Daftar isi
Kutipan merupakan salah satu hal yang penting dalam penyusunan karya ilmiah. Akan tetapi, banyak dari kita yang bingung bagaimana cara menulis kutipan yang benar dalam sebuah karya ilmiah.
Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari penulisan kutipan yang benar dalam karya ilmiah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengutip:
Kutipan dalam penulisan karya ilmiah terdiri dari dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis seperti yang dikutip, bahasa yang digunakan pun sama persis dan tidak diubah.
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang menulis kembali bahan yang dikutip dengan kata-kata kita sendiri dengan tidak mengubah makna yang terkandung di dalamnya.
Ada dua cara untuk menulis kutipan langsung.
Cara pertama: Kutipan langsung yang kurang dari empat baris dituliskan dalam teks dengan jarak yang sama dengan baris asli di dalam teks (2 spasi).
Contoh :
Lebih lanjut Alwi (1998:319) mengatakan, “Kecuali dalam intonasi akhir atau tanda baca, kalimat dalam banyak hal tidak berbeda dengan klausa.”
Cara kedua: Kutipan langsung yang terdiri dari empat baris atau lebih ditempatkan di bawah baris teks yang mendahuluinya, ditulis dengan jarak satu spasi dan menjorok sama dengan paragraf baru dan tanpa tanda petik. Dapat juga ditulis atau diketik dengan huruf yang sama atau lebih kecil tergantung ketentuan instansi.
Contoh :
Terkait dengan kalimat dan klausa, khususnya perbedaan antar keduanya, berikut ini adalah pendapat Alwi (1998:319).
Kecuali dalam hal intonasi akhir atau tanda baca yang menjadi ciri kalimat yang telah disinggung, kalimat dalam banyak hal tidak berbeda dari klausa. Baik kalimat maupun klausa merupakan konstruksi sintaksis yang mengandung unsur predikasi. Dilihat dari struktur internalnya, kalimat dan klausa keduanya terdiri atas unsur predikat dan subjek dengan atau tanpa objek, pelengkap, atau keterangan.
(Ukuran huruf tergantung kebijakan, bisa sama dengan ukuran huruf di baris sebelumnya atau lebih kecil.)
Kutipan tidak langsung merupakan cara untuk menghindari penjiplakan. Oleh karena itu, lebih baik kita mengubah kutipan langsung menjadi kutipan tidak langsung.
Kutipan tidak langsung juga menghindarkan kita dari susunan paragraf yang tidak sinkron atau tidak nyambung.
Contohnya : (kutipan langsung pada contoh di atas, kita ubah menjadi kutipan tidak langsung).
Mengenai persamaan dan perbedaan antara klausa dan kalimat, Alwi (1998:319) berpendapat bahwa perbedaan yang paling mencolok antara klausa dan kalimat yaitu terletak pada intonasi dan tanda baca. Klausa tidak menggunakan intonasi dan tanda baca. Berbeda dengan klausa, kalimat dilengkapi dengan intonasi dan tanda baca.
Baik dalam kutipan langsung maupun tidak langsung harus memuat cacatan pustaka sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Catatan pustaka dicantumkan di awal atau di akhir kutipan, yaitu memuat nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman.
Berikut ini cara menulis catatan pustaka dalam karya ilmiah: