Kalimat Majemuk adalah kalimat yang tersusun dari dua atau lebih klausa dan terhubung oleh atau dengan penghubung syarat yang disebut dengan kata sambung.
Contoh kalimat majemuk hubungan syarat Di antara klausa-klausa tersebut, salah satunya akan berperan sebagai induk kalimat yang memiliki inti informasi yang ingin disampaikan, sementara klausa lain akan menjadi anak kalimat yang berperan sebagai penunjang induk kalimat.
Berikut akan dibahas ciri kalimat majemuk serta 10 contoh kalimat majemuk lainnya.
Ciri kalimat Majemuk
- Terdapat perluasan terhadap kalimat inti (diperluas dengan kalimat penunjang)
- Perluasan ataupun penggabungan dalam kalimat menghasilkan pola kalimat yang baru (kalimat induk dan kalimat penunjang membentuk kalimat baru)
- Memiliki lebih dari satu unsur penyusun kalimat (bisa salah satu, misal subjek atau predikat saja, bisa lebih)
Jenis Kalimat Majemuk dan Contohnya
yaitu kedua klausa bersifat sederajat ketika digabungkan dengan sebuah konjungsi atau penghubung. Kedua klausa pembentuk tetap dapat berdiri sendiri jika konjungsi dilepas.
Biasanya konjungsi yang digunakan ialah dan, sebelum, setelah, lalu, ketika, sementara, bahkan, kemudian atau sedangkan;
- Klausa satu: Dia pergi ke lapangan
- Klausa dua: Saya diam di rumah
- Gabungan: Dia pergi ke lapangan sementara saya diam di rumah.
- Klausa satu: Saya sedang memasak
- Klusa dua: Adik sedang tidur
- Gabungan: Saya sedang memasak ketika adik sedang tidur.
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Yaitu bentuk kalimat majemuk dengan unsur-unsur klausa yang berulang. Sama seperti bentuk kalimat majemuk setara, klausa-klausa pembentuknya masih bisa berdiri sendiri jika dipisah.
Konjungsi yang biasa digunkan yaitu dan, serta, juga, ataupun tandan koma (,);
- Klausa satu: Ina membeli buku matematika di toko.
- Klausa dua: Rian membeli buku matematika di toko.
- Gabungan: Ina dan Rian membeli buku matematika di toko.
- Klausa satu: Dian sudah mempelajari banyak bahasa.
- Klausa dua: Dian sudah mempelajari banyak ragam budaya.
- Gabungan: Dian sudah mempelajari banyak budaya serta ragam budaya.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat,
Yaitu kalimat majemuk dengan dua atau lebih klausa yang hubungannya tidak sejajar. Oleh karena itu, kedua klausa dalam kalimat majemuk ini tidak dapat berdiri sendiri apabila dipisah dari konjungsinya.
Salah satu klausa yang lebih kuat dan dapat berdiri sendiri disebut sebagai induk kalimat, sementara klausa lain yang tidak bisa berdiri sendiri memiliki posisi sebagai anak kalimat.
Penghubung kalimat majemuk bertingkat yakni ketika, walau, sebab, karena, meski, agar, daripada, sehingga, jika, bila, dll.
- Klausa satu: Ayah sering telat datang ke kantor (induk kalimat)
- Klausa dua: rumah kami jauh (pelengkap/anak kalimat)
- Gabungan: Ayah sering telat datang ke kantor karena rumah kami jauh.
- Kluasa satu: Arianty belum mendaptkan pekerjaan
- Klausa satu: Sudah sarjana sejak dua tahun yang lalu
- Gabungan: Arianty belum mendapatkna pekerjaan meski sudah sarjana sejak dua tahun yang lalu.
4. Kalimat Majemuk Perluasan,
Hampir sama seperti kalimat majemuk bertingkat, yaitu salah satu unsur klausanya tidak sempurna dan tidak dapat berdiri sendiri.
Salah satu kalimah perluasan merupakan pelengkap perluasan dari salah satu klausa yang ada, yang biasanya disambungkan dengan konjungsi yang;
- Klausa satu: Kuenya sudah rusak
- Klausa dua: Kuenya dibuat kemaren sore
- Gabungan: Kuenya yang dibuat kemaren sore sudah rusak.
- Klausa satu: Saya memakai baju biru
- Klausa dua: Baju biru dibelikan Ratna
- Gabungan: Saya memakai baju biru yang dibelikan Ratna
5. Kalimat Majemuk Campuran,
Yaitu jenis kalimat majemuk dengan penggabungan antara bentuk kalimat setara, rapatan maupun bertingkat dan perluasan di dalamnya. Dalam kalimat majemuk jenis ini, bisa ditemukan hingga dua atau lebih konjungsi maupun jumlah klausa;
- Klausa satu: Saya bermain basket di taman bermain
- Klausa dua: Nina bermain basket di taman bermain
- Klausa tiga: Rio bermain basket di taman bermain
- Klausa empat: Hari sedang mendung
- Gabungan: Saya, Nina dan Rio bermain basket di taman bermain meskipun hari sedang mendung.
- Klausa satu: Ibu membeli kue bolu
- Klausa dua: Ibu membeli kue lemper
- Klausa tiga: Saya tidak suka kue basah
- Klausa empat: Adik tidak suka kue basah
- Gabungan: Ibu membeli kue bolu dan kue lemper walaupun saya dan adik tidak suka kue basah
Setiap kalimat akan memiliki perpaduan antara subjek, predikat, objek, bahkan dilengkapi lagi dengan keterangan pelengkap.
Namun, bisa jadi kalimat majemuk ini akan memiliki lebih dari satu subjek, predikat, maupun bagian penyusun lainnya.