Daftar isi
Bulu tangkis adalah cabang olahraga andalan Indonesia sejak dahulu kala. Banyak sekali atlet-atlet bulu tangkis Indonesia yang berhasl mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.
Berikut adalah beberapa pemain bulut tangkis yang berpestasi.
Pria kelahiran asal Pemalang 25 Agustus 1984 ini merupakan pemain bulu tangkis Indonesia di sektor ganda putra. Keahliannya sudah diakui seluruh dunia. Bahkan diusianya kini yang menginjak angka 36 tahun Hendra masih setia membawa pulang medali dari turnamen internasionalnya.
Hendra pertama kali bergabung dengan PBSI langsung berpasangan dengan Markis Kido dan berhasil meraih medali pertamanya yaitu medali perak di BWF Championship 2005.
Tahun-tahun berikutnya Hendra bersama dengan Kido terus mencetak prestasi di antaranya Kejuaraan Dunia 2007, medali emas pada Olimpiade Beijing 2008, serta berhasil berada di peringkat teratas BWF periode September 2007.
Mengalami pasang surut prestasi hingga akhirnya Kido memutuskan untuk gantung raket, Hendra kemudian dipasangkan dengan Moh. Ahsan. Seperti mengulang kembali masa kejayaannya bersama denga Kido, Hendra dan Ahsan pun berhasil membawa pulang sederet prestasi.
Prestasi mereka diantaranya kejuaraan dunia pada tahun 2013, 2015, dan 2019, gelar All England pada tahun 2014 dan 2019,medali emas pada BWF tour series.
Atas prestasi-prestasinya ini Hendra dan Ahsan kini menjadi pemain gandra putra terbail kedua di dunia.
Liem Swie King adalah pemain tunggal putra kebanggaan Indonesia yang lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 28 Fenruari 1956. Liem Swie King sukses menyabet puluhan gelar dengan jumping smash nya yang ciamik hingga ia dijuluki sebagai “king smash”.
Ia sudah menekuni dunia bulu tangkis sejak usia anak-anak atas dorongan kedua orang tuanya. Setelah ia bergabung dengan PB Djarum ia menjuarai berbagai ajang perlombaan tingkat nasional diantaranya dalah Juara I Yunior se Jawa Tengah, Juara Pekan Olahraga Nasional.
Pelatnas pun tertarik dengan kemampuan King dan langsung merekrutnya. King berhasil menjuarai All England tahun 1978, 1979, dan 1981, Juara II All England pada tahun 1976 dan 1977, Asian Games Bangkok tahun 1978, Piala Thomas Cup tahun 1976, 1978, 1984.
Pada tahun 1988 King memutuskan untuk gantung raket dan meneruskan bisnis mertuanya.
Pemain tunggal putra terbaik Indonesia ini lahir 10 Agustus 1981. Taufik terkenal dengan berbagai jurusnya dalam memukul kok dan juga kecepatan smash.
Taufik adalah pemegang smash backhand tercepat di dunia kecepatannya mencapai 206 km/jam. Ia meluncurkan smash tercepatnya di kejuaran dunia ke II di Madrid tahun 2006 dengan kecepatan 305 km/jam.
Selain pukulan smash yang cepat Taufik memiliki teknik dasar yang tidak dapat ditiru oleh pemain bulu tangkis lainnya sekalipu oleh pemain professional.
Dengan keterampilannya Taufik berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional Sederet prestasinya antara lain Olimpiade Athena tahun 2004, Kejuaraan Dunia IBF tahun 2005, Indonesia Open sebanyak enam kali (1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006), juara Piala Thomas (2000, 2002, 2004 dan 2006) serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003 dan 2005) juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006).
Taufik mengumumkan dirinya mundur dari pelatnas Cipayung pada 30 Januari 2009 dan menjadi pemain professional. Taufik bekerja sama dengan Yonex dalam pengadaan alat-alat olahraga dan membangun gedung olahraga yang diberi nama Taufik Hidayat Arena (THA) di tahun 2012.
