Bioinformatika: Pengetrian – Manfaat dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seiring dengan berkembangnya data biologis dan kebutuhan dalam menciptakan alat serta hasil analisa yang akurat menimbulkan sebuah disiplin ilmu baru yang disebut dengan bioinformatika.

Pengertian Bioinformatika

Pengertian Secara Umum

Bioinformatika merupakan gabungan dari ilmu biologi dan teknik informasi yang mempelajari mengenai penerapan teknik komputasional untuk mengumpulkan dan menganalisa data biologi yang bersifat kompleks seperti data protein, DNA dan RNA.

Maka dari itu, bioinformatika melibatkan berbagai bidang ilmu dalam memproses informasi yang masih sulit untuk dianalisa secara manual seperti ilmu komputer, matematika dan statistik.

Dimana di komputer terdapat berbagai macam software untuk menganalisis jutaan data dari mahluk hidup dan mampu menyimpan data dalam jumlah sangat banyak.

Bioinformatika juga mencakup kajian yang lebih mendalam dari genomik. Genomik merupakan penggunaan informasi genom secara sistematis dengan data eksperimental baru untuk menjawab dari permasalahan biologis, medis ataupun industri.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut Durso
    Bioinformatika merupakan sebuah manajemen dan analisis informasi biologis yang disimpan dalam database.
  • Menurut Tekaia dalam Aprijani dan Elfaizi
    Bioinformatika merupakan metode matematika, statistik serta komputasi yang memiliki tujuan agar dapat menyelesaikan masalah biologi dengan menggunakan sekuen DNA, asam amino dan informasi yang terkait.
  • Menurut Utama dalam Sohih
    Bioinformatika merupakan sebuah aplikasi dari alat komputasi dan analisa yang bertujuan untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi.
  • Menurut Aprijani dan Elfaizi dalam Sohih
    Bioinformatika merupakan kajian yang menggabungkan displin biologi molekul, matematika dan teknologi informasi.

Sejarah Bioinformatika

Pada era 1980-an bioinformatika pertama kali dikemukakan dengan mengacu pada penerapan komputer dalam biologi namun sebenarnya pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk analisis sudah dilakukan semenjak tahun 1960-an.

Perkembangan basis data dan teknik analisis sekuens biologis berkat kemajuan teknologi biologi molekular dalam mengungkap sekuens biologis dari protein dan asam nukleat.

Hal tersebut dimulai pada basis data sekuens protein yang mulai dikembangkan pada tahun 1960-an di Amerika Serikat dan pada akhir 1970-an basis data sekuens DNA dikembangkan di Amerika Serikat dan Jerman.

Dimana pada pertengahan than 1970-an, penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat ditemukan sehingga menjadi landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang berhasil diungkapan pada tahun 1980-1990-an.

Itulah yang menjadi salah satu pembuka jalan bagi proyek pengungkapan gemon dan meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan serta analisis sekuens sehingga pada akhirnya menjadi penyebab lahirnya bioinformatika.

Manfaat Bioinformatika

Berikut ini beberapa manfaat dari bioinformatika, yaitu:

  • Dapat berperan sebagai penunjang untuk proses penelitian hingga menjadi produk yang dapat digunakan untuk kepentingan tertentu.
  • Dapat menyediakan alat yang dapat dipakai untuk memahami fenomena biologis secara molekuler.
  • Dapat digunakan untuk berbagai penelitian biomedis akibat keberhasilan memetakan genom manusia.
  • Dapat mempelajari dan memahami penyakit hingga tingkat gen dan molekuler sehingga dapat ditemukan berbagai pengobatan klinis atau pencegahan penyakit yang belum ada obatnya sampai saat ini.

Contoh Penggunaan Bioinformatika

Berikut ini beberapa contoh penggunaan bioinformatika, yaitu:

Dalam Bidang Klinis

Bioinformatika dalam bidang klinis dapat digunakan dengan berbentuk manajemen data-data klinis pasien melalui EMR (Electrical Medical Record) yang dikembangkan pada tahun 1972 oleh Clement J. Mcdonald.

Saat ini EMR dapat digunakan untuk berbagai penyakit dengan data yang disimpan meliputi data analisa, hasil konsultasi, foto rontgen, ukuran detak jantuk dan lain-lain sehingga dokter dapat dengan mudah menentukan obat sesuai dengan kondisi pasien.

Dalam Mengidentifikasi Penyakit Baru

Bioinformatika dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi penyakit baru yang belum dikenal penyebabnya seperti penyakit yang terkenal saat ini covid-19.

Dimana proses yang dilakukan memerlukan peranan bioinformatika dalam proses pembacaan genon pada database seperti GenBank, EMBL (European Molecular Biology Laboratory), dan DDBJ (DNA Data Bank of Japan) yang telah memiliki data sekuen beberapa virus Corona.

Dalam Mendiagnosa Penyakit Baru

Bioinformatika dalam mendiagnosa penyakit baru diperlukan untuk dapat membedakan dengan penyakit lain sehingga dapat memberikan obat serta perawatan yang tepat bagi pasien.

Ada beberapa cara untuk mendiagnosa penyakit dengan bioinformatika yaitu:

  • Isolasi agent penyebab penyakit dan analisa morfologinya.
  • Deteksi antibodi yang dihasilkan dari infeksi dengan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
  • Deteksi gen dari pembawa penyakit tersebut dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dalam Penemuan Obat Baru

Bioinformatika dalam penemuan obat baru dapat memperkirakan senyawa yang berinteraksi dan menekan fungsi suatu enzim meskipun hasilnya harus dikonfirmasi terlebih dahulu melalui eksperimen di laboratorium namun dapat membantu agar proses dilakukan lebih cepat sehingga lebuh efisien waktu maupun finansial.

fbWhatsappTwitterLinkedIn