Daftar isi
Mikroskop merupakan benda yang berperan sangat penting di laboratorium, yang biasa digunakan dalam suatu penelitian. Perkembangan sains di dunia yang saat ini begitu pesat, salah satunya adalah karena adanya mikroskop.
Berbagai benda baik benda mati maupun makhluk hidup yang berukuran kecil, dapat diteliti dengan bantuan dari alat yang disebut mikroskop ini. Berbicara tentang mikroskop tentunya sangat menarik. Bagaimana sebuah alat dapat melakukan hal yang begitu menakjubkan?
Tentu saja sebuah mikroskop terdiri dari bagian-bagian tertentu yang memiliki fungsi dan cara kerja masing-masing, untuk membuat mikroskop dapat menjadi alat yang sempurna. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas tentang bagian-bagian dari sebuah mikroskop.
Apa itu Mikroskop?
Mikroskop adalah suatu alat yang biasa digunakan di laboratorium yang memiliki fungsi untuk melihat benda atau objek mikroskopis. Mikroskopis adalah benda atau objek yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Berbagai objek mikroskopis atau objek yang sangat kecil tersebut, dapat dilihat dan diamati dengan menggunakan mikroskop. Beberapa objek yang bisa diamati dengan mikroskop seperti mikroorganisme, jaringan tumbuhan atau hewan, dan bakteri.
Istilah mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu Micros yang artinya kecil dan Scopein yang artinya melihat. Mikroskop menggunakan lensa yang berfungsi untuk memperbesar objek melalui perbesaran sudut. Sehingga penggunanya dapat melihat sebuah gambar virtual yang diperbesar tegak. Dengan demikian, objek yang diamati akan terlihat dengan jelas.
Jenis-Jenis Mikroskop
Pada umumnya, mikroskop dibagi menjadi dua tipe. Kedua jenis tersebut Yaitu tipe cahaya, atau mikroskop optik dan tipe elektron. Sementara berdasarkan istilah-istilah yang digunakan di pasaran, terdapat beberapa jenis mikroskop. Jenis-jenis tersebut di antaranya:
- Biological atau biologi
- Stereo
- Fluorescence
- Monokuler
- Binokuler
- Trinokuler
- Metallographic
- Polarization
Bagian-Bagian Mikroskop
Mengenal bagian-bagian mikroskop tentu bukan hal yang sulit bagi mereka yang sering melakukan penelitian objek mikroskopis. Namun, bagi sebagian orang awam mungkin akan mengalami kebingungan. Oleh karenanya, di bawah ini akan dijelaskan bagian-bagian mikroskop.
Bagian-bagian mikroskop adalah sebagai berikut:
1. Lensa Okuler
Bagian mikroskop yang pertama adalah lensa okuler. Lensa okuler merupakan bagian optik dari mikroskop yang letaknya dekat dengan pengamat/observer atau mata pengamat. Fungsi dari lensa okuler yaitu untuk membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Sehingga bayangan tersebut dapat terlihat oleh pengamat.
2. Lensa Objektif
Bagian yang kedua yaitu lensa objektif. Lensa objektif adalah bagian mikroskop yang letaknya dekat dengan objek yang akan diamati. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan pertama yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperbesar.
3. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop atau disebut juga tubus, adalah bagian mikroskop yang merupakan bagian non-optik. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengatur fokus. Selain itu, tubus juga berfungsi sebagai penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.
4. Makrometer
Bagian mikroskop selanjutnya adalah makrometer atau pemutar kasar. Makrometer berada di bagian lengan mikroskop. Fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop/tubus dengan cepat.
5. Mikrometer
Bagian mikroskop berikutnya yaitu mikrometer atau pemutar halus. Ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan makrometer. Fungsi dari mikrometer untuk menaikan atau menurunkan tabung mikrometer/tubus dengan lambat.
6. Revolver
Revolver biasa juga disebut pemutar lensa. Revolver memiliki fungsi untuk mengatur pembesaran lensa objektif supaya mempermudah nilai pengamatan yang dilakukan dengan mikroskop tersebut. Revolver sebagai tuas penyangga, untuk mengoperasikannya hanya dengan memutar ke arah kanan atau kiri.
7. Reflektor
Berikutnya, reflektor atau yang disebut juga cermin pengatur. Fungsi reflektor yaitu untuk mengatur cahaya dari cermin ke objek yang diamati.
Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Ketika kondisi cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, yang digunakan adalah reflektor cermin datar. Sedangkan saat kondisi cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal, maka akan menggunakan reflektor cermin cekung.
8. Diafragma
Diafragma biasa juga disebut pengatur cahaya, adalah bagian mikroskop yang terletak di bagian meja preparat. Fungsinya untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk, supaya pengamat dapat memfokuskan serta mengatur cahaya terhadap objek yang diamati.
9. Kondensor
Kondensor adalah bagian mikroskop yang cara menggunakannya cukup dengan diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan pengamat. Kondensor memiliki fungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin, lalu memfokuskan cahaya tersebut untuk menerangi objek yang diamati.
10. Meja Mikroskop
Selanjutnya meja mikroskop atau meja kerja. Fungsinya sebagai alas dan tempat meletakkan objek yang diamati. Meja kerja dilengkapi dengan penjepit objek untuk menjepit objek yang diamati supaya tidak bergeser saat melakukan proses pengamatan.
11. Penjepit Kaca
Bagian mikroskop selanjutnya ada penjepit kaca. Walaupun pada meja kerja sudah dilengkapi dengan penjepit objek, penjepit kaca atau klip juga wajib ada. Fungsi utama dari penjepit kaca adalah sebagai pelapis objek yang diamati, supaya bagian preparat tidak bergeser, juga supaya objek mudah digerakkan selama proses pengamatan.
12. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop merupakan bagian yang mencolok dan paling mudah diketahui pada mikroskop. Fungsinya adalah untuk pegangan ketika mikroskop hendak dipindahkan atau di bawa ke tempat lain.
13. Kaki Mikroskop
Selain ada bagian lengan, mikroskop juga terdapat bagian kaki. Fungsi kaki mikroskop sebagai penopang atau penyangga mikroskop tersebut. Dengan adanya kaki mikroskop ini, posisi mikroskop akan tetap stabil apabila diletakkan pada bidang yang tidak terlalu datar. Sehingga tidak khawatir posisi mikroskop akan terbalik atau akan terjatuh.
14. Sendi Inklinasi
Terakhir, bagian mikroskop yang disebut sendi inklinasi atau pengatur sudut. Merupakan bagian yang penting dalam pengamatan. Fungsinya untuk mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop sesuai yang diperlukan oleh pengamat untuk mengamati objek yang diamatinya.