Untuk mengatakan seseorang menikah, selain dengan frasa “get married”, ada juga frasa lain yang secara umum bisa digunakan. Di artikel ini, kita akan mempelajari cara lain untuk mengatakan “get married” atau menikah.
1. Tie the Knot
Bermakna juga mengikat janji pernikahan atau mengikrarkan janji pernikahan yang mana mempunyai makna yang sama dengan menikah.
Contoh:
“You’ve been dating for eight years! It’s time you tied the knot.” (Kalian sudah berpacaran selama delapan tahun! Sudah waktunya kalian menikah.)
“You can call me old-fashioned, but I don’t like the idea of living with partner before we tie the knot.” (Kalian bisa menyebutku kuno, tapi aku tidak suka ide tinggal bersama pasangan sebelum kami menikah.)
2. Get Hitched
Mempunyai makna yang sama dengan menikah.
Contoh:
“We won’t be getting hitched until the pandemic’s over.” (Kita tidak akan menikah sampai pandeminya berakhir.)
“It’s been almost one year since we’ve gotten hitched, and I can say that I have no regrets.” (Sudah hampir satu tahun kita menikah, dan aku bisa bilang kalau aku tidak punya penyesalan.)
3. Say I Do
Saat menikah, kedua mempelai mengikrarkan janji pernikahan mereka dengan menjawab “saya bersedia” dari pemimpin acara pernikahan. Dengan begitu, ini mempunyai makna yang sama dengan menikah.
Contoh:
“It’s three years since we said I do.” (Sudah tiga tahun sejak kita menikah.)
“My fiance and I feel relieved after we’ve said I do.” (Aku dan tunanganku merasa lega setelah kami mengikrarkan janji pernikahan.)
4. Take The Plunge
Mempunyai arti berkomitmen melakukan sesuatu, biasanya untuk pernikahan.
Contoh:
“I love Bree, but I love my freedom too. I’m scared to take the plunge.” (Aku mencintai Bree, tapi aku mencintai kebebasanku juga. Aku takut untuk berkomitmen menikah.)
“If you really want to take a master’s degree, now may be the time to take the plunge first.” (Kalau kamu benar-benar ingin mengambil pasca sarjana, sekarang mungkin waktunya untuk menikah dulu.)
5. Walk Down the Aisle
Biasanya dalam upacara pernikahan di gereja, kedua mempelai berjalan menyusuri lorong menuju ke tengah-tengah dan depan mimbar sebelum mengambil sumpah pernikahan mereka.
Contoh:
“I’m looking forward to the day when my youngest daughter walks down the aisle.” (Aku menantikan hari saat anak perempuan terkecilku menikah.)
“You’re amazing, even I couldn’t imagine ever walking down the aisle at my 25.” (Kamu luar biasa, bahkan aku tidak bisa membayangkan diriku menikah di usia 25 tahun.)