Angin merupakan udara yang bergerak karena adanya tekanan udara. Angin terdiri dari berbagai jenis, seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu ada angin laut, angin darat dan angin gunung. Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis angin katabatik.
Pengertian Secara Umum
Angin katabatik atau angin lereng bawah merupakan angin yang membawa udara kepadatan tinggi dari ketinggian menuju ke lereng.
Dimana kata katabatik berasal dari bahasa Yunani yaitu katabasis yang berarti turun sehingga kadang-kadang angin lereng juga disebut sebagai angin jatuh.
Terbentuknya angin katabatik terjadi ketika udara di permukaan gunung menjadi lebih dingin daripada di sekitarnya sehingga memaksa angin untuk segera menuruni lereng.
Namun tidak semua angin lereng merupakan angin katabatik, ada juga angin fohn, angin chinook atau angin bergwind.
Pengertian Menurut KBBI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, angin katabatik merupakan angin lokal yang berembus pada malam hari dari lereng gunung atau pegunungan ke lembah.
Penyebab terjadinya angin katabatik dimulai ketika udara dibagian atas puncak gunung lebih dingin sehingga membuat udara lebih padat akan turun menuruni lembah dan biasa terjadi pada malam hari.
Angin katabatik juga disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti terjadinya tingkat pendinginan di sepanjang lereng, dimana ketika semakin dingin permukaan lereng maka potensi terbentuknya angin akan semakin besar.
Selain itu, kekasaran lereng dan kecuraman lereng juga mempengaruhi terbentuknya angin katabatik.
Semakin halus lereng maka potensi terbentuknya angin semakin besar dan kuat karena tidak ada penghalang, serta semakin curam lereng maka akan menaikan potensi terjadinya angin katabatik yang bercampur dengan udara netral di sekitarnya.
Dampak dari angin katabatik adalah ketika udara dingin berkepadatan tinggi menumpuk di atas lapisan es dan terjadi peningkatan lapisan es maka akan meningkatkan gaya grativitasi.
Biasanya angin katabatik paling umum bertiup dari lapisan es di daerah Greenland dan Antartika. Ketika berada di daerah Greenland, tempat angin biasanya disebut dengan piteraq yang merupakan angin bergerak paling kuat saat di daerah berkenan rendah mendekati pantai.
Di daerah Antartika, salju dapat disapu oleh angin yang akhirnya akan mengarah pada pembentukan oasis Antartika dan disana angin bergerak memiliki kelembaban relative yang lebih rendah.