Membahas pelajaran IPS, mengenai teori aksi sosial, mulai dari pengertian, sejarah, serta membahas relevansi teori aksi sosial, Yuk simak pembahasan berikut ini.
Social action (aksi sosial) merupakan sikap yang dilakukan oleh perorangan dengan pertimbangan interpretatif atas keadaan, intraksi, dan hubungan sosial dilibatkan dengan preferensi nilai kepada sesuatu,
Kepercayaan kepada sesuatu, minat kepada sesuatu, emosi, kekasaan, otoritas, kultur, kesepakatan, ide, kebiasaan, atau lainnya yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok. Teori Aksi menyatakan bahwa tindakan manusia muncul sebagai subjek dan objek dalam dua kondisi yang berbeda.
Tindakan muncul dari kesadaran sendiri sebagai objek, sementara itu tindakan juga dapat muncul karena situasi dari luar diri. Manusia bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuan tertentu saat berposisi sebagai subjek. Dalam bertindak, manusia menggunakan segala cara yang sesuai untuk mencapai tujuan.
Gagasan Weber tentang Teori Aksi muncul dari paradigma definisi sosial dan filsafat humanis. Weber memiliki pemikiran bahwa struktur sosial termasuk bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pranata sosial. .
Keberlanjutan perkembangan hubungan dapat berlangsung dengan mengetahui tujuan dari suatu hubungan sosial. Weber menyatakan bahwa manusia yang hanya mematuhi stuktur sosial hanya akan melupakan prinsip dari tindakan manusia. Setiap tindakan dan perilaku individu dalam hubungan sosial terhadap orang lain harus memiliki maknanya tersendiri.
Weber berpendapat bahwa masyarakat adalah produk dari tindakan-tindakan individu. Tindakan sosial merupakan segala tindakan individu selama masih mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya yang ditujukan untuk individu lain.
Sebuah tindakan yang dilakukan kepada benda mati atau objek fisik lain tanpa keterkaitan dengan tindakan individu lain, maka hal itu tidak dapat disebut sebagai tindakan sosial. Diperlukan metode penafsiran pemahaman untuk memahami konsep Teori Aksi yang digagas Weber.
Individu yang meneliti tindakan individu lain, harus memahami secara subjektif serta menginterpretasi tindakan si aktor. Weber juga merumuskan bahwa perasaan dan akal menjadi penyebab munculnya tindakan dan perilaku antara hubungan individu.
Akhirnya individu lain akan berusaha untuk memahami ataupun menafsirkan sehingga dari hubungan tindakan antar individu tersebut menghasilkan proses sebab-akiba
Untuk mempermudah dalam memahami teori tindakan ini, Weber membaginya menjadi 4 tipe: