Geografi

Zona UTM Dunia dan Indonesia

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tipe koordinat UTM atau Universal Transverse Mercator merupakan salah satu tipe koordinat yang umum digunakan dalam pemetaan dan pengelolaan data spasial. Jenis koordinat ini telah menjadi standar dalam aplikasi GIS dan juga penginderaan jauh.

Sistem koordinat ini benar-benar unik karena menggunakan sistem perhitungan yang sedikit rumit. Namun sebenarnya jika lebih diperhatikan, sebenarnya untuk kenyamanan para pengguna.

Antara lain, UTM menghindari angka  negatif dalam koordinatnya, tidak seperti yang biasanya digunakan dalam sistem koordinat geografis atau sistem koordinat persegi panjang yang diadopsi dalam garis lintang (garis bujur).

Lalu mengapa? karena sistem koordinat UTM dirancang sedemikian rupa sehingga dapat merepresentasikan bumi pada bidang yang benar-benar datar (mendekati kondisi nyata) dan juga menunjukkan jarak antara dua titik di bumi yang mendekati kondisi sebenarnya.

Satuan koordinat yang digunakan juga menggunakan meter, dan karena menggunakan satuan jarak konstan, jelas harus menghindari penggunaan angka negatif (tidak ada yang namanya jarak negatif).

Apa Itu Zona UTM

Universal Transverse Mercator (UTM) adalah metode berbasis grid untuk menentukan posisi di bumi dan merupakan aplikasi praktis dalam dua dimensi. Sistem UTM membagi permukaan bumi antara 80oS dan 84oLU menjadi 60 zona, masing-masing 6o garis bujur dan berpusat pada meridian.

Zona 1 dibatasi pada bujur bujur 180o sampai 174oB dan terpusat pada bujur 177W. Penomoran zona meningkat ke arah timur. Semua dari 60 zona meridian sistem UTM didasarkan pada proyeksi Mercator Latitude.

Saat memetakan area utara-selatan yang luas dengan batas distorsi rendah, gunakan pita sempit dari bujur 6o hingga lebar 800 km dan kurangi faktor skala pada meridian pusat menjadi hanya 0,0004 – 0,9996 (pengurangan 1:2500). Jumlah distorsi adalah 1 bagian dalam 1000 di setiap zona. Di batas luar zona khatulistiwa, distorsi skala meningkat menjadi 1,00010.

Di setiap zona, skala meridian pusat mengurangi diameter silinder silang untuk membentuk proyeksi silang dengan dua garis konstan atau garis skala sebenarnya kira-kira 180 km dari meridian pusat dan kira-kira sejajar. ARccOs 0,9996 = 1,62o di ekuator). Faktor skala kurang dari 1 di dalam garis dan lebih besar dari 1 di luar garis, tetapi distorsi skala keseluruhan di seluruh pita diminimalkan.

Sejarah Zona UTM

Sistem koordinat Universal Transserve Mercator dikembangkan oleh US Army Corps of Engineers pada tahun 1940-an. Sistem ini didasarkan pada model bumi ellipsoidal. Area yang berbatasan dengan Amerika Serikat menggunakan ellipsoid Clarke 1866 untuk seluruh negara, termasuk Hawaii, ellipsoid internasional. Saat ini, ellipsoid WGS84 digunakan sebagai model bawah permukaan dalam sistem koordinat UTM.

Sebelum sistem koordinat universal Mercator dikembangkan. Pada periode antar perang, beberapa negara Eropa memamerkan peta berbasis grid yang kompatibel dengan pemetaan wilayah mereka. Pada peta ini, menghitung jarak antara dua titik di lapangan lebih mudah  daripada menggunakan rumus trigonometri yang diperlukan dalam sistem grid berdasarkan lintang dan bujur.

Proyeksi Mercator transversal adalah variasi dari proyeksi Mercator yang awalnya dikembangkan oleh ahli geografi dan kartograf Flemish Gerardus Mercator pada tahun 1570. Proyeksi ini bersifat adaptif, sehingga mempertahankan sudut dan perkiraan bentuk, tetapi selalu mendistorsi jarak dan luas. UTM menyertakan penskalaan non-linier di arah timur dan utara untuk memastikan kompatibilitas proyeksi peta ellipsoidal.

Zona UTM Dunia

Oleh karena itu, dalam sistem UTM, sehingga proyeksi mencakup seluruh permukaan bumi, 60 kali (360° /6° = 60), dengan kata lain, permukaan bumi (spheroid) dibagi menjadi 60 zona. Zona 1 dimulai dari antimeridian (180 derajat bujur barat/timur dalam koordinat geografis), lalu ke timur dengan kenaikan 6° hingga zona 60 berakhir di tempat yang sama.

Mengacu pada “garis lintang” dibagi  8° dimulai dari  utara dan selatan khatulistiwa menggunakan sistem kode huruf. Zona 1 berada di antara 180° BB dan 174° BT, Zona 2 berada di antara 174° BB dan 168° BB, dan Zona 60 berada di antara 174° BT dan 180° BT (garis penanggalan internasional).

Zona UTM Indonesia

Zona UTM Indonesia terbagi menjadi 9 zona di  utara (utara) dan 9 zona di selatan (selatan). Nomor zona UTM  Indonesia dimulai dari zona 46 sampai dengan 54. Untuk membedakan zona utara dan selatan, huruf N untuk  utara (utara) dan S untuk  selatan (selatan) biasanya ditambahkan setelah nomor zona.

Sistem proyeksi Universal Transverse Mercator atau UTM adalah proyeksi yang bekerja pada setiap bidang ellipsoid yang dibatasi oleh lapisan 60 meridian lebar yang disebut zona. Selain itu, perbedaan garis lintang juga mempengaruhi apakah daerah tersebut berada di zona utara atau selatan (batasnya adalah garis khatulistiwa atau 00) 

Lihat gambar di bawah ini misalnya:

Dari data di atas, misalnya, Provinsi Aceh terletak di zona UTM 46N dan 47N, provinsi DKI Jakarta terletak di zona 48S, provinsi Bali berada di  zona 50S. Dengan mengetahui informasi tentang zona UTM Indonesia, kami berharap ketika kami ingin mengubah sistem koordinat menjadi UTM, kami tahu zona mana yang kami ubah.