Dalam ilmu kimia, keseimbangan tercapai apabila atom-atom saling berkaitan dengan atom-atom lain melalui gaya tarik elektrostatik berbeda yang menahan ikatan pada tempatnya. Aturan oktet merupakan cara untuk memastikan keseimbangan selama ikatan kimia tersebut.
Terdapat dua subdivisi yang berbeda dalam ranah ikatan kimia pencarian oktet yaitu molekul dan senyawa. Seluruh senyawa dapat dibedakan sebagai molekul, namun tidak semua molekul dapat disebut sebagai senyawa, untuk memahami lebih dalam berikut pengertian, jenis, dan teori molekul.
Molekul merupakan bagian terkecil dari senyawa yang tersusun dari gabungan beberapa atom. Menurut Demokritus, atom merupakan partikel terkecil, dimana setiap partikel tidak dapat dibagi lebih lanjut lagi.
Berdasarkan pengertian dari Britannica Encyclopedia menyebutkan bahwa molekul merupakan sekelompok beberapa atom yang membentuk unit terkecil yang dapat diamati dan zat murni yang dapat dibagi.
Zat murni yang ada dalam molekul dapat dibagi dengan memperhatikan komposisi dan sifat zat kimia itu sendiri. Zat murni terdiri dari beberapa unsur yang memiliki sifat sangat berbeda dengan perbandingan tertentu dapat disebut sebagai senyawa.
Senyawa juga dapat didefinisikan sebagai zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat kimia yang lebih sederhana. Sebagai contoh air (H20) yang kemudian diurai melalui reaksi kimia menjadi gas hidrogen (H2). Contoh benda zat kimia yang digunakan dalam kegiatan keseharian adalah sabun, deterjen, aki, dan lain-lain.
Molekul dapat disebut sebagai bagian terkecil dari benda yang bisa berdiri sendiri. Satu molekul memiliki panjang kurang lebih satu per miliar centimeter. Dala satu benda yang memiliki panjang satu centimeter, terdapat 1.000.000.000 molekul.
Molekul memiliki massa dan bentuk. Massa molekul suatu zat merupakan jumlah massa atom yang membentuknya. Pengetahuan tentang atom selalu dikembangkan oleh para ilmuan, ilmuan dalam bidang ini seperti Jhon Dalthon, Joseph Jhon Thomson, Rutherford, dan Niels Bohr.
Jadi, pengertian molekul dapat disimpulkan sebagai suatu partikel netral yang tersusun dari beberapa atom baik atom yang sejenis maupun atom yang berbeda. Seiring dengan perkembangannya, molekul diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni molekul monoatomik dan molekul poliatomik.
Berdasarkan jenisnya molekul dapat dibedakan menjadi dua yakni monoatomik dan molekul poliatomik.
1. Molekul Monoatomik
Molekul monoatomik merupakan suatu molekul yang terdiri atas satu atom saja. Salah satu contohnya yakni gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn).
2. Molekul Poliatomik
Molekul poliatomik merupakan suatu molekul yang terdiri lebih dari satu atom. Molekul ini terbagi menjadi dua jenis yakni molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur merupakan molekul yang terdiri atas atom sejenis seperti O2, N2, C12, P4, dan S8. Sedangkan molekul senyawa merupakan molekul yang tersusun atas atom-atom yang berbeda.
Berdasarkan bentuknya molekul dapat dibedakan menjadi beberapa varian yakni diatomic, linear, bent, trigonal, T-shaped, dan tetrahedral. Untuk lebih jelasnya simak gambar berikut.
Adapun teori yang membahas tentang bentuk molekul. Teori ini dibedakan menjadi tiga yaitu teori VSEPR, teori domain elektron, dan teori hibridisasi. Berikut penjelasan ketiga teori tersebut.
1. Teori VSEPR
VSEPR merupakan singkatan dari Valence Shell Electron Pair Repulsion. Teori VSEPR merupakan pasangan elektron yang tidak dapat digunakan bersama akan saling tolak menolak. Pasangan elektron akan saling berjauhan satu sama lain, hal ini disebabkan oleh beberapa aspek berikut.
2. Teori Domain Elektron
Teori domain elektron merupakan bentuk suatu molekul berdasarkan pada jumlah pasangan elektron ikatan dan elektron bebas atau kedudukan suatu elektron. Teori ini memiliki prinsip dan teori, berikut diantaranya.
Teori domain elektron memiliki rumus yang dapat digunakan yakni
AXmEn
Keterangan:
A : atom pusat
Xm : jumlah domain elektron ikatan (PEI)
En : jumlah domain elektron bebas (PEB)
3. Teori Hibridisasi
Hibridisasi merupakan suatu proses berhimpunnya orbital atom pusat dengan orbital atom lainnya sehingga membentuk orbital hibrida. Orbital hibrida yang terbentuk itu mempunyai panjang ikatan, sudut, dan tingkat energi yang berbeda dengan orbital pembentuknya.
Eksistensi orbital hibrida ini dapat menjelaskan bentuk molekul dan ikatan atom-atom di dalamnya. Menurut teori hibridisasi suatu ikatan molekul dapat terjadi akibat dari terbentuknya orbital hibrida yang ada pada sub orbital atomnya.
Berdasarkan hal tersebut muncul bentuk-bentuk molekul lain seperti sp yang berbentuk linear, sp2 yang berbentuk trigonal planar, sp3 yang berbentuk tetrahedral, sp3d yang berbentuk segitiga bipiramida, dan sp3d2 yang berbentuk oktahedral.