Daftar isi
Kamu mungkin sudah pernah pendengar kata illness dan disease dalam percakapan sehari-hari. Namun, ternyata masih banyak orang yang tidak terlalu mengerti bahwa kedua kata ini memiliki perbedaan.
Keduanya sering dianggap sebagai satu hal yang sama yaitu “penyakit”, padahal sebenarnya tidak sesederhana itu.
Mungkin kamu adalah salah satu orang yang masih menganggap bahwa kedua kata ini sama. Makanya, mari kita lihat perbedaan dari illness dan disease. Setelah mengerti perbedaannya, lalu kita akan lihat contoh penggunaan kedua kata ini dalam kalimat.
Illness dan disease memiliki kesamaan yaitu perasaan yang ditimbulkan pada penderita. Kedua kata ini sama-sama mengakibatkan perasaan yang tidak nyaman, seperti sakit atau perasaan yang tidak menyenangkan terhadap penderita.
Meski memiliki dampak yang sama terhadap pada penderita, namun mari kita melihat lebih dalam perbedaan dari kedua kata ini.
Illness lebih cenderung pada perasaan yang bersifat subjective. Artinya, tidak ada penyebab yang jelas tentang kondisi ini. Dengan kata lain si penderita hanya merasa tidak nyaman atau sakit tanpa tahu penyebabnya apa. Namun, saat penyebab rasa nyaman atau sakit itu teridentifikasi, maka kondisi tersebut berubah menjadi disease.
Illness merujuk pada perasaan tidak enak atau tidak nyaman dan tidak merujuk pada penyakit tertentu. Hal ini lebih difokuskan kepada perasaan yang dirasakan oleh penderita, seperti rasa tidak nyaman, kelelahan atau tidak enak badan. Saat illness terjadi, biasanya orang akan berkonsultasi dengan dokter.
Menurut WHO (World Health Organization), illness bahkan dapat dirasakan ketika seseorang sebenarnya tidak terkena penyakit apapun. Inilah sebabnya ada istilah mental and emotional illness (sakit secara mental dan emosional). Ketika seseorang mengalami mental and emotional illness, tidak ada penyakit secara fisik yang mereka alami, melainkan mental dan emosional mereka.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, disease diartikan sebagai suatu kondisi yang tidak nyaman yang dirasakan seseorang. Berbeda dengan illness, penyebab disease sudah teridentifikasi. Secara lebih detail, disease diartikan sebagai kondisi di mana tubuh atau salah satu anggota tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pathogen (virus atau bakteri) dan juga faktor lain.
Disease dapat menyebabkan stress dan rasa sakit dan biasanya ada tanda-tanda yang dirasakan. Disease bisa bersifat pathogenic (disebabkan oleh pathogen – bakteri dan virus), psychological (secara psikis), hereditary (keturunan), ataupun karena tubuh mengalami kekurangan nutrisi tertentu. Ketika seseorang terkena penyakit (disease), akan ada fungsi tubuh yang tidak normal atau terdampak. Penyakit (disease) juga ada yang bersifat serius dan tidak.
Jadi, seseorang bisa mengalami illness bahkan ketika orang itu tidak terdiagnosa kondisi medis tertentu. Namun, seseorang yang menderita penyakit atau disease mungkin tidak akan merasakan sakit (illness) sejak awal. Disease memiliki dampak pada organ atau bagian tubuh seseorang. Sedangkan illness adalah kondisi yang dialami seseorang tanpa harus terdiagnosa penyakit apapun.
Setelah melihat penjelasan di atas, maka kita dapat simpulkan alurnya ya. Pertama, orang merasa tidak enak badan atau merasakan illness. Lalu, orang tersebut pergi ke dokter untuk memeriksakan keadaannya. Saat dokter memeriksa dan mendiagnosa keadaannya, kondisi itu dapat kita sebut sebagai disease.
Ada beberapa alasan mengapa kita harus mengerti perbedaan illness dan disease. Ketika kamu sakit (yang biasanya melibatkan illness dan disease), maka kamu akan pergi ke dokter untuk mendapatkan bantuan. Ketika kamu merasa tidak enak badan, tentunya kamu akan menemui professionals, yaitu dokter, bukan ke tempat lain.
Dokter adalah orang yang sudah ditrain untuk menyembuhkan penyakit (disease). Sedangkan ketika kita merasakan illness, kita dapat mencari solusinya terlebih dahulu. Ketika kondisi sudah menjadi disease, maka kita seharusnya mencari ahlinya, yaitu dokter.
1. Illness
2. Disease