Kimia

Unsur Helium: Pengertian – Sifat dan Manfaatnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tabel periodik unsur memuat 118 unsur yang dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakteristiknya. Unsur kedua dalam tabel periodik unsur adalah helium. Unsur helium bernomor atom 2 dan disimbolkan dengan He.

Helium dikelompokkan ke dalam golongan gas mulia dan menjadi unsur sederhana kedua setelah hidrogen yang dimodelkan. Pembahasan lebih lanjut mengenai helium ada pada uraian berikut.

Apa itu Unsur Helium?

Unsur helium termasuk ke dalam salah satu unsur yang ditemukan secara melimpah di alam semesta, terutama di luar atmosfer bumi. Dalam keadaan asli, helium berbentuk gas yang tak berwarna dengan reaktivitas kimianya yang tergolong rendah. Inilah mengapa unsur helium tergolong ke dalam gas mulia.

Nama helium sendiri diambil dari nama dewa Matahari Yunani yaitu “Helios”. Astronom pertama yang mendeteksi helium adalah Prancis Pierre Jules Cesar Janssen. Ia mendeteksi helium sebagai garis spectral kuning yang berasal dari cahaya gerhana matahari pada tahun 1868. Pada mulanya, garis ini diasumsikan mewakili unsur natrium.

Namun astronom Inggris bernama Norman Lockyer meyakini bahwa garis tersebut tidak sesuai dengan garis D1 dan D2 natrium sehingga ia menamakannya dengan D3. Ia dan ahli kimia Edward Frankland kemudian menamai unsur terebut dengan nama helium setelah menyimpulkan bahwa garis D3 disebabkan oleh unsur yang belum diketahui di Bumi.

Keberadaan helium di bumi ditemukan oleh ahli kimia Inggris Sir William Ramsay pada tahun 1895 setelah ia meneliti sampel mineral cleveite yang mengandung uranium. Ia meneliti gas yang dihasilkan ketika memanaskan sampel tersebut.

Pada eksperimen tersebut ia menemukan bahwa garis D3 cocok dengan garis kuning cerah yang ada di spectrum. Setelah itu pada ahli kimia mulai yakin akan keberadaan unsur helium.

Sifat Unsur Helium

Helium dalam bentuk gas merupakan unsur yang paling ringan kedua setelah hidrogen. Gas helium juga tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan juga tidak beracun.

Ketika gas helium terhirup dalam batas normal maka hanya akan menyebabkan suara menjadi melengking tinggi. Karena sifat reaktivitasnya yang rendah, gas helium hampir tidak membentuk senyawa kimia dengan unsur lainnya. Begitu pun ketika dilarutkan dalam air, maka gas helium tidak akan mudah larut seperti gas lainnya.

Helium mempunyai titik didih dan titik beku yang paling rendah. Wujud helium tidak hanya dalam bentuk gas, tapi juga dalam bentuk cair. Ketika didinginkan sampai suhu -268,9 helium akan mencair. Ketika helium berubah wujud menjadi cair, maka sifat cairan tidak akan berlaku.

Helium cair tidak memiliki gaya gesek sama sekali. Hal ini terlihat ketika helium cair ditempat di suatu wadah dan wadah tersebut digerakkan atau diputar maka helium cair akan tetap diam atau tidak bergerak.

Manfaat Unsur Helium

Helium mempunyai banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa manfaat helium:

  • Helium digunakan sebagai pendingin mangnet superkonduktor pemindai MRI (Magnetic Resonance Imaging)
  • Helium banyak dimanfaatkan sebagai gas pengisi balon udara. Biasanya gas balon udara menggunakan gas hidrogen, namun adanya gas helium membuat balon udara menjadi lebih ringan.
  • Helium juga dipilih untuk menggantikan nitrogen untuk pelarut gas oksigen dalam tabung oksigen yang biasanya digunakan oleh penyelam atau untuk kebutuhan medis. Pemilihan helium karena risiko kelarutan gas helium dalam darah jika dibanding dengan gas nitrogen.
  • Helium digunakna sebagai sebagai gas pembawa pada kromatografi gas dalam proses produksi titanium dan zirconium.
  • Helium digunakan sebagai gas penekan dalam propelan cair di roket.
  • Helium dengan sifat inert-nya dimanfaatkan dalam pengelasan autogenous.
  • Helium juga digunakan sebagai pendeteksi kebocoran pada peralatan vakum tinggi dan wadah bertekanan tinggi.