Akronim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah kependekan yang berupa gabungan dari huruf dan suku kata ataupun bagian lain yang ditulis serta dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Akronim dapat diartikan sebagai kependekan yang dibentuk dari huruf dengan huruf, huruf dengan suku kata, suku kata dengan suku kata, yang mana cara pelafalannya sama halnya seperti kata biasa.
Berikut ini lima puluh contoh akronim yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia:
- Askes: asuransi kesehatan
- Asbun: asal bunyi
- Angkot: angkutan umum
- Baksos: bakti sosial
- Balita: (anak) bawah lima tahun
- Bandara: bandar udara
- Cabup: calon bupati
- Caleg: calon legislator
- Capil: catatan sipil
- Cerpen: cerita pendek
- Curanmor: pencurian kendaraan bermotor
- Curas: pencurian dengan kekerasan
- Jabodetabek: Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi
- Jagorawi: Jakarta-Bogor-Ciawi
- Jubir: juru bicara
- Juklak: petunjuk pelaksanaan
- Jukir: juru parkir
- Juknis: petunjuk teknis
- Jurdil: jujur dan adil
- Jurkam: juru kampanye
- Kabag: kepala bagian
- Kabid: ketua/kepala bidang
- Kades: kepala desa
- Kancab: kantor cabang
- Kancam: kantor kecamatan
- Kanwil: kantor wilayah
- Kaur: kepala urusan
- Kedubes: kedutaan besar
- Kesra: kesejahteraan rakyat
- Mapel: mata pelajaran
- Mubes: musyawarah besar
- Munas: musyawarah nasional
- Napol: narapidana politik
- Opsus: operasi khusus
- Pansus: panitia khusus
- Sinetron: sinema elektronik
- Parpol: partai politik
- Orba: orde baru
- Pilgub: pemilihan gubernur
- Presdir: presiden direktur
- Posyandu: pos pelayanan terpadu
- Raker: rapat kerja
- Tilang: bukti pelanggaran
- Turba: turun ke bawah
- Waka: wakil ketua
- Wadir: wakil direktur
- Wislok: wisatawan lokal
- Wartel: warung telekomunikasi
- Warteg: warung tegal
- Warnet: warung internet