Saat mengobrol dengan seseorang, kita sering mendapat pertanyaan atau tawaran yang membutuhkan jawaban ‘ya atau tidak’. Umumnya, cara paling mudah mengatakan “Ya” adalah dengan mengatakan “Yes”.
Namun, penutur asli mempunyai beberapa cara yang biasa dipakai untuk mengganti kata “Yes”. Berikut kata-kata lain yang biasa digunakan untuk menyatakan “Ya” atau “Yes”.
Mempunyai makna mengiyakan atau mempersilahkan dan bisa digunakan untuk menerima tawaran dari seseorang.
Contoh dalam percakapan:
A: My brother got an accident, can I leave this work to you? (Kakakku mengalami kecelakaan, bolehkan aku menyerahkan pekerjaan ini padamu?)
B: Go on then, I’ll finish it later. (Ya silahkan, aku akan menyelesaikannya nanti.)
Mempunyai makna “ya” dan biasa digunakan untuk menyetujui sesuatu dengan sopan atau menyetujui hal yang tidak begitu ingin dilakukan.
Contoh dalam percakapan:
A: Would you like another glass? (Apa kamu mau segelas lagi?)
B: If you insist. (Ya kalau kamu bersikeras.)
Digunakan untuk mengkonfirmasi tentang suatu hal tersebut adalah benar, tentu saja.
Contoh dalam percakapan:
A: Are you Blackpink fan? (Apa kamu fans Blackpink?)
B: Absolutely! (Ya tentu!)
Biasa digunakan untuk mengkonfirmasi “ya” atau menyetujui sesuatu karena tidak merasa keberatan, tidak masalah dan merasa sesuai dengannya.
Contoh dalam percakapan:
A: How about we delay our meeting until tomorrow? (Bagaimana kalau kita menunda rapatnya sampai besok?)
B: Works for me. (Ya, tidak masalah buatku.)
Mempunyai makna “ya” dalam persetujuan dan penerimaan terhadap ide atau gagasan seseorang.
Contoh dalam percakapan:
A: Wanna get some coffee after work? (Mau minum minum setelah pulang kerja?)
B: I’m in. (Ya mau.)