Pada tahun 2013 Taufik resmi pensiun dari dunia bulu tangkis profesionalnya. Dengan segudang prestasi dan kemampuannya yang unik ia berhasil bergabung dengan The Legend Vision bersama dengan Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade.
Pemain tunggal putri ini lahir di Tuban 25 Juni 1985. Atas dorongan ayahnya, Ria aktif dalam dunia bulu tangkis nasional sejak tahun 2004. Ria berhasil menjuarai Porseni di Tuban yang membuatnya dilirik oleh PBSI.
Namanya mulai diperhitungkan sejak Ria menjuarai sektor tunggal putri di SEA Games tahun 2007. Ria juga berhasil membawa regu putri menjadi juara SEA Games pada tahun yang sama.
Prestasi Ria berlanjut di Piala Thomas dan Uber, Ria berhasil menjadi Runner Up setelah Indonesia bertahun-tahun gagal.
Kesuksesannya berlanjut hingga di Olimpiade Beijing 2008. Ria berhasil meruntuhkan pertahanan China dan naik ke podium tertinggi.
Sepanjang perjalan turnamennya Ria kerap kali harus melewati rubber game hingga ia mendapat julukan ‘queen of rubber game”. Namun setelah Olimpiade Beijing Ria tidak dapat meneruskan prestasinya karena mengalami cidera berkepanjangan.
Sekarang Ria adalah pelatih bagi calon-calon pemain bulu tangkis di klubnya dulu yaitu PB Djarum.
Vita Marissa merupakan pebulu tangkis baik di sektor ganda putri maupun di ganda campuran. Vita lahir di Jakarta pada 4 Januari 1981 dan merupakan atlet asuhan PB Djarum. Meski belum pernah menjajaki olimpiade namun Vita berhasil menyabet sederet prestasi di kancah internasional.
Vita sempat mengalami ganti pasangan beberapa kali. Vita pernah dipasangkan bersama dengan Nova Widianto dan berhasil membawa pulang medali emas SEA Games 2001, Asia Championship 2003, Japan Open Grand Prix 2004, dan Runner Up SCH Thailand Open 2011.
Bersama dengan Flandy Limpele, Vita mendapatkan gelar, Dutch Open Grand Prix 2006, Japan Open Grand Prix 2006, SEA Games 2007, French Open 2007, Singapore Open 2007, Chainese Taipei Open Grand Prix Gold 2007, Asia Championship 2008, India Open Grand Prix Gold 2009.
Vita pernah dipasangkan dengan Muhammad Rijal dan berhasil mempersembahkan title Japan Open 2008, U.S. Open Grand Prix Gold 2014.
Vita dan Tony Gunawan berhasil membawa pulang piala U.S. Open Grand Prix Gold 2012
Bersama dengan Hendra Aprida Gunawan Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2010. Sedangkan bersama denga Praveen Jordan, Vita berhasil naik podium di Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, New Zealand Open Grand Prix 2013, dan Malaysia Open Grand Prix Gold 2013.
Sedangkan di nomor ganda putri, Vita dipasangkan dengan Nadya Melati dan berhasil menyabet gelar Runner Up di Yonex Sunrise India Open 2009, Juara di Astec Ultra Milk Open Indonesia International Challenge 2009, Runner Up Indonesia Open Superseries Premier 2011.
Kemudian Vita bersama denga Lilyana Natsir berhasil menjuarai China Master Super Series 2007
SEA Games 2007 dan Indonesia Open 2008.
Bersama dengan Greysia Poli berhasil naik podium ke dua di Malyasia Open 2007. Dan bersama dengan Aprilsasi Putri Lejarsar Variella berhasil menjadi juara di Yonex Australia Badminton Open Grand Prix Gold
Selain itu di sektor ganda putri vita pernah dipasangkan juga denga Mona Santoso dan Atlet asal Thailand Saralee Thoungthongkam.
Saat ini Marcus Fernaldi Gideon adalah pemain ganda putra terbaik di dunia. Bersama dengan
pasangannya yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo berada di ranking 1 BWF. Namun sebelum dipasangkan dengan Kevin, Markus pernah hengkang dari Pelatnas Cipayung karena merasa kecewa dengan PBSI yang batal memberangkatkannya ke All England 2013.
