Seni Sastra: Pengertian – Unsur dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jika berbicara tentang seni, maka ada banyak sekali ragam seni yang mungkin telah kita ketahui bersama.

Ada seni lukis, seni musik, seni tari, seni pertunjukan, seni sastra, dan lain sebagainya.

Seni atau kesenian tersebut lahir dari buah pikiran dan jiwa manusia berkenaan dengan diri dan lingkungan sekitarnya.

Buah pikiran tersebutlah yang kemudian dituangkannya dalam berbagai bentuk karya seni. Berikut ini kita akan membahas mengenai seni sastra.

Pengertian Seni Sastra

Pengertian Seni Sastra Secara Umum

Kata sastra berasal dari Bahasa Sansekerta “Sastra” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “Sas” yang berarti instruksi atau ajaran, dan “tra” yang berarti alat atau sarana.

Jadi sastra adalah alat atau sarana berupa teks yang mengandung instruksi atau pedoman.

Secara umum seni sastra adalah salah satu bidang seni yang menampilkan keindahan tulisan atau kata-kata yang memiliki keindahan dan makna tertentu.

Pengertian Seni Sastra Menurut KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa:

  • Seni adalah  kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi.
  • Sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab.
  • seni sastra adalah seni mengenai karang-mengarang (prosa dan puisi

Pengertian Seni Sastra Menurut Para Ahli

  • Sumardjo & Saini (1997: 3)
    Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
  • Ahmad Badrun (1983: 16)
    Menurut Ahmad Badrun, Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan simbol-simbol lain sebagai alat untuk menciptakan sesuatu yang bersifat imajinatif
  • Panuti Sudjiman (1990 : 68).
    Sastra merupakan karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
  • Mursal Esten (Esten, 1978: 9)
    Sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia.
  • Terry Eagleton (Eagleton, 2010: 4).
    Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara pengubahan estetis lainnya melalui alat bahasa.
  • Atar Semi (1988: 8)
    Suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya) adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medium.

Sejarah Perkembangan Seni Sastra

Awal kemunculan sastra dimulai sejak Aristoteles (384-322 SM), seorang filsuf Yunani, menulis buku yang berjudul Poetica lebih dari 2000 tahun yang lalu.

Poetica yang berarti: puisi, penulis, pembuat ini berisi mengenai drama tragedi dan teori literatur secara umum.

Istilah Poetica pada perkembangannya disebut dengan berbagai istilah seperti The Study of Literature (W.H. Hudson), Theory of Literature (Rene Wellek dan Austin Warren), Literary Knowledge (Andre Lefevere), Literary Scholarship (A. Teeuw).

Kata Literature diambil dari bahasa latin literatura yang bermakna belajar, menulis atau tata bahasa.

Di Indonesia seni sastra berkembang sejak zaman aksara. Ketika itu tulisan-tulisan sastra di torehkan pada daun lontar.

Ada banyak sekali peninggalan kesenian sastra dari era kerajaan di Indonesia, seperti :

Di era kerajaan Hindu-Buddha

  • Bharatayuda karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
  • Smaradhahana karya Mpu Darmaja
  • Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh
  • Wrattasancaya dan Lubdhaka karya Mpu Tanakung.
  • Sutasoma karya Mpu Tantular
  • NegaraKertagama karya Mpu Prapanca.

Di era kerajaan Islam pada akhir abad ke-16 hingga abad ke-17 masehi

  • Hikayat Amir Hamzah
  • Hikayat Bayan Budiman
  • Syair Perahu karya Hamzah Fansuri
  • Syair Perang Banjarmasin
  • Suluk Sukarsa
  • Suluk Malang Sumirang karya Sunan Panggung
  • Kitab Nitisastra
  • Kitab Nitisruti
  • Kitab Sastra Gending karya Sultan Agung
  • Babad Tanah jawi karya Carik Braja.

