Daftar isi
Nuklir merupakan sebuah teknologi yang memanfaatkan reaksi dengan inti atom. Jejak uranium sendiri yakni bahan dasar dari nuklir sudah ditemukan sejak 1789 oleh ahli kimia yang bernama Martin Klaproth yang. Pada tahun-tahun berikutnya dunia kimia terus dikejutkan dengan adanya perkembangan mengenai uranium dan penemuan lainnya. Hingga pada akhirnya Pierre dan Marie Curie menemukan radioaktivitas pada tahun 1898. Sejak saat itu radiasi mulai banyak digunakan.
Penemuan nuklir menjadi sebuah pencapaian yang paling berguna namun juga palin berbahaya apabila salah penanganan ataupun salah penggunaan. Pasalnya selain bisa dijadikan sebagai sarana pengobatan, nuklir juga bisa menjadi senjata pemusnah masal paling efektif. Berikut ini adalah bencana terbesar yang disebabkan oleh nuklir sepanjang sejarah.
Chernobyl merupakan sebuah kota yang saat ini masuk ke dalam wilayah negara Ukraina. Ketika mendengar nama kota ini kebanyakan orang akan terlintas mengenai bencana nuklir yang terjadi pada Sabtu dini hari tanggal 26 April 1986. Pasalnya bencana ini merupakan kecelakaan nuklir yang terburuk dalam sejarah. Dalam pengukuran International Nuclear Event Scale (INES), bencana Chernobyl mencapai level 7 dan merupakan puncaknya atau angka yang paling tinggi.
Bencana ini dipicu oleh tidak terkendalinya reaksi berantai yang terjadi di reaktor setelah teknisi mengambil batang besar kendali tanpa menonaktifkan reaktor. Kondisi semakin memburuk ketika mereka tidak bisa mematikannya secara darurat sehingga serangkaian ledakkan pun terjadi.
Akibat dari kejadian ini adalah 2 orang tewas sesaat setelah ledakkan dan disusul oleh 50 orang tewas. Dampak lainnya juga dirasakan oleh warga sekitar Chernobyl dan kawasan Uni Soviet lainnya karena debu radioaktif mulai menyebar. Korban lainnya adalah penduduk kota Pripyat sebanyak 30 ribu penduduk yang maui merasakan dampaknya setelah 4 hari berlalu. Setelah kejadian ini PLTN Chernobyl ditutup sekaligus kotanya menjadi kota mati.
Bencana nuklir yang tak kalah dahsyatnya dari bencana Chernobyl terjadi juga di Jepang. Bukan di Nagasaki maupun Hiroshima melainkan di Fukushima yang terjadi pada Maret 2011 lalu. Pemicu dari kecelakaan nuklir ini adalah tsunami dahsyat 9,1 Skala Richter yang menerjang wilayah pesisir timur Jepang tepatnya di Tohoku. Tsunami ini turun menerjang PLTN Fukushima hingga menyebabkan kebocoran karena generator darurat yang berfungsi untuk mendinginkan reaktor tidak berfungsi. Kecelakaan ini pun dianggap sebagai yang terburuk setelah kejadian Chernobyl.
Penyebab lainnya yang menjadikan bencana ini sebagai yang terburuk adalah dikarenakan operator pabrik tidak memenuhi standar keselamatan dasar. Beruntungnya tidak ada laporan korban jiwa dalam kecelakaan ini namu 37 orang menderita luka fisik dan 2 orang dilarikan ke rumah sakit akibat terpapar radiasi. Meskipun tidak ada korban jiwa namun perkiraan korban paparan sinar radiasi masih bisa terjadi setidaknya sampai dekade depan.
Setelah kejadian ini sebanyak 154 ribu penduduk dievakuasi dan hanya tersisa satu penduduk yang memilih untuk bertahan. Satu dekade berlalu dan sudah dinyatakan aman namun warga menolak untuk kembali ke kota tersebut dan PLTN Fukushima pun masih ditutup.
Rusia pada tanggal 29 September 1957 di Mayak dekat kota Kyshtym mengalami suatu insiden kontaminasi radioaktif. Bencana yang mencapai level 6 INES ini sempat tidak diketahui oleh dunia selama 30 tahun. Kota Mayak bahkan tidak tercantum dalam peta Uni Soviet maupun peta yang lainnya.
Insiden ini terjadi lantaran kesalahan pihak Uni Soviet yang tidak memperhatikan syarat-syarat keamanan pabrik nuklir karena ingin mengejar ketertinggalannya terhadap USA. Pihak Rusia bahkan membuang limbah radioaktif tingkat tinggi secara sembarangan yaitu ke sungai yang mengalir ke Sungai Ob dan mengakibatkan tercemarnya air sungai. Tak hanya itu reaktor sejumlah 6 item yang berada di dekat Danau Kyzyl Tash juga mencemari air karena menggunakan sistem pendingin terbuka.
Akibat dari limbah-limbah tersebut terutama limbah kering meledak setelah perbaikan limbah cair gagal. Paparan radiasi oun menyebar hingga ke 22 desa yang ada disekitarnya dengan jumlah korban yang dievakuasi mencapai 10 ribu jiwa selama dua tahun.
Bencana Windscale merupakan insiden nuklir berskala 5 yang terjadi di Sellafield, Cumberland, Inggris Raya. Kecelakaan ini terjadi pada 10 Oktober 1957 serta menjadi yang terburuk sepanjang sejarah United Kingdom. Kejadian ini bermula pada tanggal 7 Oktober dimana ketika suhu di operator Pile 1 meningkat dari pada biasanya. Kejadian ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi dan sudah ada penanganannya yakni dengan melepaskan Wigner.
