahu di mana tangan penarik tali juga harus dalam posisi siap dalam penerapannya.

Dalam teknik ini, pemanah harus benar-benar dalam kondisi rileks saat menarik tali dan penggunaan 3 jari utama adalah yang juga paling penting dalam penarikan tali busur, yakni jari telunjuk, jari tengah dan tak lupa jari manis.

  • Awalnya, letakkan tali busur pada ruas-ruas jari pertama.
  • Berikan tekanan pada handle busur secara cukup terhadap telapak tangan yang dijadikan penahan busur.
  • Untuk lebih tepatnya, tekanan ada pada tengah titik V yang ibu jari dan jari telunjuk bentuk pada lengan yang sedang memegang busur.

4. Hooking and Gripping

hooking and griping

Dalam memanah, teknik hooking dan gripping juga harus benar agar eksekusi berjalan lancar dengan tembakan yang tak meleset.

Gerakan memanah ini bisa dilakukan dengan menempatkan atau mengaitkan jari di tali sesudah anak panah maupun nocking point yang sudah dipasang secara benar.

  • Tempatkan posisi jari di tali dan tali busur sendiri juga perlu berada pada sendi pertama.
  • Jangan sekali-kali melakukan peletakan tali di bagian sendi pertama pada jari atas dan bawah.
  • Sebelum menembak, cek lebih dulu tab tali antara posisi jari di tab serta nocking point.
  • Gunakan pembatas jari sehingga posisi benar dan lebih rileks nantinya.

5. Drawing

drawing

Drawing merupakan sebuah teknik gerakan di mana pemanah perlu menarik tali busur sampai menyentuh dagu, bibir dan hidung yang dilanjutkan dengan peletakan tangan ke penarik tali busur yang ada di dagu.

  • Pre-draw
    Dalam drawing ada teknik pre-draw di mana gerakan ini adalah gerakan tarikan awal dan saat penerapan, pemanah telah mengunci sendi bahu, sendi siku serta sendi pergelangan supaya anak panah siap ditarik.
  • Primary-draw
    Teknik ini adalah teknik tarikan utama di mana posisi dimulai dari pre-draw hingga tali busur menyentuh bagian dagu, bibir serta hidung sang pemanah. Saat anak panah akan dilepaskan, teknik seluruhnya berakhir di posisi penjangkaran.
  • Secondary-draw
    Teknik selanjutnya disebut juga dengan tarikan kedua, yakni sebuah gerakan yang akan menahan tarikan tali sewaktu berada di penjangkaran supaya lebih siap hingga pelepasan tali.

6. Penjangkaran Lengan Penarik (Anchoring)

anchoring

Pemanah dalam teknik ini perlu menjangkarkan tangan yang ia pakai sebagai penarik tali busur di bagian dagu. Berikut adalah langkah yang tepat untuk melakukannya:

  • Tempatkan posisi yang sama akan penjangkaran tangan penarik tali dan jaga agar kekokohannya tetap terjaga dan menempel di bawah dagu.
  • Pemanah dapat melihat diantara mata yang membidik adanya bayangan tali pada busur di saat yang sama.
  • Pada teknik penjangkaran tengah, pemanah bisa menggunakan tangan yang bertugas utama sebagai penarik tali busur di mana tangan tersebut harus menyentuh bagian tengah dagu, bibir dan hidung dan tak ketinggalan juga tetap menempel di bawah dagu.
  • Pada teknik penjangkaran samping, pemanah perlu memakai tangan penarik tali busur dengan membuat tangan tersebut berada menyentuh bagian samping dagu, bibir serta hidung namun menjaga tetap menempel di bawah dagu.

7. Menahan Sikap Panahan (Tighten)

tighten

Pada teknik ini, artinya pemanah perlu berada dalam kondisi menahan posisi memanah beberapa saat.

Penerapan teknik ini bisa dilakukan sesudah teknik penjangkaran serta sebelum pelepasan anak panah.

Di waktu yang sama, biasanya otot lengan penahan busur dan juga bersama dengan lengan penarik tali berkontraksi dengan frekuensi yang sama agar posisi tak mengalami perubahan ketika hendak pelepasan anak panah.

Pemanah dalam teknik ini perlu benar-benar fokus pada pembidikan target yang sudah ada atau telah ditentukan.

Ketika melakukan pembidikan, pemanah harus bersikap mempertahankan posisi memanahnya sebaik mungkin sampai anak panah dilepas secara sempurna.

8. Membidik (Aiming)

aiming

Membidik atau aiming merupakan teknik penting selanjutnya dalam olahraga panahan.

Gerakan membidik adalah gerakan yang bertujuan sebagai pengarah perlengkapan panahan pembidik supaya tepat dalam menembak ke sasaran.

Posisi badan pemanah perlu dipertahankan agar tak bergerak agar tak meleset ketika sudah menembak.

Hal lain yang juga pemanah perlu perhatikan adalah memerhatikan teknik yang digunakan.

Penerapan dari teknik ini biasanya akan membantu hasil eksekusi yang baik karena pemanah juga akan jauh lebih fokus dan rileks saat melakukannya.

Tetap perhatikan juga faktor arah mata angin, kecepatan angin, hingga sudut antara target tembakan dan sang pemanah sendiri.

9. Release

teknik release

Ketika sudah pada tahap pembidikan, tentu teknik selanjutnya untuk diterapkan adalah release alias melepas tali atau panah.

Gerakan melepaskan tali busur bisa dilakukan dengan merilekskan jari-jari yang digunakan sebagai penarik tali.

Ada 3 cara pelepasan anak panah yang bisa dikuasai oleh para pemanah, yaitu:

  • Dead Release
    Pada teknik release ini, sesudah melepaskan tali busr, lengan penarik tali harus berada tetap pada posisinya. Tetap jaga agar lengan menempel di dagu seperti di awal.
  • Active Release
    Sesudah pelepasan tali busur, lengan penarik tali bisa digerakkan ke arah belakang menelusuri dagu dan juga bagian leher.
  • Follow through
    Masih menjadi bagian dari teknik release, follow-through bisa digunakan dengan mengendalikan tembakan secara alami. Ketika dilakukan secara berlebihan, kekacauan akan terjadi di titik berat panah.

Teknik akan berakhir baik bila dilakukan dengan kekuatan penuh yang diberikan dari tali pada busur yang pemanah gunakan. Karena kekuatan dimaksimalkan, maka ini bisa menjadi pencegah getaran tali.

10. Menahan Sisa Panahan (After Hold)

After Hold

Teknik paling akhir adalah teknik after hold di mana pemanah harus menahan sikap panahan dalam beberapa detik pasca penembakan atau pelepasan anak panah.

Setelah anak panah terlepas dari busur, pastikan untuk posisi tubuh menahan sikap panahan dengan tujuan agar pengendalian gerakan memanah yang telah diselesaikan.

Secara teknis, tangan penarik busur harus posisinya ada seperti pada posisi awal, lurus tepat ke arah target karena hanya tali busur lah yang kembali ke awal sebelum ditarik.

Tahanlah paling tidak hingga 2 detik pasca pelepasan anak panah hingga anak panah sampai atau menyentuh permukaan sasaran.

fbWhatsappTwitterLinkedIn