Di era modern, Seni sastra di Indonesia terbagi dalam beberapa era dengan ciri khasnya masing-masing. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pujangga Lama

Yakni karya sastra yang lahir sebelum abad ke-20 dan didominasi oleh syair, pantun, gurindam, dan hikayat.

2. Sastra Melayu Rendah

Yaitu karya sastra di Indonesia yang dihasilkan di era tahun 1870-1942 dan biasanya berkembang di kalangan masyarakat Cina dan Indo-Eropa.

3. Angkatan Balai Pustaka

Yakni karya sastra di Indonesia sejak tahun 1920-1950. Disebut dengan angkatan Balai Pustaka karena kemunculannya dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka.

Sastra Indonesia pada masa ini di dominasi oleh Prosa (roman, novel, cerita pendek, dan drama) dan puisi.

4. Pujangga Baru

Angkatan Pujangga Baru lahir disebabkan oleh banyaknya  sensor Balai Pustaka terhadap karya sastrawan yang menyangkut nasionalisme dan kesadaran kebangsaan pada masa itu.

5. Angkatan ‘45

Karya sastra angkatan ’45 banyak bermuatan tentang  pengalaman hidup serta gejolak sosial politik-budaya.

6. Angkatan 50 an

karya sastra pad angkatan ’50 an didominasi cerita pendek dan kumpulan puisi.

Kelahiran angkatan ini diawali dengan terbitnya majalah sastra “Kisah” yang diasuh oleh H.B.Jassin

7. Angkatan 60-70 an

Angkatan ini ditandai dengan munculnya beragam aliran sastra, seperti karya sastra surreealistik, arketip, arus kesadaran, absurd, dan lain-lain.

Banyak sastrawan di era ini yang karyanya sangat dikenal hingga saat ini, seperti :

Beberapa sastrawan lain pada angkatan ini adalah:

  • Arifin C Noer
  • Akhudiat
  • Arief Budiman
  • Gunawan Mohammad
  • Putu Widjaya
  • Wisran Hadi
  • Wing Kardjo
  • Taufik Ismail, dan banyak lagi yang lain.

8. Dasawarsa 80-an

Karya sastra pada era 1980an ditandai dengan banyaknya roman percintaan dan kemunculan  sastrawan wanita.

9. Angkatan Dasawarsa 2000-an

Karya sastra pada angkatan 2000 an banyak mengangkat masalah sosial dan politik yang terjadi di akhir era 1990.

Ciri-ciri Seni Sastra

Diantara ciri-ciri seni sastra yang membedakannya dengan ragam seni lainnya, yaitu:

  • Seni sastra adalah seni yang berupa bahasa, baik tulisan maupun lisan
  • Seni sastra berisi ungkapan perasaan, buah pikiran, atau pun ide-ide dan gagasan
  • Seni sastra tertuang dalam gagasan atau nilai-nilai.

Fungsi Seni Sastra

Menurut Amir (2010), fungsi seni sastra adalah sebagai berikut:  

Selain itu, seni sastra juga bisa berfungsi untuk:

  • Menyampaikan pesan moral
  • Menyampaikan kritik
  • Membangkitkan rasa nasionalisme
  • Pelestarian budaya
  • Sarana pendidikan.

Manfaat Seni Sastra

Adapun manfaat dari seni sastra yaitu:

  • Menyajikan fakta kehidupan melalui kisah-kisah
  • Memperkaya pengalaman batin dan kerohanian penikmatnya melalui pesan moral atau amanat yang terkandung dalam karya sastra tersebut.
  • Menggambarkan keadaan dari berbagai tempat di segala zaman atau masa.
  • Menghadirkan kegembiraan atau kebahagiaan tersendiri bagi pembaca karya sastra tersebut.
  • Mentransfer nilai dan moral yang membangun
  • Sebagai sarana pendidikan dan juga pelestarian budaya.

Unsur-unsur Seni Sastra

Unsur-unsur seni sastra terbagi menjadi dua, yaitu:

Unsur Intrinsik Seni Sastra

Yaitu unsur-unsur yang berasal dari dalam seni sastra itu sendiri yang mempengaruhi seni sastra tersebut.