Upaya penurunan suhu telah dilakukan pada tanggal 8 Oktober namun dua hari berselang suhu justru meningkat secara tidak wajar hingga mencapai 400 derajat celcius. Untuk mengembalikan suhu maka kipas pendingin ditingkatkan namun ternyata bagian kartrid meledak.
Hal yang tidak diketahui teknisi adalah kartrid tidak hanya meledak namun ternyata juga terbakar dan percikan api menyebar ke bahan bakar di sekitarnya. Akibatnya kebakaran hebat pun tak terhindarkan selama 16 jam dan menimbulkan yodium radioaktif ke atmosfer. Tidak ada laporan korban jiwa namun sebanyak 240 orang terkena kanker. Tempat ini pun ditutup hingga akhir tahun 1980 an dan mulai dibersihkan hingga tahun 2015.
Bencana Ledakan SL-1 adalah kecelakaan nuklir yang terjadi pada 3 Januari 1961 di Idaho, Amerika Serikat. SL-1 sendiri merupakan reaktor yang digunakan AS untuk uji coba prototipe dengan maksud sebagai penggerak generator tenaga nuklir yang dapat digunakan secara jarak jauh. Fasilitas ini diciptakan untuk angkatan militer Angkatan Darat Amerika Serikat yang ada di Kutub Utara.
Raktor ini berjalan dengan lancar selama dua tahun namun mulai bermasalah setelah tahun baru 1961. Sejak saat itu reaktor SL–1 terus mengalami peningkatan suhu yang tidak wajar. 3 orang personil mencoba untuk mengambil batang kembali namun hanya dalam waktu 4 milisekon saja suhunya meningkat drastis lalu meledak pada pukul 09.01 padi hari. Ketiga personil tersebut menjadi korban tewas dalam kecelakaan nuklir pertama dalam sejarah ini.
Three Mile Island merupakan sebuah pulau yang ada di Pennsylvania, Amerika Serikat. Pada tanggal 28 Maret 1979 terjadi sebuah kecelakaan PLTN paling parah dalam sejarah Negeri Paman Sam. Berdasarkan International Nuclear Event Scale tingkat keseriusan kecelakaan ini berada di level 5 dari 7 dengan konsekuensi yang lebih luas. Kecelakaan ini terjadi karena adanya kegagalan dalam sistem sekunder non-nuklir dan kegagalan PORV atau katup pelepas pada sistem primer.
Keadaan tersebut semakin memburuk ketika para teknisi yang tidak menyadari kecelakaan loss-of-coolant accident (LOCA) yakni kecelakaan kehilangan pendingin. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun korban luka serta dampak kesehatan lainnya dari peristiwa ini.
Jaslovské Bohunice, Cekoslowakia memiliki pembangkit listrik dengan reaktor KS 150 yakni design reaktor yang menggunakan Heavy Water sebagai generatornya. PLTN ini sudah berdiri sejak tahun 1956 namun mulai mengalami serangkaian kecelakaan sejak 22 Februari 1979. Kecelakaan tersebut diakibatkan oleh human error ditambah dengan desain yang tidak sesuai semakin memperburuk kecelakaan hingga mencapai level 4 dan menjadi yang terparah dalam sejarah Cekoslowakia.
Sebelumnya pada tanggal 5 Januari 1976, PLTN ini mengalami kebocoran karbondioksida dan menyebabkan dua teknisinya tewas. Kerusakan akibat kecelakaan tersebut sebenarnya masih bisa diperbaiki namun pemerintah lebih memilih untuk menutup PLTN tersebut. Tempat tersebut masih dalam proses Decommissioning, dekontaminasi dan pembongkaran pabrik dan diperkirakan baru akan selesai pada 2033 mendatang.
Swiss sebenarnya sudah mulai mengembankan PLTN sejak tahun 1962 lalu dan mencoba untuk melakukan uji coba reaktor nuklir 6 MW di Lucens, Vaud, Swiss pada tahun 1968. Reaktor tersebut berhasil terhubung dengan listrik pada tanggal 29 Januari 1968. Sayangnya keberhasilan tersebut hanya berjalan selama satu tahun saja sebelum akhirnya mengalami sebuah insiden pada 21 Januari 1969 yang memiliki tingkat keseriusan di level 4.
Penyebab kecelakaan adalah adanya korosi sehingga tabung tekanan dan sebagian inti mengalami kerusakan serta radioaktif juga terkontaminasi. Kegagalan-kegagalan tersebut mengakibatkan panas tidak bisa menyebar secara merata. Walaupun mengalami kontaminasi namun tidak ada laporan mengenai korban paparan radiasi. Meski demikian PLTN ini ditutup pada tahun 1988 dan sudah bebas dari radiasi pada 2003 lalu.
Jerman Timur juga menjadi salah satu negara yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang berlokasi di kota Greifswald. PLTN Greifswald dikenal dengan nama lain yakni PLTN Lubmin serta merupakan yang terbesar di Jerman Timur. Sayangnya pada tanggal 7 Desember 1975 PLTN ini mengalami kecelakaan yang cukup serius yakni mencapai level 3.
Kecelakaan ini terjadi karena adanya kebakaran di bak utama dan menjalar ke jalur 5 serta unit 6 pompa pendingin. Kecelakaan kembali terjadi pada 24 November 1989 yakni ketika 3 dari 6 pompa pendingin dimatikan kemudian terjadi kerusakan pada pompa ke 4 serta kehilangan reaktor kendali. Tak hanya itu bagian reaktor juga meleleh serta bahan bakar turut mengalami kerusakan.