Daftar isi
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan sebuah pesan atau nasehat kepada orang lain, diantaranya adalah melalui pantun. Pantun merupakan puisi lama asal Melayu yang terikat dengan ketentuan tertentu. Sebuah bait dalam pantun terdapat 4 baris berima a-b-a-b atau a-a-a-a dan yang terdiri dari sampiran dan isi.
Tema pantun bisa bermacam-macam tergantung pada tujuan dibuatnya pantun tersebut. Salah satunya adalah pantun bertema agama. Pantun tentang agama digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan mengenai ajaran agama.
Berikut adalah beberapa contoh pantun yang berisi nasehat dan pesan terkait ajaran agama atau yang bisa disebut sebagai pantun agama.
Pagi hari beli sarapan
Boleh ditambah memakan buah
Mari jalankan perintah Tuhan
Sedang larangan-Nya jauhilah
Makna pantun di atas adalah:
Ajakan untuk menjalankan perintah Tuhan dan untuk menjauhi segala larangan-Nya
Jalan-jalan ke kota Bima
Jangan lupa makan ketupat
Menjalankan ajaran agama
Kunci bahagia dunia akhirat
Makna pantun di atas adalah bahwa menjalankan perintah atau ajaran agama merupakan kunci dari kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Di pantai orang bertemu
Sambil minum air kelapa
Betapapun banyak urusanmu
Beribadah tak boleh lupa
Makna pantun di atas adalah pengingat atau nasehat agar seberapapun seseorang sibuk dengan aktivitas duniawinya, sudah semestinya ia tidak lupa untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pergi ke Bali menyebrang laut
Kesana untuk membelu tuna
Sebelum ajal datang menjemput
Banyak beramal tentu berguna
Makna pantun tersebut adalah bahwasanya seseorang seharusnya banyak-banyak melakukan amal sholeh sebagai bekal untuk kehidupannya di akhirat sebelum ajal menjemputnya.
Main ke sawah di tepi desa
Melihat-lihat bunga dahlia
Jauhilah segala dosa
Agar hidupmu bahagia
Makna dari pantun di atas adalah bahwasanya salah satu jalan agar seseorang mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya adalah dengan menjauhi segala perkara dosa. Hal ini dikarenakan dosa seseorang akan menghalanginya dari rahmat Allah kepadanya.
Tahukan kamu si buah ara
Buah ini manis rasanya
Hidup di dunia tuk sementara
Di akhirat kekal selamanya
Makna dari pantun di atas adalah sebagai pengingat bahwasanya hidup di dunia itu tidak akan selamannya, tetapi hanya bersifat sementara. Adapun kehidupan yang kekal selamanya adalah kehidupan di akhirat.
Mentari pagi perlahan naik
Burung berkicau dengan merdunya
Amal yang buruk amal yang baik
Akan kembali pada pelakunya
Makna pantun di atas adalah sebuah nasehat agar seseorang senantiasa beramal baik. Hal ini dikarenakan amal yang baik maupun amal yang buruk akan kembali kepada pelakunya sendiri.
Kue lapis diatas nampan
Untuk diberi kepada teman
Hidup di dunia penuh cobaan
Marilah kita kuatkan iman
Makna pantun di atas adalah nasehat agar seseorang senantiasa menguatkan imannya dalam menjalani kehidupan yang penuh cobaan.
Pergi ke pasar bawa keranjang
Pulang dari pasar naik delman
Bila ingin hidupmu tenang
Jadikan Al-Qur’an sbagai pedoman
Makna pantun di atas adalah sebagai nasehat agar apabila seseorang ingin merasakan ketenangan dalam hidupnya, maka hendaklah ia menjadikan Kitab Suci Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk.
Hari Minggu menggelar pesta
Pesta di rumah si orang kaya
Janganlah mudah berkata dusta
Nanti tak lagi dipercaya
Makna pantun di atas adalah nasehat kepada seseorang agar tidak bermudah-mudahkan berkata dusta atau berbohong karena hal itu akan membuatnya tidak lagi mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Membeli buku hari Selasa
Mengayuh sepeda pelan-pelan
Jika engkau berbuat dosa
Mohonlah ampun kepada Tuhan
Makna pantun di atas adalah anjuran agar seseorang yang telah melakukan perbuatan dosa untuk memohon ampun dan bertaubat kepada Tuhan, sebab Tuhan itu Maha Mengampuni hamba-hamba-Nya yang berbuat dosa.
Kayu gaharu, cendana, rotan
Tumbuhnya ada di tengah hutan
Bukan rupa dan kekayaan
Hanyalah takwa di mata Tuhan
Makna pantun di atas adalah bahwa Tuhan tidaklah melihat atau meniai hamba-Nya dari bentuk rupa maupun kekayaannya, melainkan dari ketakwaan dan ketaatannya.
Ayam jantan senang bertarung
Yang betina bertelur delapan
Percuma ilmu setinggi gunung
Bila tidak diamalkan
Makna pantun di atas adalah nasehat untuk mengamalkan ilmu (agama) yang dimiliki, sebab ilmu setinggi dan sebanyak apapun tidak akan bermanfaat dan percuma bila tidak diamalkan dan justru bisa membuahkan dosa.
Akhir pekan pergi berkemah
Jangan lupa membawa peta
Bukan fulan atau fulanah
Tapi setan musuh yang nyata
Makna pantun di atas adalah sebagai peringatan bagi kita semua bahwasanya musuh manusia itu bukanlah manusia lainnya, melainkan setan yang akan senantiasa menggoda manusia untuk menyesatkannya dari jalan Tuhan
Pergi berlibur ke Pantai Kuta
Pantai Kuta di Pulau Bali
Jagalah hati jagalah mata
Tabiat buruk ayo dijauhi
Makna pantun di atas yaitu nasehat untuk selalu menjaga hati dari sifat buruk serta menjaga mata dari melihat hal-hal yang haram. Serta ajakah untuk menjauhi segala perangai buruk yang bisa membawa manusia ke dalam dosa dan permusuhan.