Bahasa Indonesia

35 Contoh Majas Pleonasme dan Repetisi

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan membahas tentang majas. Tentulah tidak asing lagi bagi telinga kita. Majas sering digunakan dalam kehidupan khususya dalam karya sastra dan sering dibahas dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Jenis majas dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok tertentu. Contohnya saja seperti kelompok majas sindiran terdiri dari retorik, antiklimaks dan lain sebagainya.

Penggunaan tiap kelompok majas juga berbeda-beda, ada majas yang menjadi ciri khas pada jenis paragraf. Selain itu, majas sendiri menjadi salah satu ciri-ciri cerpen, karna setiap cerpen atau pun novel dalam isi cerita tentunya menggunakan majas.

Selain itu, ada majas yang erat juga kaitannya dengan syair, puisi bebas, karmina, dan digunakan dalam penulisan kalimat opini atau argumen.

Nah, kali ini kita akan membahas dua jenis majas pada kelompok majas penegasan yaitu majas pleonasme dan repetisi.

Kedua majas ini merupakan bagian dari kelompok majas penegasan. Majas ini merupakan gaya bahasa untuk menekankan dan dapat bertujuan meningkatkan persetujuan pembaca.

  • Majas Pleonasme

Majas Pleonasme dikenal menjadi satu majas yang menggunakan kata yang berlebihan. Majas ini adalah majas yang digunakan untuk menegaskan suatu kalimat dengan menambahkan kata yang memiliki makna berlebihan.

Contohnya :

  1. Susi maju ke depan dan mengerjakan soal yang ada di papan tulis.
  2. Ayah menoleh ke belakang untuk melihat apa yang terjadi.
  3. Rita naik ke atas dan mendapati bahwa adik sedang menangis.
  4. Sita menangis tersedu-sedu ketika mendengar kecelakaan itu.
  5. Lita turun ke bawah tangga untuk memastikan segala sesuatu baik.
  6. Ayah meraung-raung keras karena melihat kelakuan adik.
  7. Balon yang lepas dari tangan adik kini terbang semakin tinggi dan tinggi dan tak tergapai lagi.
  8. Kakak riang gembira ketika mengetahui bahwa dia mendapatkan beasiswa.
  9. Saya menyaksikan semua peristiwa itu dengan mata kepala saya.
  10. Saya membawa semua buku-buku yang saya miliki untuk dijual kepadanya.
  11. Para pelari-pelari sudah bersiap-siap untuk melakukan perlombaan.
  12. Berpuluh-puluh jenis makanan dapat diberikan oleh ibu kepadanya.
  13. Rina tak menyadari kehadiranku dan menoleh ke samping untuk memastikannya.
  14. Roni mengucapkan segala kebohongan itu dengan bibirnya sediri.
  15. Sepotong es lilin yang dingin itu sudah dapat menghilangkan rasa dahaga.
  16. Siang yang panas terik ini membuatku merasa gerah dan ingin mandi.
  17. Seluruh bunga-bunga itu akan kupersembahkan untuknya.
  18. Saya menurunkan ke bawah semua barang yang saya bawa.

Majas repetisi adalah majas yang digunakan untuk menegaskan suatu kalimat dengan melakukan pengulangan pada suatu kata, frasa atau klausa.

Contohnya :

  1. Saya selalu, selalu, dan selalu mengharapkan kehadirannya.
  2. Kakak tidak pernah berhenti berjuang, berjuang, dan berjuang untuk melawan penyakitnya.
  3. Meri adalah wanita cantik. Meri tidak pernah menangis. Meri selalu tersenyum.
  4. Suster tidak pernah berhenti, berhenti, dan berhenti untuk mencoba menenangkannya.
  5. Saya terus, terus, dan terus akan mencintai kamu.
  6. Ayah tidak pernah berhenti bekerja, bekerja, dan bekerja untuk menghidupi kami.
  7. Engkaulah yang kuharap, engkaulah yang kupuji, engkaulah yang kutunggu.
  8. Cinta itu rumit, cintu itu asik, tetapi cinta itu menyakitkan jika kita tidak menjaganya.
  9. Kamu selalu berjanji, berjanji, dan berjanji untuk menjagaku.
  10. Dia berlari, berlari, dan terus berlari untuk menghindari amarah ayahnya.
  11. Kamu, kamu, dan kamu selalu ada di dalam pikiranku.
  12. Hatiku selalu terasa sakit, sakit, dan sakit karena peristiwa itu.
  13. Biarkanlah semua menghilang, menghilang dan menghilang seperti ditiup oleh angin.
  14. Hujan tersebut akan terus turun, turun, dan turun membasahi bumi.
  15. Rini terus belajar, belajar, dan belajar untuk memperoleh nilai yang baik.
  16. Putra selalu mengucapkan maaf, maaf, dan maaf atas semua yang telah terjadi.
  17. Tidak perlu berbohong, berbohong dan terus berbohong terhadap aku dan ibuku.

Contoh kalimat di atas tentunya sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari atau sering kita baca