Setelah itu Marcus tetap mencari peluang dengan berpasangan dengan Markis Kido di luar Pelatnas dan berhasil membawa pulang piala French Open 2013 dan Indonesia Master 2014.
Melihat prestasi ini PBSI membawa kembali Markus ke pelatnas.
Markus pun langsung berpasangan dengan Kevin pada awal 2015. Tanpa menunggu lama pasangan yang dijuluki “the minions” ini berhasil meraih runner up di Chinese Taipei Open 2015.
Di tahun berikutnya yaitu 2016 The minions kembali mempersembahkan piala untuk Indonesia di antaranya adalah Malaysia Master, India Open, Australia Open, China Open, dan All England.
Pada tahun 2017 Marcus dan Kevin berhasil menduduki peringkat satu dunia. Di tahun ini Marcus dan Kevin kembali memborong medali diantaranya adalah All England, India Open , Malaysia Open Jepang Open, China Open, Hong Kong Open dan World Superseries Finals.
Tak puas di tahun 2017 tahun berikutnya Markus bersama dengan Kevin mencetak rekor dengan memenangkan serangkan tur BWF diantaranya adalah Indonesia Open 500, India Open, Hong Kong Open, Japan Open, Denmark Open, Fuzhou China Open, All England Indonesia Open 1000 dan All England.
Prestasinya tak meredup di tahun 2019, The minion berhasil membawa pulang piala Indonesai Open, French Open, Denmark Open, Malaysia Master, Indonesia Master, Japan Open, China Open. Dari delapan final di 2019 Marcus dan Kevin hanya kalah di Asia Championship.
Kevin Sanjaya mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia ketika ia dan pasanannya Markus Gideon berhasil menaklukan rekan sesama pebulu tangkis Fajar-Rian di Asian Games 2018.
Kevin lahir di Banyuwangi pada 2 Agustus 1995. Ketertarikannya dalam dunia bulu tangkis sudah ada sejak Kevin kecil. Hobinya didukung sepenuhnya oleh kedua orang tuanya. Kevin berhasil lolos dan bergabung bersama PB Djarum tahun 2007 setelah gagal ditahun sebelumnya.
Pada awal Kevin bergabung dengan pelatnas dia berada di nomor tunggal putra namun karirnya kurang cemerlang. Hingga pada akhirnya pelatih memutuskan untuk memindah Kevin ke sektor ganda (putra dan campuran)
Kevin tidak setuju dengan keputusan pelatihnya tersebut. Pelatih pun member solusi jika Kevin tidak berhasil membawa piala di tim ganda maka Kevin boleh kembali ke tunggal putra.
Tak disangka karir Kevin di tim ganda terbilang cemerlang baik di ganda putra maupun di ganda campuran.
Di ganda putra Kevin pernah dipasangkan dengan Lukhi Apri Nugroho. Meraka berhasil meraih tropi kemenangan atas Bankaltim Indonesia Open Grand Prix Gold 2011, BWF World Junior Championship 2011, dan runner up Singapore International Series 2011.
Di ganda campuran Kevin bermain bersama Masita Mahmudah dan berhasil merebut gelar Suhadinata Cup 2013, Tangkas Specs Junior International Challenge 2013, dan 100 Plus Badminton Asia Youth U19 Indivudual Championship 2013, dan runner up BWF World Juniro Championship 2013.
Tahun 2014 Kevin berada di sektor ganda yaitu putra dan campuran. Di ganda putra kala itu dia dipasangkan dengan Selvanus Geh. Mereka berhasil membawa pulang medali Vietnam Internasional, Bulgarian Internasional.
Sedangkan di ganda campuran ia berpasangan dengan Greysia Polii namun tidak berhasil memenangkan turnamen apapun.
Tahun 2015 setelah Marcus kembali ke pelatnas Kevin dan Marcus pun dipasangkan. Dua pria bertubuh mungil ini sukses menyabet sederet prestasi di kancah internasional.