Daftar isi
Dalam suatu interaksi sosial pastinya terdapat suatu penggolongan kelompok ataupun strata sosial yang sengaja dibentuk. Tentunya hal itu sangat berpengaruh terhadap jalannya interaksi sosial dan juga perilaku sosial dalam masyarakat. Pengelompokan serta penggolongan strata sosial ini dilakukan oleh masyarakat sendiri.
Tentunya dengan berdasarkan pada pandangan personal saja yang sifatnya subjektif. Pandangan suatu individu terhadap kelompok atau individu lainnya ini seringkali disebut dengan stereotipe. Bahkan tak jarang, seorang individu akan melabeli individu atau kelompok yang lain berdasarkan dengan asumsinya pribadi.
Tentunya sebagian besar dari kita masih asing dengan istilah stereotipe ini bukan? Lalu, apa saja sih pendapat dari para ahli mengenai stereotipe ini?Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai stereotipe.
Pengertian Stereotipe
Pengertian Secara Umum
Secara umum, stereotipe merupakan kumpulan prasangka atau asumsi seseorang secara umum yang digunakan untuk mengelompokkan atau melabeli suatu kelompok dan individu tertentu.
Semua prasangka itu sifatnya personal atau subjektif. Yang mana semuanya masih didasarkan kepada pemahaman sepihak, tanpa menuntut adanya pemahaman lainnya secara mendetail.
Pengertian Menurut Para Ahli
Untuk dapat menambah pengetahuan kita mengenai stereotipe. Berikut ada beberapa pemaparan mengenai pengertian stereotipe yang dikembangkan oleh para ahli secara mendetail.
- Menurut Alvin Day, stereotip merupakan sifat manusia atas kesamaan tertentu mendasar yang menyebabkan munculnya stereotip.
- Menurut Lippmann , stereotipe adalah cara ekonomis untuk melihat dunia dengan cara keseluruhan. Dengan kata lain, mekanisme penyederhanaan untuk mengendalikan lingkungan yang sangat luas.
- Menurut Miller, stereotipe adalah sesuatu yang sifatnya konservatif atau kaku yang merujuk pada semua pihak dengan ciri-ciri yang sama.
- Menurut Schneider, stereotip merupakan persepsi, anggapan, atau pandangan terhadap kelompok atau komunitas tertentu dengan mempunyao variasi tingkatan di dalamnya.
- Menurut Martin dan Nakayama, stereotip ialah kepercayaan serta gambaran umum yang luas perihal suatu kelompok budaya tertentu dengan perbedaannya.
- Menurut Narwoko dan Suyanto, stereotip ialah pelabelan pada pihak atau kelompok tertentu yang mengakibatkan kerugian pada pihak yang lain serta menimbulkan ketidakadilan juga.
- Menurut West dan Turner, stereotip ialah pandangan yang dipunyai oleh seseorang pada anggota kelompok atau komunitas tertentu sebagai hal yang bersifat normal, karena dalam kehidupan sehari-hari seseorang sebagai mahluk yang mencipta dan mereproduksi pesan.
Ciri-ciri Stereotipe
Adapun beberapa karakteristik yang menjelaskan makna dari stereotipe ini. Karakteristik tersebut nantinya yang memberikan kemudahan bagi kita untuk mengelompokkan berbagai hal yang memiliki keterkaitan dengan stereotipe.
Berikut merupakan karakteristik atau ciri ciri dari stereotipe.
- Lebih menyederhanakan hal yang kompleks
Seperti yang kita tahu, stereotip merupakan pandangan seorang individu terhadap individu dan kelompok lainnya yang sifatnya sepihak. Semua pandangan dan asumsi individu itu terbentuk secara intuitif. Sehingga sifatnya lebih ke hal yang sederhana dan tidak kompleks. Stereotip ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu wadah yang dapat mempermudah pengambilan keputusan karena sifat argumen dan pemikiran yang sangat ringan dan tidak terlalu kompleks. - Berpengaruh terhadap proses interpretasi
Pandangan dan asumsi setiap individu juga dapat mempengaruhi penginterpretasian suatu informasi yang telah terjadi. Jadi sifat informasi yang sebelumnya objektif, akan mendapatkan pengaruh subjektif dari pihak pihak yang bersangkutan dalam proses interpretasi. - Tidak Akurat
Stereotip atau pandangan individu ini sifatnya cenderung sepihak dan sangat subjektif. Sehingga dalam pengembangan pandangan serta asumsi tersebut tidak melibatkan tambahan informasi yang sifatnya objektif. Hal itu tentunya sangat mempengaruhi keakuratan dari informasi tersebut saja. Sehingga informasi yang disebarluaskan itu masih dalam bentuk dugaan atau opini semata. Yang mana tingkat keakuratan dan kejelasan dari informasi tidak dapat dipertanggungjawabkan. - Ejekan
Stereotipe juga dapat diartikan sebagai ejekan, gambaran, atau pemaparan yang timbul terhadap kelompok atau individu tertentu yang sudah atau belum dikenal. Karena sifatnya yang sepihak ini, maka gambaran, asumsi, dan pendapat yang timbul dapat berubah ubah kapanpun.
Faktor Timbulnya Stereotipe
Berikut merupakan hal hal yang melatarbelakangi timbulnya suatu stereotipe di antara masyarakat.
