Empati tentu tak asing didengar dalam kehidupan bermasyarakat. Berasal dari kata empatheia yang berarti ikut merasakan, empati berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memahami apa yang dirasakan orang lain. Empati dapat didefinisikan menjadi banyak arti, namun masih dalam lingkup emosi seseorang.
Namun secara umumnya, empati adalah kemampuan emosional seseorang untuk mengetahui dan memahami apa yang orang lain rasakan dan melihat masalah dari sudut pandang orang lain. Orang yang memiliki empati tinggi juga memiliki rasa toleransi yang tinggi, serta menghargai perbedaan.
Orang yang berjiwa empati akan lebih peka terhadap perasaan orang lain. Hanya dengan membaca perubahan ekspresi, nada bicara, dan bahasa tubuh saja, seseorang yang memiliki rasa empati dapat memahami hal tersebut.
Memiliki sikap empati dapat membantu seseorang untuk menjalin hubungan sosial dengan baik bersama orang lain. Lantas, apa saja contoh empati dalam kehidupan sehari-hari?
Empati memiliki banyak contoh yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh empati dalam kehidupan bermasyarakat.
1. Membantu Teman yang Tertimpa Musibah
Sikap empati dapat diterapkan ketika mempunyai teman yang tertimpa musibah. Apabila ada seseorang teman yang dilanda musibah, perilaku empati dapat ditunjukkan dengan cara menolong sesuai kemampuan.
Misal jika teman sedang mengalami musibah bencana alam, langkah yang perlu dilakukan adalah memberi pertolongan dengan menyediakan kebutuhan primer.
Kebutuhan primer tersebut seperti bantuan sandang, pangan, dan tempat tinggal. Jika tidak mampu membantu dengan bantuan sendiri, maka dapat membantunya dengan menggalang dana.
2. Turut Merasakan Kesedihan
Ketika ada teman atau kerabat yang meninggal, sikap empati dapat disampaikan dengan ungkapan berbela sungkawa. Namun tak sekadar ucapan saja, seseorang dengan empati tinggi juga turut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh orang lain.
3. Menghibur Teman yang Berduka
Sama halnya dengan berbela sungkawa, contoh empati yang satu ini juga perlu dilakukan ketika teman mendapat kabar duka atau mengalaminya. Apabila ada teman yang sedang patah hati, orang berjiwa empati tinggi akan mengambil peran dengan menghibur.
Menghibur teman yang patah hati dapat dilakukan dengan mendengarkan tangisnya, cerita dukanya, atau menemani teman bepergian sejenak agar kesedihannya pudar.
4. Menjenguk Orang Sakit
Menjenguk orang sakit termasuk perilaku empati yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Jika mendengar kabar tetangga atau kerabat yang sakit, orang dengan empati tinggi akan langsung berkunjung ke rumahnya.
Berikut beberapa etika yang dapat dilakukan ketika menjenguk orang sakit:
Demi kenyamanan orang yang sakit, penting untuk bertanya apakah kehadiran penjenguk bisa mengganggu orang yang sakit atau tidak.
Sebab, orang yang sakit biasanya membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Tidak ada salahnya menanyakan kesediaan orang yang sakit terkait waktu berkunjung.
Etika yang berikutnya adalah menjenguk orang sakit tanpa bergerombolan. Jika mendatangi orang sakit dalam jumlah banyak, dikhawatirkan dapat mengganggu kondisi pasien yang sedang beristirahat.
Saat menjenguk orang sakit di rumah sakit, sebaiknya biasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menjenguk. Hal tersebut dilakukan demi kenyamanan diri sendiri dan kenyamanan orang yang dijenguk karena rumah sakit adalah sarang bakteri dan kuman.
Selain bertanya tentang kesediaan waktu kepada orang yang sakit, menjenguk dalam waktu singkat termasuk sikap empati.
Menjenguk orang sakit dengan waktu yang sebentar dapat memberi kesempatan bagi pasien untuk beristirahat lagi dan tidak kelelahan menyambut tamu.
5. Menjadi Sukarelawan untuk Membantu Korban Bencana Alam
Contoh empati yang berikutnya adalah menjadi sukarelawan di daerah yang dilanda bencana alam. Tidak hanya membantu dari segi materi saja, seseorang dengan empat tinggi akan ikut terjun langsung ke TKP.
Berikut beberapa kegiatan yang menunjukkan perilaku empati bagi korban bencana alam:
6. Mengucapkan Kata ‘Tolong’, ‘Terima Kasih’ dan ‘Maaf’
Tiga kata sakti seperti ‘tolong’, ‘terima kasih’, dan ‘maaf’ termasuk dalam kata-kata yang menunjukkan sikap empati. Orang dengan sikap empati tinggi akan menyampaikan tiga kata sakti tersebut ketika berinteraksi dengan orang lain.
Sebab tiga kata sakti tersebut merupakan sinyal rasa empati kepada orang lain. Seseorang yang memiliki jiwa empati akan mengungkapkan tiga kata sakti agar orang lain merasa nyaman saat berinteraksi dengannya.
7. Mendengarkan Orang Lain yang Berbicara
Perilaku empati yang selanjutnya adalah memahami dan mendengarkan dengan seksama orang lain yang berbicara.
Sikap ini termasuk bentuk menghargai dan toleransi bagi orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan mendengarkan lawan bicara, maka orang lain akan merasa dihargai dengan sikap positif tersebut.
8. Mampu Memahami Situasi dan Lingkungan Sekitar
Contoh empati yang terakhir adalah mampu memahami situasi dan lingkungan di sekitar. Seperti definisi empati secara garis besar, sikap memahami situasi dan lingkungan sekitar juga bentuk dari kepekaan sosial.
Orang yang dapat memahami lingkungan sekitar dapat menentukan langkah atau perilaku dalam berbuat dan menghadapi situasi yang ada.