Kalimat tunggal berpredikat verba terdiri dari tiga macam, yaitu kalimat taktransitif (monotransitif), kalimat ekatransitif dan kalimat dwitransitif. Pada kesempatan kali ini, kita akan secara khusus membahas mengenai kalimat dwitransitif.
Kalimat dwitransitif merupakan kalimat berpredikat verba yang memiliki objek dan juga memiliki pelengkap sehingga memiliki empat unsur wajib yaitu subjek, predikat, objek dan pelengkap. Secara sederhana kalimat dwitransitif merupakan kalimat yang berpredikat verba dwitransitif.
Verba dwitransitif merupakan verba transitif yang diikuti oleh dua nomina, satu sebagai objek dan satu lagi sebagai pelengkap. Contoh verba dwitransitif antara lain: mengambilkan, mencarikan, membelikan, membawakan, menugasi, menyebut, menuduh, membelikan, mengirimi, memanggil, menjuluki, memberi.
Kalimat dwitransitif umumnya memiliki makna beneaktif atau peruntung dan sasaran.
Agar lebih jelas mengenai verba dwitransitif, perhatikan contoh kalimat berikut ini:
- Tina mengambilkan adiknya air minum.
- Dia sedang mencarikan anaknya pekerjaan.
- Pak Anton menugasi saya pekerjaan itu.
- Ibu membelikan adik sepeda baru.
- Ibu mengirimi kami uang saku setiap bulan.
- Bibi membawakan kami kue kering.
- Dia memberi kalian kesempatan.
- Dia menganggap saya orang pintar.
- Ibu menugasi saya menjaga adik.
- Dia menuduh temannya pencuri.
- Nenek mengirimi kami banyak makanan ringan.
- Ayah memanggil kami untuk makan malam bersama.
- Dia menjuluki temannya si Gendut.
- Ibu Inah memberi kami buah rambutan.
- Ani mencarikan Salma kucingnya yang hilang.
- Sekolah memberikan siswanya beasiswa.
- Ayah memberi adik sepeda baru.
- Ani menyebut adiknya si cantik.
- Kami menyumbang korban banjir sembako.
- Nisa membuatkan adiknya gambar pemandangan.
- Dia meminjamkan saya novel.
- Paman menawari saya pekerjaan.
- Saya mengguntingkan adik gambar kartun kesukaanya.
- Kami mencarikan ibu baju kebaya.
- Ibu mengirimi kami selimut.
- Ayah membelikan kami sepeda lipat.
- Ibu memotongkan kami buah melon.