Bahasa Bali adalah sebuah bahasa yang umum diucapkan pada Etnis Bali. Tutur ini juga umum digunakan pada daerah Bali dan lainnya seperti Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat serta Lampung. Hal ini disebabkan karena keberadaan transmigran etnis Bali ke daerah tersebut.
Biasanya, jika kita berkomunikasi dengan suatu bahasa tertentu kita perlu memahami aturan serta tata cara pemakaiannya. Pada Bahasa Bali, terdapat beberapa tingkatan dimana mengatur bagaimana kita akan sampaikan kepada siapa lawan bicara kita. Tingkatan di Bahasa Bali juga menunjukkan isi serta pesan yang akan kita sampaikan.
Seperti pada penggunaan Bahasa umumnya, tingkatan Tutur Bali membantu agar kita dapat menentukan penggunaan bahasa yang lebih halus atau sebaliknya. Jika sedang berbicara terhadap orang yang kita hormati, tidak mungkin menggunakan bahasa kasar, pasti akan berbicara secara sopan dan tertata.
Maka itu, apabila ingin mempelajari Bahasa Bali sangat penting untuk memahami tingkatannya juga, supaya tidak salah menggunakannya. Berikut akan ditampilkan enam tingkatan Bahasa Bali beserta penjelasannya secara lengkap.
6 Tingkatan dalam Bahasa Bali yang Perlu Diketahui
- Basa Alus Singgih
Basa Alus Singgih adalah salah satu tingkatan bahasa Bali yang tergolong penggunaannya cukup sopan. Pasalnya, penggunaan tingkatan ini dipakai apabila lawan bicara dari komunikator merupakan sosok yang sangat dihormati, sehingga tidak dapat sembarangan dalam berbicara kepadanya.
Contoh lawan bicara yang perlu memakai Basa Alus Singgih terdiri dari tokoh masyarakat penting dan dihormati seperti orang yang lebih tua, tokoh agama dan orang dengan jabatan tinggi. Oleh karena itu, perlu mempelajari Tutur Bali pada tingkatan ini agar tahu bagaimana berkomunikasi dengan orang tersebut saat di Bali atau jika mereka merupakan etnis Bali.
- Basa Alus Sor
Basa Alus Sor sama seperti Basa Alus Singgih, karena ditunjukkan untuk berbicara yang lebih halus dan sopan. Saat menggunakan tingkatan tutur ini, komunikator seakan merendahkan diri terhadap lawan bicaranya yang memiliki derajat di atas komunikator tersebut. Istilahnya dalam bahasa Bali dikenal sebagai “ngesorang rage”.
Meski terlihat sama dengan pemakaian Basa Alus Singgih karena merupakan tingkatan tutur lebih etis, tetapi ada sedikit perbedaan di antaranya. Basa Alus Singgih saat komunikator berkomunikasi dengan seorang tokoh setempat yang sangat dihormati. Sedangkan, Basa Alus Sor dipakai seperti saat komunikator memperkenalkan siapa dia terhadap sosok yang dihormati.
- Basa Alus Mider
Basa Alus Mider juga termasuk tingkatan tutur halus pada Bahasa Bali. Perlu kamu ketahui, baik Basa Alus Mider, Basa Alus Sor serta Basa Alus Singgih termasuk pada tingkat basa alus. Maka itu, ketiganya digunakan saat kita sedang berinteraksi kepada seorang yang lebih dihormati.
Kebanyakan penggunaan tingkatan tutur ini ditemukan saat adanya rapat atau diskusi dengan orang cukup banyak. Dengan arti lain, Basa Alus Mider dipakai apabila pembawa bicara sedang menyampaikan pesan secara umum, sehingga perlu menggunakan tata bicara lebih sopan.
- Basa Madia
Basa madia merupakan tutur Bali yang seakan antara basa andap dan basa alus. “Madia” pada bahasa Bali memiliki makna “tengah”. Tingkatan basa madia juga banyak digunakan sebagai tutur komunikasi sehari-hari pada penduduk penuturnya.
Sebab, strukturnya tidak memiliki padanan kata di dalam tingkatan kasar atau halus, sehingga dapat digunakan pada seluruh tingkatan Bahasa Bali. Maka itu, jika baru memiliki teman dari etnis Bali, boleh menggunakan tingkatan ini untuk belajar bahasanya.
- Basa Andap
Basa andap adalah tingkatan Bahasa Bali yang cukup rendah dibandingkan empat tingkatan yang sudah dijelaskan sebelumnya. “Andap” sendiri di Tutur Bali bermakna “rendah” jika diterjemahkan.
Basa Andap sebenarnya sudah termasuk bahasa kasar, meski tidak terlalu kasar seperti tingkat basa kasar. Pemakainnya kerap dilakukan kepada teman yang sangat akrab dari komunikator, sehingga tidak dapat digunakan kepada orang belum dikenal.
- Basa Kasar
Tingkatan paling bawah dari tutur ini yakni basa kasar. Sama seperti pada arti umumnya, basa kasar terdiri dari kata-kata kasar sehingga kerap digunakan saat komunikator marah atau ingin menyindir lawan bicaranya.
Maka itu, pemakaian tingkatan bahasa ini sebaiknya dihindari. Hal ini dikarenakan basa kasar sangat memiliki kemungkinan menyinggung lawan bicara.