Unsur-unsur intrinsik seni sastra, antara lain:

  • Tema, yaitu inti  persoalan dalam seni sastra
  • Amanat, yaitu pesan yang hendak disampaikan melalui sebuah seni sastra
  • Karakter/perwatakan, yaitu tokoh dalam cerita sastra dan karakter atau wataknya
  • Konflik yaitu permasalahan yang dialami oleh karakter di dalam sebuah karya sastra
  • Setting/latar, yakni keterangan suatu tempat, waktu, dan suasana yang terbangun dalam karya sastra
  • Plor/Alur, yaitu jalan cerita di dalam karya dari awal sampai akhir
  • Simbol, yakni  penggunaan karya sastra sebagai wakil suatu hal yang sifatnya abstrak
  • Sudut Pandang.

Unsur Ekstrinsik Seni Sastra

Yaitu unsur-unsur dari luar karya sastra tersebut yang turut mempengaruhi bentuk atau isi sebuah karya sastra.

Diantaranya adalah:

  • Latar belakang kehidupan penulis
  • Keyakinan dan cara pandang penulis
  • Adat istiadat
  • Situasi politik
  • Sejarah dan sebagainya.

Jenis-jenis Seni Sastra

Jenis-jenis sastra menurut Sumardjo & Saini (1997: 18), yaitu:

  • Sastra Imajinatif, yaitu Puisi dan Prosa
  • Sastra Non-Imajinatif, seperti : Esai, Kritik, Biografi, Otobiografi, Sejarah, Memoar, dan lain sebagainya.

Adapun jenis-jenis seni sastra dilihat dari bentuknya adalah sebagai berikut :

1. Prosa

Yaitu karya sastra berupa uraian kalimat yang disampaikan secara bebas tanpa atura-aturan yang baku mengenai irama, pilihan kata, rima, diksi dan sebagainya.

Prosa dibedakan menajadi 4 jenis, yakni: Prosa Naratif, Prosa Deksriptif, Prosa Eksposisi, dan Prosa Argumentasi.

2. Puisi

Yaitu karya sastra yang ditulis dengan diksi atau pilihan kata tertentu dan biasanya memperhatikan irama dan rima yang enak dibaca.

3. Drama

Yaitu seni sastra yang disajikan dalam bentuk dialog dan monolog.

Berdasarkan isinya, seni sastra dibagi menjadi empat yakni:

  • Epik
    Yaitu karangan yang menggambarkan sesuatu secara objektif.
  • Lirik
    Yaitu karangan berupa curahan perasaan secara subjektif
  • Didaktif
    Yaitu karangan yang berisi pesan moral, tata krama, agama dan lain sebagainya
  • Dramatik
    Yaitu seni sastra  yang menggambarkan sebuah peristiwa secara berlebihan.

Contoh Seni Sastra

Berikut adalah beberapa contoh karya seni sastra yang kita ketahui:

1. prosa

Contohnya:

  • Novel Tenggelamnya Kapal  Van der Wijck karya Hamka
  • Novel Laskar Pelangi karya Adrea Hirata
  • Roman Layar Terkembang  karya Sutan Takdir Alisyahbana.

2. puisi

Contohnya:

3. Drama

Contohnya:

  • Bulan Bujur Sangkar karya Iwan Simatupang
  • Sekala Niskala karya Kamila Andini
  • Romeo and Juliet karya William Shakespeare.

4. hikayat

Contohnya:

  • Hikayat Nakhoda Muda, otobiografis karya  Nakhoda Lauddin
  • Hikayat Pancatantra karya Baidaba
  • Hikayat Prang Gompeuni karya Abdul Karim/Do Karim.

5. Dongeng

Contohnya:

  • Dongeng Timun Emas oleh Tira Ikranegara
  • Angka Dan Telur Emas oleh Aesop
  • Putri yang Sempurna  karya Hans Christian Andersen.
fbWhatsappTwitterLinkedIn