Daftar isi
Pembuatan kalimat dalam bahasa Indonesia seringkali membutuhkan kata penghubung. Kata ini berfungsi sebagai penghubung antar kata, frasa, klausa, kalimat atau bahkan paragraf.
Jika dilihat pada penggunaan kata penghubung dalam sebuah kalimat, kata penghubung dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti kata penghubung aditif dan kata hubung pertentangan.
Pengertian Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung merupakan suatu kata yang digunakan untuk merangkai ataupun menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, ataupun antar frasa.
Konjungsi sering digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat.
Konjungsi juga sering digunakan dalam berbagai macam kalimat majemuk.
Jenis-jenis Konjungsi
1. Konjungsi Gabungan atau Aditif
Kata hubung gabungan berfungsi untuk menggabungkan kata, frasa, atau kalimat yang memiliki kedudukan yang sama.
Kata hubung yang sering digunakan adalah dan, serta, dan lagipula.
Contoh:
- Ayah mengajak aku dan adik-adik ke TMII.
- Ibu memintaku membeli kecap, telur, serta gula.
- Aku sedang tak ingin pergi kesana lagipula disana tidak ada sesuatu yang menarik.
2. Konjungsi Pertentangan
Kata hubung jenis ini dipakai jika kata atau kalimat yang dihubungkan bertentangan satu sama lain.
Contoh:
- Dia anak yang pandai, tetapi kurang suka belajar.
- Masalah bukan untuk diratapi, melainkan dihadapi.
- Aku makan nasi, sedangkan ibu makan roti.
3. Konjungsi Perbandingan
Kata hubung jenis ini digunakan untuk membandingkan dua hal.
Contoh:
- Kedua anak itu sangat mirip bagai pinang dibelah dua.
- Zia bercita-cita ingin menjadi seperti ayahnya yang seorang guru.
4. Konjungsi Pembatas
Kata ini digunakan untuk memberi batasan untuk suatu keadaan atau kejadian. Kata yang biasa digunakan adalah selain dan kecuali.
Contoh:
- Ade tidak boleh pergi ke konser, kecuali ditemani kakaknya.
- Selain petugas, dilarang masuk.
5. Konjungsi Hubungan
Saat ingin membuat kalimat yang berurutan, diperlukan kata hubung hubungan.
Namun kata ini juga dapat digunakan untuk menujukkan urutan waktu atau kejadian.
Kata yang biasa dipakai antara lain lalu, kemudian, selanjutnya, sebelum, sejak.
Contoh:
- Langkah membuat kopi: masukkan 2 sendok kopi, lalu tambahkan 1 sendok gula, kemudian tambahkan air panas dan diaduk hingga merata.
- Kopi akan terasa pas bila gula dan kopi diaduk lebih dulu sebelum ditambah air panas
- Hari ini Dodo berencana mengunjungi perpustakaan kemudian mengunjungi Rina di rumah sakit.
6. Konjungsi Penegas
Fungsi dari kata hubung penegas adalah untuk menegaskan suatu hal atau keadaan serta dapat juga digunakan untuk meringkas suatu kalimat.
Kata hubung yang biasa digunakan adalah apalagi, bahkan, yakni.
Contoh:
- Agung terlahir dari keluarga kaya apalagi setelah dia sukses dengan bisnis franchise.
- Darmawisata kali ini akan mengunjungi beberapa tempat di Pangandaran, yakni pantai pangandaran, green canyon, dan penangkaran penyu.
7. Konjungsi Tujuan
Kata hubung ini digunakan untuk menerangkan tujuan yang dimaksud si penulis. Kata yang sering digunakan adalah untuk, agar, dan supaya.
Contoh:
- Kita harus rajin belajar agar dapat mengerjakan tes dengan baik.
- Supaya mengembang, adonan roti perlu ditambah soda kue.
- Penggunaan helm saat berkendara ditujukan untuk melindungi kepala saat terjadi benturan saat kecelakaan.
8. Konjungsi Pilihan
Kata hubung pilihan, seperti atau dan maupun, sering digunakan untuk menggabungkan dua kalimat atau lebih.
Kalimat-kalimat tersebut menunjukkan pilihan yang dapat ditentukan pembaca.
Contoh:
- Kau ingin pergi ke pantai atau gunung minggu ini?
- Dia galau ingin melanjutkan kuliah di universitas A atau universitas B.
9. Konjungsi Sebab
Kata hubung sebab berfungsi untuk menunjukkan alasan terjadinya suatu keadaan.
Contoh:
- Icen datang terlambat karena jalanan macet.
- Dodi tidak masuk sekolah karena sejak kemarin dia merasa tidak enak badan.