Adverbia atau kata keterangan menurut KBBI adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif atau kalimat. Adverbia dalam tataran frasa dan klausa memiliki perbedaan fungsi.
Dalam tataran frasa adverbia menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain, sedangkan pada tataran klausa, adverbia menjelaskan fungsi-fungsi sintaksis.
Kali ini kita akan membahas mengenai bentuk-bentuk adverbia. Berdasarkan bentuknya adverbia terbagi menjadi adverbia tunggal dan adverbia gabungan.
Adverbia Tunggal
Adverbia tunggal dibedakan menjadi tiga macam, yaitu adverbia yang berupa kata dasar, adverbia yang berupa kata berafiks dan adverbia yang berupa kata ulang.
Adverbia berupa Kata Dasar
Adverbia bentuk ini merupakan adverbia yang hanya terdiri dari satu kata dasar. Bentuk adverbia ini tidak banyak di temukan dalam bahasa Indonesia. Berikut ini contoh adverbia yang berupa kata dasar.
- baru
- Dia baru membeli sepatu baru.
- hanya
- Dia hanya pulang sebulan sekali.
- lebih
- Dia lebih tertarik melukis daripada menulis.
- hampir
- Dia hampir melukai kucing itu.
- saja
- Kami di rumah saja selama pandemi belum berakhir.
- sangat
- Kami sangat senang mendengar kemenanganmu.
- segera
- Kami segera berlari setelah mendengar berita itu.
- selalu
- Ibu selalu pergi ke pasar di Minggu pagi.
- senantiasa
- Ibu senantiasa mendoakan kalian.
- paling
- Kakak paling suka masakan Jepang.
- pasti
- Aku pasti menyelesaikan masalah itu.
- tentu
- Kami tentu memahami kesulitanmu.
Adverbia Berupa Kata Berafiks
Adverbia jenis ini dibentuk dengan menambahkan afiks se–nya atau afiks –nya pada kata dasar. Selain itu, terdapat pola adverbia dengan menambahkan afiks ter-.
Adverbia yang Berupa Penambahan Afiks se–nya
- sebaiknya
- Sebaiknya kita segera mengerjakan tugas itu.
- sebenarnya
- Sebenarnya kami mengetahui kebohonganmu.
- secepatnya
- Kami akan menyelesaikan masalah itu secepatnya.
- sesungguhnya
- Dia sesungguhnya tidak berbohong.
Adverbia yang Berupa Penambahan afiks –nya
- agaknya
- Agaknya kalimatmu membuanya marah.
- biasanya
- Kalau sudah selesai menangis, biasanya dia akan tertidur.
- rupanya
- Kamu ini cekatan juga rupanya.
- rasanya
- Rasanya saya sudah memberinya kemarin.
Adverbia yang Berupa Penambahan afiks ter–
Pada jenis ini adverbia yang ditemukan adverbia terlalu, terlampau, terkadang dan teramat.
- terlalu
- Dia terlalu keras kepala untuk dinasihati.
- terlampau
- Kami terlampau tidak mempercayai ucapannya.
- terkadang
- Dia terkadang tidak menyadari kehadirannya.
- teramat
- Dia siswa yang teramat pintar.
Adverbia Berupa Kata Ulang
Adverbia jenis ini terbagi menjadi empat macam, yaitu:
Adverbia yang Berupa Pengulangan Kata
- Kami pergi diam–diam menuju mobil ayah.
- Lekas–lekas dia berdiri meninggalkan kami.
- Kami pelan–pelan membersihkan luka Dini.
- Adik menaikan layangan itu tinggi–tinggi.
Adverbia yang Berupa Pengulangan Kata Dasar dengan Penambahan afiks se-,
- Setinggi–tinggi bangau terbang, jatuhnya ke kubangan juga.
- Sepandai–pandai tupai melompat, pasti jatuh juga.
- Sesabar–sabar wanita, kalau marah berbahaya.
- Segalak–galak macan, tidak akan menyerang anakanya sendiri.
Adverbia berupa Pengulangan Kata Dasar dengan Penambahan sufiks –an
- Ayah memarahinya habis–habisan kemarin.
- Dia belajar mati–matian agar lulus ujian.
- Kami memulai usaha kecil–kecilan di rumah.
- Dia gila–gilaan memacu motornya.
Adverbia Berupa Pengulangan Kata Dasar dengan afiks se–nya
- Layangan itu terbang setinggi–tingginya.
- Pendam barang itu sedalam–dalamnya satu meter.
- Saya sudah ikhlas seikhlas–ikhlasnya.
- Dia memukul perampok itu sekuat–kuatnya.
Adverbia Gabungan
Adverbia yang Berdampingan
- Lagi pula motornya baru diambil minggu depan.
- Hanya saja kita tidak boleh mengecewakan mereka.
- Kami hampir selalu bersama-sama di sekolah.
Adverbia yang Tidak Berdampingan
- Dia hanya menyia-nyiakan kesempatan saja.
- Dia sangat sedih sekali mendengar berita itu.
- Bukan sedih saja, dia juga menangis berjam-jam.