Ketika kita merupakan anggota dari sebuah kelompok, kita cenderung untuk berperilaku seperti orang-orang yang berada dalam kelompok itu — kita cenderung comform.
Pengertian Conformity
Conformity dapat diartikan dengan lebih memilih menyerah pada tekanan kelompok untuk bertindak seperti anggota kelompok tersebut, bahkan ketika tidak ada peraturan yang telah dibuat.
Bagaimana “tingkat kedalaman” dari conformity ini? Apakah penelitian peserta tahu bahwa mereka hanya akan bersama dengan pendapat kelompok, atau apakah kelompok benar-benar mengubah penilaian mereka?
Orang mungkin conform karena dua alasan: yang pertama adalah untuk mendapatkan penghargaan dan yang kedua menghindari hukuman (seperti persetujuan sosial atau dissaproval) atau untuk mendapatkan informasi.
Faktor Penyebab Terjadinya Conformity
Beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya conformity di dalam sebuah kelompok adalah:
Semakin banyak orang yang ada di kelompok, semakin besar kemungkinan kita untuk melaju bersama.
Conformity tinggi ketika kita menghadapi kelompok yang semuanya merasakan satu visi dan satu misi—kelompok tersebut dinamakan unanimous group.
Sebuah artikel oleh Psikolog Inggris Rod Bond dan Peters Smith (1996) menunjukkan bahwa budaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi conformity.
Menurut stereotipe tradisional, laki-laki lebih mandiri dan lebih kecil kemungkinannya untuk conform daripada perempuan.
Penelitian yang dilakukan sebelum pertengahan 1950 menyatakan bahwa perempuan lebih mungkin untuk conform dibandingkan laki-laki. Namun, penelitian yang lebih baru, telah menunjukkan bahwa hal ini tidak lagi terjadi.