Ada banyak ragam bahasa yang menarik untuk diketahui, apalagi sebagai manusia yang setiap harinya selalu berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitar, memahami bahasa menjadi peranan yang sangat penting.
Para ahli sepakat bahwa bahasa merupakan cerminan diri atau refleksi dari orang tersebut. Dengan demikian, kombinasi atau variasi kata atau kalimat yang Anda ucapkan bukan hanya bentuk ekspresi lahiriah, akan tetapi juga dapat menjadi cara membentuk kepribadian dan kelas sosial seseorang.
Pengertian Bahasa Ekspresif
Salah satu dari adanya macam jenis bahasa adalah bahasa ekspresif. Lalu apakah pengertian dari bahasa ekspresif? Bagaimana pula ciri dan contohnya? Berikut ini merupakan penjelasannya.
Menurut Santrock bahasa ekspresif adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dengan bahasa untuk mengekspresikan pikiran serta keinginannya kepada orang lain. Menurut Yowomo, bahasa ekspresif adalah kemampuan bagi anak untuk menggunakan bahasa verbal yang baik. Da juga bahasa non verbal yang berupa simbol, syarat, tulisan, dan gestur tubuh.
Ciri-ciri Bahasa Ekspresif
Dalam membentuk suatu bahasa yang sempurna, setiap kalimat dalam bahasa yang diujarkan memiliki ciri-ciri yang khas. Dan ciri inilah yang membedakan sifat suatu bahasa dengan bahasa lainnya.
Dan pada saat seseorang melayangkan suatu kalimat, di dalamnya ada bermacam-macam bentuk ekspresi diperlihatkan seperti misalnya saat seseorang tersebut sedang jengkel atau kesal, secara spontan orang tersebut akan mengucapkan kata-kata yang ketus.
Dan dalam bahasa ekspresif, mereka mengucapkannya tetap dengan adanya keindahan di dalamnya. Seperti misalnya, “orang-orang yang suka berbohong maka lama-kelamaan mereka akan kehilangan seorang penolong yang akan membantunya, dan orang-orang yang sering dibohongi mereka akan semakin diberkati dalam hidupnya.”
Lalu bagaimanakah ciri-ciri dari bahasa ekspresif yang mengungkapkan ekspresinya dengan kalimat-kalimat ekspresif yang indah? Berikut ini penjelasannya.
- Ciri dalam bahasa ekspresif, biasanya tipe kata dalam suatu kalimatnya bersifat imajinatif, faktual, sangat personal, dan emotif (kalimat yang mengandung kata-kata positif sebagai retorika untuk membuat ungkapan lebih berpengaruh).
- Kalimat dalam tanda baca ekspresif biasanya dapat berupa titik, koma, tanda seru, ataupun tanda tanya.
- Dalam bahasa ekspresif, tipe kalimat yang digunakan dapat berbentuk pertanyaan, pernyataan, atau seruan.
- Struktur kalimat dalam bahasa ekspresif dapat berbentuk kalimat tunggal, majemuk, atau kompleks.
- Ragam bahasa yang digunakan dalam kalimat ekspresif adalah bebas dan boleh menggunakan bahasa yang formal ataupun informal seperti bahasa gaul sehari-hari yang menyimbolkan keakraban antar penggunanya.
- Dalam bahasa ekspresif, nada bahasa yang terkandung dalam kalimatnya sarat akan pesan moral dan emosional.
- Dalam bahasa ekpresif, kalimat yang digunakan dibarengi juga dengan bahasa tubuh, sorot mata, gestur dan mimik wajah.
- Dalam bentuk tulisan, kalimat dalam bahasa ekspresif bisa juga disertai dengan gambar, diagram, tabel ataupun grafik yang di harapkan dapat mewakili imajinasi dan perasaan penulisnya.
- Dalam bahasa ekspresif, padanan kalimatnya juga harus memperhatikan penggunaan spasi, jenis, dan ukuran huruf.
- Dalam bahasa ekspresif, ciri kalimatnya biasanya menggunakan majas metafora (gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan suatu objek dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang hampir atau bahkan sama) dan majas personifikasi (gaya bahasa perbandingan yang menggambarkan benda mati seakan-akan memiliki sifat atau tingkah laku yang sama seperti manusia).
- Dalam bahasa ekspresif, penggunaannya dapat menggunakan sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, atau sudut pandang orang ketiga.
- Dalam bahasa ekspresif, biasanya kalimatnya akan sangat dialogis dan berbentuk ujaran langsung.
Contoh-contoh Kalimat Dalam Bahasa Ekspresif
Dalam bahasa ekspresif, kalimat-kalimatnya menjadi kedalam tiga bagian, yaitu:
1. Kalimat ekspresif yang bermakna denotatif atau objektif (sebenarnya)
- Wah, indah sekali pemandangan ini.
- Kamu cantik sekali.
- Lekas pergi dari sini!
- Mengapa hari ini saya begitu sedih?
- Wajahmu mengingatkanku akan purnama yang indah.
2. Kalimat ekspresif yang bermakna konotatif atau emotif (bukan arti yang sebenarnya)
- Mukanya sudah terlihat merah padam. (Artinya orang tersebut sedang marah)
- Bagaimana mungkin orang itu selalu patuh pada orang yang ringan tangan macam dia? (Ringan tangan disini maksudnya adalah suka memukul)
- Rumah nenek adalah rumah persinggahan terkakhir sebelum ia menutup mata. (Maksud dari menutup mata disini artinya sebelum meninggal, ia tinggal di tempat neneknya)
- Dia adalah kembang desa. (Suatu kiasan yang diartikan sebagai seorang gadis (perawan) yang paling cantik di suatu kampung)
- Setelah anaknya hijrah ke ibukota, ayahnya menjadi hidup sebatang kara. (Perumpamaan kalimat ini berarti ayahnya hidup sendirian setelah ditinggal anaknya merantau ke ibukota)
3. Kalimat ekspresif yang bermakna majas
Majas personifikasi
- Kobaran api melahap puluhan rumah hanya dalam kurun waktu yang singkat
- Angin membelai rambutnya yang tergerai
- Pensil itu menari-nari di atas kertas yang putih
Majas Simile (perbandingan)
- Sifatnya sedingin es
- Sikapnya keras seperi batu
- Mukanya memerah seperti kepiting rebus
Majas metafora
- Lelaki itu adalah seorang buaya darat
- Membaca adalah jendela dunia
- Dia adalah sampah masyarakat
Kalimat ekspresif yang bermakna majas dalam bahasa ekspresif seperti contoh di atas biasanya jarang sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari atau bahasa lisan. Biasanya, kalimat bermajas tersebut lebih sering digunakan saat seseorang menulis puisi, cerpen, maupun novel.
Meskipun ada yang menggunakannya dalam prcakapan dan penggunaan lisan, biasanya yang menggunakan majas dalam bentuk lisan adalah seorang penyair, seniman, atau ahli bahasa.