Barang dalam ilmu ekonomi jika dibedakan berdasarkan kualitasnya akan terpecah menjadi 2 jenis. Yaitu barang inferior dan barang superior. Lalu, apa itu barang inferior? Simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Barang Inferior
Barang inferior adalah jenis barang yang permintaannya akan menurun ketika pendapatan konsumen naik.
Oleh karena itu, jenis barang ini memiliki elastisitas pendapatan kurang dari nol (negatif). Ketika pendapatan naik, ada penurunan permintaan terhadap barang inferior.
Barang inferior adalah kebalikan dari barang normal. Dalam barang normal, adanya peningkatan pendapatan akan mendorong kuantitas permintaan.
Sebaliknya, jika suatu barang adalah barang inferior, maka adanya peningkatan pendapatan akan mendorong konsumen untuk mengurangi konsumsi barang tersebut.
Penurunan permintaan akan mendorong kurva permintaan bergeser ke kiri.
Catatan penting adalah bahwa barang-barang inferior tidak selalu sama di berbagai belahan dunia.
Misalnya, sesuatu yang sederhana seperti makanan cepat saji dapat dianggap sebagai barang inferior di negara maju, tetapi untuk ekonomi berkembang, makanan cepat saji dapat dianggap sebagai barang normal.
Barang normal adalah barang yang permintaannya meningkat ketika pendapatan masyarakat mulai meningkat, sehingga memberikan elastisitas pendapatan positif dari permintaan
Contoh Barang Inferior
- Kopi juga merupakan contoh yang baik
Kopi McDonald’s bisa menjadi barang bermutu rendah dibandingkan kopi Starbucks. Ketika pendapatan konsumen menurun, ia dapat mengganti kopi Starbucks hariannya dengan kopi McDonald’s yang lebih terjangkau. Di sisi lain, ketika pendapatan seorang konsumen naik, ia dapat menggantikan kopi McDonald’s-nya dengan kopi Starbucks yang lebih mahal. - Contoh lain dari barang inferior adalah produk toko kelontong
Produk yang tak bermerek seperti sereal atau selai kacang. Konsumen dapat menggunakan produk merek toko yang lebih murah ketika pendapatan mereka lebih rendah, dan beralih ke nama produk merek ketika pendapatan mereka meningkat. Produk toko kelontong yang tak bermerek, memberikan contoh mendalam tentang bagaimana barang yang lebih rendah tidak selalu berkualitas lebih rendah. - Contoh lain berasal dari transportasi
Ketika pendapatan masyarakat rendah, mereka dapat memilih untuk naik angkutan umum. Tetapi ketika pendapatan mereka naik, mereka mungkin berhenti naik bus dan membeli kendaraan. - Orang yang berpenghasilan rendah dapat membeli bubur murah
Akan tetapi, ketika penghasilannya naik, ia akan membeli makanan berkualitas lebih baik, seperti roti dan daging. Karena itu, dia berhenti membeli bubur. - Daging kaleng atau spam, daging kornet
Ini adalah bentuk daging yang murah ketika pendapatan naik Anda membeli daging segar dan lebih sedikit dari berbagai kaleng.