Diantara jenis pemodelan secara visual yang digunakan sebagai sarana dalam perancangan sistem berorientasi objek adalah UML atau Unified Modelling Language. Dalam pembahasan kali ini akan diulas mengenai salah satu jenis dari UML, yaitu activity diagram, baik mengenai pengertian, tujuan, fungsi, dan juga komponen-komponennya.
Pengertian Activity Diagram
Dalam bahasa Indonesia, activity diagram berarti diagram aktivitas. Activity diagram merupakan diagram yang digunakan untuk memodelkan proses-proses yang terjadi pada sebuah sistem. Urutan proses dari suatu sistem digambarkan secara vertikal.
Rosa A.S dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak menyebutkan bahwa diagram aktivitas tidak menjelaskan kelakuan aktor. Bisa dikatakan bahwa dalam pembuatan activity diagram hanya dapat dipakai untuk menggambarkan alur kerja atau aktivitas sistem saja.
Definisi lain dari activity diagram adalah sebuah diagram yang mengenai alur kegiatan dalam sebuah proses yang sedang dirancang. Activity diagram sendiri merupakan pengembangan dari Use Case yang memiliki alur aktivitas yang berupa urutan menu-menu atau proses di dalam sistem tersebut.
Tujuan Activity Diagram
Penggunaan acitivity diagram sendiri memiliki sejumlah tujuan, yakni sebagai berikut:
Untuk menjelaskan mengenai urutan aktivitas dalam sebuah proses
Dalam dunia bisnis, activity diagram digunakan untuk memodeling atau memperlihatkan urutan dalam proses bisnis yang dilakukan
Untuk memudahkan dalam mempelajari dan memahami keseluruhan proses dalam sebuah sistem
Untuk mengetahui aktivitas pengguna berdasarkan pada use case atau diagram yang telah dibuat sebelumnya.
Merupakan metode perancangan terstruktur yang mirip dengan DFD atauData Flow Diagram maupun Flowchart.
Fungsi Activity Diagram
Activity diagram memiliki sejumlah fungsi, diantaranya sebagai berikut:
Untuk memberikan gambaran mengenai suatu proses yang terjadi dalam sebuah sistem
Mempermudah dalam melihat, mempelajari, dan memahami berlangsungnya sebuah proses dalam sistem
Komponen Activity Diagram
Ada beberapa komponen yang perlu diketahui dari sebuah activity diagram. Berikut adalah penjelasannya:
Start Point (Titik Mulai) atau Initial State (Status Awal) Komponen activity diagram ini dilambangkan berupa lingkaran hitam kecil yang biasanya digunakan untuk menandakan tindakan awal, status awal, atau titik mula dari suatu aktivitas pada setiap activity diagram.
Activity (Aktivitas) yakni aktivitas yang tengah dilakukan atau sedang terjadi dalam sebuah sistem.
Decision (keputusan) Decision dalam activity diagram adalah berupa percabangan yang dilambangkan dengan suatu titik atau point yang manandakan suatu kondisi yang memungkinan dalam perbedaan transisi. Decision diperlukan pada saat sistem yang dimiliki memiliki beberapa kemungkinan atau alternatif.
Synchronization Synchronization terdiri dari 2 bagian, yakni fork dan join. Fork (percabangan) digunakan untuk memecah behaviour (tingkah laku) menjadi activity (aktivitas)atau action (aksi) secara paralel. Sedangkan Join (penggabungan) digunakan untuk menghubungkan ataumenggabungkan kembali activity dengan action secara paralel.
Merge Merge berfungsi untuk menggabungkan flow yang sudah dipecah menjadi beberapa bagian oleh suatu flow.
Swimlanes Swimlanes berfungsi untuk memecah activity diagram menjadi kolom dan baris yang digunakan untuk membagi tanggung jawab objek-objek yang melakukan sebuah aktivitas.
Transition transition digunakan untuk menunjukan aktivitas selanjutnya dan juga aktivitas sebelumnya.
End State (Notasi akhir) Notasi akhir digunakan untuk menandakan bahwa sebuah proses telah berakhir. Notasi akhir dilambangkan dengan simbol sebuah bull’s eye atau mata sapi.
Contoh Activity Diagram
Activity Diagram Pemesanan Barang
Ketika ada pemesanan barang, maka proses yang terjadi adalah sebagai berikut:
Penjual akan menerima pesanan dari pembeli
Penjual akan mengisi pesanan dan mengirimkan invoice pesanan kepada pembeli
Pembeli akan membayar tagihan pemesanan sesuai dengan invoice yang diterimanya
Setelah pembayaran diterima, maka penjual akan melakukan pengiriman barang kepada pembeli
Proses tersebut bisa digambarkan dalam diagram activity sebagai berikut:
Langkah-Langkah Membuat Activity Diagram
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk membuat activity diagram. Berikut adalah urutan langkah-langkahnya:
Mulailah dengan membuat node awal untuk start state atau titik awal.
Jika relevan dengan analisis yang akan dibuat, maka bisa ditambahkan partisi.
Buatlah suatu aksi untuk tiap langkah utama dari use case.
Tambahkan alur atau flow dari setiap aksi ke aksi lainnya. Decision atau keputusan berada di node akhir dan setiap aksi hanya memperoleh satu alur masuk dan satu alur keluar menuju ke forks, joins, decisions, dan merges.
Percabangan atau decision juga bisa ditambahkan bila alur dipecah karena suatu kondisi pilihan. Kemudian jangan lupa untuk menggabungkannya kembali dengan merge.
Bila aktivitas dilakukan dengan paralel maka bisa menambahkan forks dan joins.
Langkah terakhir adalah mengakhiri proses dengan notasi akhir atau end state.
Perlu dicatat bahwa untuk membuat suatu activitydiagram adalah berdasarkan pada use case, sehingga ada tidaknya suatu percabangan tergantung pada kebutuhan sistem.
Kesimpulan Pembahasan
Activity diagram merupakan sebuh diagram yang menunjukkan proses yang terjadi dalam sebuah sistem. Tujuan dan fungsi utama dari pembuatan activity diagram adalah untuk menunjukkan mengenai suatu proses sehingga memudahkan dalam memahami proses dalam sistem tersebut.
Untuk bisa membuat sebuah activity diagram, maka kita harus mengetahui sejumlah komponen yang digunakan dalam sebuah activity diagram. Komponen-komponen ini melambangkan suatu proses yang dikerjakan. Diantara jenis komponen tersebut adalah initial state, decision, fork, join, merge, end state, dan sebagainya.
Activity diagram bisa digunakan untuk menunjukkan suatu proses dari yang sederhana sampai yang rumit. Misalnya saja proses pemesanan barang, sistem pengadaan bahan baku, dan sebagainya.