Setiap manusia pasti pernah merasakan berada di titik terbawahnya. Dimana ia merasa sudah tidak ada lagi yang perlu diperhatikan. Sehingga muncul keinginan untuk mengabaikan semua hal yang berhubungan dengan segala aspek dari kehidupan manusia.
Bukan hanya karena permasalahan hidup saja. Melainkan masih terdapat faktor lainnya yang menyebabkan seorang individu bersikap acuh tak acuh dengan yang lainnya. Tindakan ini seringkali disebut dengan apatis. Mungkin diantara kita sudah sangat familiar dengan istilah apatis ini.
Tapi apakah kalian tahu apa saja ciri dan dampak dari sikap apatis? Berikut merupakan paparan mendetail mengenai apatis.
Pengertian Apatis
Pengertian Secara Umum
Secara umum, apatis merupakan kondisi emosi dan psikologis seseorang dimana orang tersebut kehilangan rasa senang, gembira dan semangatnya. Kondisi tersebut menyebabkan seorang individu akan bersikap seperti tidak peduli dengan apapun yang terjadi pada lingkungan dan dirinya sendiri. Banyak hal yang mempengaruhi seseorang bersikap apatis.
Salah satunya adalah permasalahan berat yang dihadapinya. Ketika seseorang tidak dapat mengontrol semua permasalahan yang terjadi, ia akan berkecenderungan menjadi depresi atau tertekan. Dan saat berada di posisi itu tidak dapat dipungkiri ia akan kehilangan semangat hidupnya.
Dan tentunya acuh terhadap apapun yang akan terjadi kedepannya. Tetapi tindakan apatis ini, juga bukan hanya dikarenakan oleh permasalahan hidup saja. Melainkan munculnya kepribadian seseorang yang individualistik juga dapat menyebabkan seseorang bersikap apatis.
Ia akan berkecenderungan untuk mementingkan kepentingannya pribadi. Sehingga diluar kepentingannya, ia akan bersikap acuh atau cenderung tidak peduli.
Pengertian Menurut Para Ahli
Untuk menambah pengetahuan kita mengenai apatis. Berikut ada beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan pengertian dari apatis.
- Menurut Fritz Solmitz, apatis merupakan suatu ketidakpedulian individu yang mana disebabkan karena tidak memiliki minat khusus terhadap aspek-aspek tertentu, seperti aspek fisik, emosional, dan kehidupan sosial.
- Menurut Albertine Minderop, apatis adalah sikap seseorang yang berkecenderungan untuk menarik diri dari masyarakat dan seakan-akan pasrah dengan keadaan.
- Menurut Luis Rey, apatis adalah kondisi kejiwaan seseorang atau individu yang ditandai dengan ketidaktertarikan, ketidakpedulian, atau ketidakpekaan terhadap kehidupan sosial, emosional, atau fisik.
- Dalam ilmu kedokteran, menurut Littre dan Robin, apatis adalah kondisi psikologis individu yang memiliki ketumpulan moral, tidak sensitif terhadap kesenangan, rasa sakit, dan malas bergerak.
Faktor Penyebab Apatis
Adapun beberapa hal yang menyebabkan seseorang bertindak apatis atau acuh terhadap kondisi yang ada. Berikut merupakan faktor faktor penyebab dari apatis.
- Sudah tidak ada lagi rasa kepercayaan terhadap orang orang yang berada di sekitarnya,bahkan orang terdekatnya sekalipun.
- Memiliki riwayat pernah dikecewakan atau disakiti oleh orang orang yang benar benar dipercaya dan disayangi.
- Adanya trauma terhadap pengalaman masa lalu yang sedih.
- Adanya permasalahan sosial yang sudah tidak dapat dikendalikan lagi dan dicari permasalahannya.
- Tekanan emosional yang kurang stabil.
- Kurangnya dukungan dari orang orang disekitarnya, baik dukungan secara moral ataupun materiil.
- Hilangnya rasa percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
- Merasa terasingkan atau terdiskriminasi dengan kondisi fisik yang dimilikinya.
- Tidak memiliki orang terdekat yang dapat diajak untuk bercerita dan berkeluh kesah.
Ciri-ciri Apatis
Adapun beberapa karakteristik yang dapat menggambarkan makna dari apatis. Karakteristik inilah yang mempermudah kita untuk mengklasifikasikan kondisi yang berkaitan dengan apatis. Berikut merupakan ciri ciri apatis.
- Hilangnya rasa minat dan ketertarikan untuk dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya.
- Berkecenderungan untuk acuh terhadap keadaan dan kondisi yang sedang terjadi di sekitarnya.
- Tidak memperdulikan lagi kepentingan orang lain.
- Kehilangan motivasi untuk dapat bertahan hidup.
- Tidak peka terhadap kepentingan masyarakat yang ada disekitarnya.
- Lebih berkecenderungan untuk menyendiri.
- Tidak ingin mengetahui segala macam informasi terbaru ataupun hal yang sedang terjadi sekarang.
- Lebih mementingkan kepentingannya pribadi.
Jenis Apatis
Berikut ini terdapat tiga jenis apatis yang diklasifikasikan berdasarkan dengan penyebab utama yang melatarbelakanginya.
- Apatis Eksekutif, sikap apatis yang lebih disebabkan karena kurangnya dorongan ataupun dukungan dari orang disekitarnya.
- Apatis Emosional, sikap apatis yang lebih disebabkan karena kondisi emosional yang tidak menentu, sehingga tidak memiliki rasa senang atau bahagia lagi.
- Apatis Inisiasi, apatis yang lebih didasarkan pada dorongan dan keinginan diri sendiri untuk menarik diri dari masyarakat yang mana disebabkan dengan berbagai hal.
Contoh Tindakan Apatis
Berikut ini merupakan contoh tindakan apatis yang dilakukan masyarakat.
- Acuh terhadap kondisi yang dialami orang lain.
- Hanya berkumpul dengan anggota kelompoknya saja.
- Membatasi pergaulannya hanya dengan orang tertentu.
- Menyendiri di rumah tanpa makan dan tanpa minum.
- Menarik diri dari dunia luar dan lebih sering menghabiskan waktu didalam orang.
Dampak Apatis
Adapun beberapa dampak dari sikap apatis yang dilakukan oleh sebagian masyarakat.
- Tidak memiliki kontrol sosial yang baik terhadap sesama.
- Kurang dapat bersosialisasi dengan baik.
- Berkecenderungan untuk sulit berkembang karena hanya berpedoman pada pola pikirnya saja.
- Tidak terbuka dengan segala sesuatu yang terjadi.
- Bersikap seenaknya dan semena mena terhadap orang lain.
- Rentan masuk ke kelompok kelompok radikal yang sesuai dengan misinya.
Cara Mengatasi Apatis
Tindakan apatis ini nyatanya dapat lebih diatasi perkembangannya, agar tidak semakin banyak terjadi pada masyarakat. Berikut merupakan upaya mengatasi sikap dan tanda tanda orang yang apatis.
- Lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan kegiatan positif lainnya.
- Memperbanyak relasi.
- Menghargai dan mengapresiasi segala bentuk kegiatan yangs sudah kita lakukan.
- Lebih mencintai diri sendiri.
- Menceritakan segala bentuk keresahan dan permasalahan hidup kepada orang terdekat, sehingga dapat dibantu untuk menyelesaikannya.
- Melakukan kegiatan yang disenangi setiap minggunya.
- Lebih terbuka dengan perubahan dan kondisi yang sedang terjadi.
- Mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
- Memperdalam pemahaman mengenai agama.