- Keluarga
Stereotipe ini nyatanya dapat timbul dari lingkungan terdekat dan terkecil seperti keluarga. Adanya stereotipe itu dapat dilihat dari adanya perbedaan perlakuan, didikan, serta pengajaran terhadap anak perempuan dan laki laki.al itu dilakukan dengan penyesuaian karakter dari sang anak. Semua hal hal itu, nantinya yang memberikan pengaruh terbesar dalam pembentukkan karakteristik dan kepribadian sang anak. - Teman Sebaya
Stereotipe pun juga berkembang seiring dengan perkembangan interaksi sosial yang ada di sekitar masyarakat. Hal itu pun mulai terlihat saat seorang individu sudah mulai bisa berinteraksi dengan teman sebayanya. Saat itulah sudah dibentuk suatu mindset bahwa anak laki laki harus bermain sepak bola dan hal lainnya yang erat kaitannya dengan bidang keolahragaan. Sedangkan anak perempuan harus bermain masak masakan. Tentunya ke hal hal yang lebih sesuai dengan hakikatnya sebagai seorang perempuan nantinya. - Sekolah
Stereotipe juga dijadikan sebagai pembeda di lingkungan sekolah. Yang mana setiap siswa diharuskan untuk menggunakan seragam yang disesuaikan dengan gendernya. Sehingga nantinya, perlakuan antara siswa laki laki dan juga perempuan berbeda. - Masyarakat
Masyarakat tentunya juga turut andil dalam proses pengembangan stereotipe yang ada. Bahkan stereotipe yang tumbuh dikalangan masyarakat ini, pedomannya justru lebih ketat, jika dibandingkan dengan sisi keluarga dan sekolah. Hal itu dikarenakan, pembentukan stereotipe di lingkungan masyarakat telah disesuaikan dengan kebiasan, norma, dan nilai nilai adat yang telah banyak berkembang sebelumnya. - Media massa
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tentunya media massa memiliki peranan penting juga dalam hal ini. Yang mana sesuai dengan fungsinya, media massa membantu mengembangkan, menyebarluaskan, dan memberikan informasi yang mendetail mengenai suatu hal. Terlebih juga mengenai jobdisk yang dapat ditempati oleh satu gender saja, seperti perempuan saja ataupun laki laki saja. Hal seperti itulah yang juga menjadi pendorong timbulnya stereotipe di kalangan masyarakat umum mengenai laki laki dan perempuan.
Jenis Stereotipe
Adapun beberapa jenis dari stereotipe yang telah dikelompokkan secara mendetail berdasarkan dengan hal hal yang erat kaitannya denganya. Berikut merupakan jenis jenis dari stereotipe.
- Stereotipe gender, tentunya hal ini sudah menjadi hal yang tidak asing lagi didengar. Stereotipe yang erat kaitanya dengan gender ini seringkali diwujudkan dengan berbagai perbedaan, pakaian, gaya busana, dan juga aksesoris yang digunakannya.
- Stereotipe pekerjaan, pandangan dan asumsi yang berkaitan dengan pekerjaan ini, tentunya juga tidak terlepas dari strata sosialnya juga. Seringkali, seorang individu yang bekerja sebagai guru terkenal dengan sikapnya yang bijak, sedangkan para penindak hukum seperti hakim, polisi, dikenal dengan sikapnya yang tegas dan menakutkan.
- Stereotipe suku tertentu, dalam suatu suku tentunya terdapat berbagai adat, nilai, serta norma sosial yang telah berkembang didalamnya. Segala bentuk norma, nilai adat dan lain sebagainya itu yang dapat mempengaruhi tumbuhnya karateristik dan kepribadian seorang individu, entah menjadi pribadi yang pemarah ataupun yang halus dan lembut dalam bersikap.
Contoh Stereotipe
Berikut merupakan contoh dari tindakan yang mengandung makna stereotipe.
- Seorang artis yang identik dengan gaya kehidupannya yang mewah.
- Aparat penegak hukum yang sangat dikenal sebagai pelaku korupsi.
- Mahasiswa sebagai calon orang orang yang sukses.
- Makanan kaki lima yang dianggap tidak higienis.
- Remaja yang mengecat rambutnya dianggap sebagai remaja nakal.
Dampak Timbulnya Stereotipe
Adapun berbagai dampak yang ditimbulkan dari timbulnya berbagai stereotipe yang ada di kehidupan masyarakat.
- Penurunan citra atau kepercayaan diri dari pihak pihak yang terkait.
- Adanya keinginan untuk membatasi ruang lingkup pertemanannya.
- Munculnya tindakan intimidasi dan diskriminasi terhadap kelompok dan individu tertentu.
- Menciptakan anggapan adanya kelompok dan individu tertentu yang menempati kasta tertinggi.
- Melebih lebihkan kepribadian dan karakteristik seseorang hanya berdasarkan dengan penampilan visualnya saja.
- Keinginan untuk menarik diri dari lingkungan sekitar.
- Subjektif dalam bertindak dan berperilaku.
Upaya Meminimalisir Timbulnya Stereotipe
Berikut beberapa tindakan atau sikap yang dapat dilakukan untuk meminimalisir adanya stereotipe.
- Lebih menumbuhkan sikap saling menghargai dan mengormati sesama.
- Menghargai dan memahami berbagai keberagaman yang ada.
- Tidak menilai seseorang dengan visualnya saja.
- Berteman dengan siapapun tanpa membeda bedakan.