3 Cara Membuat Ecoprint yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ecoprint merupakan teknik cetak pada kain dengan menggunakan bahan alami seperti bunga dan daun. Ecoprint berasal dari kata ekositstem yang artinya alami dan print yaitu mencetak. Ecoprint tidak menggunakan bahan kimia atau sintetis sehingga sangat ramah lingkungan dan tidak menyebabkan pencemaran air, udara maupun tanah.

Ada 3 langkah untuk membuat ecoprint, berikut diantaranya:

1. Mordanting

Mordanting merupakan langkah awal dari pembuatan ecoprint. Ini bertujuan untuk membersihkan serta membuka permukaan kain agar warna dapat terserap dengan baik dan motif tercetak sempurna.

Campurkan 200g tawas dengan 10 liter air mendidih untuk 1 Kg kain kemudian aduk dan tunggu hingga mengendap. Kemudian buang endapan tawas, sehingga tersisa air campuran tawas. Masukan kain kedalam air tawas dan rendam selama kurang lebih 3 hari.

2. Proses Pencetakan

Pada proses inilah kain akan dicetak atau dihias menggunakan daun maupun bunga. Apabila menggunakan bunga, sebaiknya pisahkan dahulu tiap bagian mahkota bunga sebelum disusun.

Siapkan daun atau bunga yang ingin digunakan sebagai pola pada kain. Rentangkan kain setengah basah kemudian lapisi bagian bawah kain agar motif yang dihasilkan tidak menembus ke bagian belakang.

Letakkan daun atau bunga dengan sedemikian rupa ke atas kain. Setelah itu ketuk daun atau bunga menggunakan palu atau batu. Sebaiknya diketuk tidak terlalu kencang karena dapat menghancurkan daun atau bunga serta warna menjadi tidak meresap.

Jika menggunakan daun, ketuka daun dengan posisi permukaan menghadap ke atas, punggung daun menempel pada kain. Ketuk daun mulai dari pinggir lalu menuju tulang daun.

Setelah selesai, gulung kain dengan menggunakan kayu dan setelah itu diikat. Kukus kain selama kurang lebih 2 jam agar warna dasar daun dan bunga keluar. Setelah itu biarkan kain tetap tergulung dan baru dibuka setelah tiga hari. Angkat daun serta bunga yang menempel pada kain, dan pada tahap ini, motif telah tercetak.

3. Post-Mordanting

Post-mordanting atau fiksasi merupakan proses untuk memperkuat warna agar tidak cepat luntur serta mengikat motif. Ini dilakukan mencampurkan tawas atau tunjung atau soda kue sesuai dengan pilihan dengan air mendidih.

Tawas berfungsi untuk memberikan efek penurunan warna, tunjung dapat memberikan efek warna menjadi lebih gelap serta soda kue untuk meningkatkan warna menjadi lebih pekat.

Renda kaim dengan air campuran tawas atau tunjung atau soda kue selama kurang lebih 30 menit. Kemudian bilas kain dengan air bersih dan kemudian dijemur dibawah terik matahari.

Meskipun menggunakan bahan dan melalui proses yang sama, motif serta warna kain ecoprint akan berbeda-beda hasil sehingga menjadi keunikan tersendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn