Bimbingan Konseling

Terapi Psikodinamis: Pengertian – Cara Kerja dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dewasa ini, masalah kesehatan mental menjadi salah satu isu yang sering muncul ke permukaan, terlebih ketika ada kasus bunuh diri atau bullying yang viral di media massa. Kesehatan mental memang suatu aspek kesehatan individu yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Gangguan pada kesehatan mental, selain membuat seorang individu tidak bisa mengembangkan potensinya secara maksimal juga bisa memicu masalah pada kesehatan fisik bahkan kematian.

Diantara bentuk pengobatan yang bisa diterapkan untuk orang-orang yang mengalami masalah pada kesehatan mental adalah dengan melakukan terapi psikologis. Ada berbagai jenis terapi psikologis untuk menangani masalah kesehatan mental, diantaranya adalah terapi psikodinamis.

Pengertian Terapi Psikodinamis

Untuk memahami mengenai terapi psikodinamis, maka perlu diketahui terlebih dahulu mengenai apa itu psikodinamika.

  • Teori psikodinamika
    Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur utama dalam teori ini adalah motivasi, emosi, dan aspek-aspek internal lainnya. Menurut teori ini, kepribadian manusia berkembang ketika ada konflik dari aspek-aspek psikologi dalam dirinya. Hal ini terutama terjadi pada anak usia dini. Kunci utama untuk memahami manusia menurut teori psikoninamis adalah mengenali semua sumber dari munculnya perilaku, baik itu berupa dorongan yang disadari maupun yang tidak disadari.
  • Terapi psikodinamis
    Terapi psikodinamis adalah salah satu jenis psikoterapi dengan menggunakan pendekatan psikodinamik untuk memeriksa dan menyelesaikan konflik masa lalu yang belum tuntas dalam diri pasien atau klien yang mana konflik tersebut memiliki andil dalam pola pikir dan kebiasaannya di masa sekarang. Adapun konflik yang dimaksud biasanya berkaitan dengan hubungan disfungsional atau pengalaman negatif dan trauma psikis yang dialami seseorang di masa-masa awal kehidupannya atau di masa kanak-kanak. Terapi ini dilakukan melalui percakapan mendalam untuk menggali segala informasi mengenai klien, baik berkenaan dengan ingatan atau pengalaman masa lalu, perasaan dan pemikirannya saat itu, juga tentang fantasi atau keinginan-keinginannya.

Manfaat Terapi Psikodinamis

Diantara manfaat dari terapi dengan pendekatan psikodinamis adalah:

  • Membuat sesuatu yang sebelumnya tidak disadari menjadi sesuatu yang disadari dengan rekonstruksi kepribadian yang dilakukan terhadap kejadian-kejadian lampau dan membuat sintesa baru dari konflik-konflik yang lama.
  • Mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan gangguan emosi manusia, seperti depresi, kecanduan, kecemasan sosial, gangguan tidur, gangguan makan, panik, kegelisahan, stres pasca trauma, dan sebagainya.
  • Membantu pasien dalam meningkatkan fungsi sosialnya.
  • Membantu pasien untuk melakukan eksplorasi diri dan memahami emosional mereka sehingga mereka akan mampu mengembangkan kepribadiannya serta meningkatkan pola hubungannya dengan lingkungan atau orang-orang di sekitarnya.

Cara Kerja Terapi Psikodinamis

Terapi psikodinamis sendiri merupakan jenis terapi jangka panjang yang memerlukan pendekatan dalam waktu lama, bahkan bisa mencapai tahunan. Adapun cara kerja dari terapi psikodinamis pada dasarnya adalah untuk membantu mengungkap sisi kejiwaan dari klien.

Pasien atau klien yang menjalani terapi akan diarahkan untuk menceritakan apapun yang ada dalam perasaan dan pikirannya untuk mencari tau mengenai pemicu masalah yang dihadapi. Pembicaraan juga termasuk pengalaman masa lalu dan juga harapan, impian, atau fantasi-fantasi yang sering dialaminya.

Dari hasil pengamatan tersebut, terapis akan mencari tahu dan menganalisis hubungan antara alam bawah sadar klien dengan perilaku yang muncul.

Sedangkan proses terapi dengan pendekatan psikodinamis secara umum akan melalui proses sebagai berikut:

  • Selama sesi terapi, klien dan terapis akan mendiskusikan mengenai emosi, pikiran, pengalaman masa kecil, serta keyakinan atau kepercayaan klien. Diskusi ini dilakukan melalui dialog dan pengajuan pertanyaan terbuka.
  • Dialog-dialog yang mendalam tersebut merupakan bagian dari proses untuk mengenali, mengakui, mengungkapkan, dan juga mengatasi berbagai perasaan negati dan kontradiktir termasuk sisi emosi pasien yang ditekannya selama ini.
  • Terapis kemudian akan membantu pasien untuk secara perlahan merekonstruksi pola pikir dan pemahaman klien dengan jalan mengubah pola pikirnya yang “berlubang” juga melepaskan mekanisme pertahanan yang tidak sehat.

Contoh Terapi Psikodinamis

Beberapa contoh terapi psikodinamins dan pendekatannya yang sering digunakan oleh para terapis untuk menangangi klien adalah:

  • Psychodinamic Therapy singkat atau PDT singkat, yaitu jenis terapi psikodinamis yang dilakukan secara singkat dalam beberapa sesi saja. Terapi ini biasanya digunakan untuk membantu korban yang mengalami trauma seperti pemerkosaan, terorisme, maupun kecelakaan.
  • Terapi psikodinamis keluarga, yakni terapi psikodinamis yang digunakan untuk menyelesaikan konflik dalam keluarga.
  • Dialog terbuka, yakni terapi psikodinamis dimana klien membagikan informasinya secara bebas
  • Terapi musik dan seni, yakni terapi yang dilakukan dengan meminta klien mengekspresikan dirinya melalui musik atau seni lainnya.
  • Menulis jurnal untuk mengekspresikan berbagai bentuk emosi yang dirasakan pasien.

Kesimpulan Pembahasan

terapi psikodimanis merupakan salah satu jenis terapi psikologis yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikodimanika. terapi ini dilakukan untuk memeriksa konflik psikologis pada masa lalu yang belum tuntas melalui dialog-dialog mendalam dan pertanyaan terbuka.

diantara manfaat dari terapi psikodinamis adalah untuk mengatasi berbagai macam gangguan psikologis, membantu meningkatkan kemampuan pengembangan diri dan fungsi sosial klien.

cara kerja dari terapi psikologis dengan pendekatan psikodinamis adalah dengan mengungkapkan sisi kejiwaan klien melalui diskusi, dialog, pembicaraan, dan pertanyaan terbuka antara klien dan terapis. hasil dari semua proses tersebut akan dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya pola keterkaitan antara konflik psikologis di masa lalu pasien dengan pola pikir dan kepribadiannya yang sekarang. selanjutnya, terapis akan membantu kliennya untuk merekonstruksi kembali pola pikir dan pemahaman pasien.