Interpretasi Citra merupakan kegiatan mengidentifikasi obyek pada citra.Untuk memudahkan kegiatan mengidentifikasi obyek yang ada pada citra, maka dibutuhkan pemahaman tentang karakteristik atau atribut obyek pada citra.
Prinsip-prinsip interpretasi citra telah dikembangkan secara empiris lebih dari 150 tahun.
Yang paling dasar dari prinsip-prinsip ini adalah unsur-unsur interpretasi citra di antaranya: lokasi, ukuran, bentuk, bayangan, nada / warna, tekstur, pola, tinggi/kedalaman dan situs/situasi/asosiasi.
Setiap objek di permukaan bumi ini memiliki ukuran tertentu jika dilihat dari udara.
Misalnya jika lapangan bola tentu ukurannya akan lebih besar dibanding lapangan sekolah.
Ukuran perumahan akan lebih luas dibanding sekolah. Dengan melihat ukuran kita bisa mencoba mentafsirkan objek di peta tersebut.
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand dan Kiefer, 1979) atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual (Estes dan Simonett, 1975).
Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus, dan belang-belang. Contoh pengenalan objek berdasarkan tekstur:
Rona merupakan tingkat kecerahan atau kegelapan suatu obyek yang terdapat pada citra.
Rona dalam penginderaan jauh sistem fotografik dipengaruhi oleh nilai pantulan obyek.
Adapun karakteristik obyek yang memengaruhi rona, yaitu: obyek yang memiliki permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada foto karena sinar yang datang mengalami hamburan hingga mengurangi sinar yang dipantulkan.
obyek yang memiliki warna gelap atau lembab cenderung menimbulkan rona gelap. obyek yang bersifat basah cenderung minumbulkan rona yang gelap karena air bersifat menyerap gelombang elektromagnetik.
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap.
Objek atau gejala yang terletak di daerah bayangan pada umumnya tidak tampak sama sekali atau kadang-kadang tampak samar-samar.
Meskipun demikian, bayangan sering merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa objek yang justru lebih tampak dari bayangannya.
Situs adalah tempat kedudukan suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya.
Situs bukanlah ciri obyek secara langsung, melainkan keterkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya, lereng pegunungan sebagai situs bagi kebun teh.
Bentuk suatu objek di permukaan bumi jika dilihat dari foto udara akan bermacam-macam.
Contohnya perkebunan sawit akan memiliki bentuk seragam sedangkan hutan bakau memiliki bentuk tidak teratur.
Bentuk mesjid dapat dilihat dari adanya kubah sedangkan bentuk jalan adalah lurus dengan berbagai percabangan.
Kombinasi dari berbagai elemen objek di permukaan bumi dinamakan asosiasi.
Jika kamu melihat cerbong asap di foto tentu asosiasinya adalah dengan pabrik, jika melihat hutan bakau tentu asosiasinya adalah dengan pantai.