Daftar isi
Bunga nasional merupakan salah satu identitas bangsa yang dipilih berdasarkan kesesuaian karakter bangsa negara tersebut. Setiap negara di dunia memiliki setidaknya satu bunga nasional seperti Belanda yang memiliki tulip, Amerika Serikat dengan bunga mawar, Thailand dengan bunga tengguli.
Negara kita Republik Indonesia mempunyai 3 bunga nasional. Apa saja bunga yang ditetapkan menjadi bunga nasional Indonesia? Simak penjelasannya berikut ini.
Bunga pertama yang menjadi bunga nasional Indonesia adalah bunga yang terkenal dengan wanginya yang khas yaitu bunga melati putih. Jasminum sambac ini dijadikan bunga nasional sejak tahun 1990 melalui undang-undang.
Bunga yang tumbuh dari tanaman perdu ini memiliki makna filosofi yang dalam. Warna putih bersih melambangkan kesucian serta lambaang yang diakui oleh banyak golongan yang ada di Indonesia. Selain itu melati sudah sejak dahulu menjadi bagian dari tradisi bangsa mulai dari pernikahan dan kematian.
Bunga ini kerap menjadi penghias dalam berbagai pakaian adat suku-suku di Indonesia. Hal itu dikarenakan bunga melati merupakan lambang dari kesederhanaan, ketulusan dan kerendahan. Bunga ini diberi julukan Puspa Bangsa karena merupakan representasi dari karakter rakyat Indonesia yang sederhana dan berbudi pekerti luhur.
Meski dijadikan sebagai bunga nasional namun asal bunga melati sendiri adalah dari Asia Selatan tepatnya India dan Sri Lanka. Selain Indonesia, ternyata Filipina juga menjadikan bunga ini sebagai bunga nasional mereka sejak 1934.
Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan adalah bunga nasional Indonesia yang kedua dan telah diresmikan sejak tahun 1993 atas usulan dari Ibu Negara Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau yang dikenal juga sebagai Ibu Tien Soeharto. Bunga yang tak kalah harumnya dengan bunga melati putih ini memiliki warna yang cantik dan khas serta kelopaknya yang lebar dan tangkainya yang berwarna hitam legam.
Bunga anggrek bulan dirasa cocok menggambarkan bangsa Indonesia karena memiliki 5 buah kelopak yang saling tumpang tindih. Kelopak inilah yang melambangkan dasar negara Indonesia yakni pancasila dan rasa persatuan bangsa. Alasan lainnya adalah karena bunga ini merupakan tanaman spesifik Indonesia yang langka namun dapat tumbuh di seluruh kepulauan Nusantara. Karena itu juga lah ibu Tien Soeharto memberinya julukan Puspa Pesona.
Dalam sejarahnya, anggrek ini ditemukan pertama kali pada tahun 1750 di Ambon oleh ahli botani Belanda yang bernama Dr. C.L. Blume. Bunga ini juga menjadi bagian dari tradisi Indonesia dimana bentuknya terukir pada keris peninggalan kerajaan Kediri, motif batik serta pahatan.
Bunga padma raksasa adalah sebutan lain dari bunga asli dan langka dari Indonesia yaitu Raflesia Arnoldi. Tidak seperti kedua bunga lainnya yang memiliki aroma harum, padma raksasa memiliki aroma khas yang tidak sedap yakni seperti daging busuk. Namun itulah yang menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri dari bunga endemik Sumatera ini.
Padma raksasa ini ditetapkan sebagai bunga nasional bersamaan dengan bunga anggrek bulan. Julukannya adalah Puspa Langka karena bunga ini memang sangat langka bahkan hanya dapat tumbuh di hutan hujan Sumatera. Ketika mekar bunga nya hanya dapat bertahan tidak lebih dari satu minggu.
Banyak yang mengira tanaman ini ditemukan pada tahun 1818 oleh Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles. Namun sebenarnya penemu pertamanya adalah Louis Auguste Deschamps yang merupakan ilmuwan dari Perancis. Ia telah melakukan penelitian selama 11 tahun di Indonesia dan berhasil menemukan bunga parasit terbesar ini.
Sayangnya kala itu Perancis kalah perang dari Inggris dan semua aset dirampas termasuk catatan Deschamps. Kebenaran ini baru terungkap pada tahun 1954.