Setelah membahas mengenai contoh-contoh paragraf, kali ini kita akan membahas mengenai paragraf induktif.
Kebalikan dari paragraf deduktif, paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Induktif berarti bersifat induksi. Sementara induksi berarti penarikan simpulan dari hal khusus ke hal yang umum. Dengan demikian, paragraf induktif menyajikan kalimat penjelas pada awal paragraf, kemudian menyimpulkannya pada akhir paragraf.
Sebelum membahas mengenai contoh-contoh paragraf induktif. Ada baiknya kita mengetahui definisi kalimat utamaterlebih dahulu. Kalimat utama atau gagasan atau gagasan pokok adalah gagasan yang menjadi tumpuan untuk pemikiran selanjutnya. Oleh karena itu, bersifat umum.
Ada berbagai topik yang bisa dituangkan dalam paragraf induktif. Salah satunya adalah mengenai bencana alam. Pada kesempatan kali ini akan disajikan beberapa contoh paragraf induktif tentang bencana alam. Berikut ini adalah contoh paragraf induktif tentang bencana alam beserta letak kalimat utamanya:
Sampah membuat aliran sungai terhambat. Akibatnya, ketika hujan deras, air sungai meluap dan menggenangi daerah di sekitarnya. Begitu pula sampah pada selokan air. Selokan air yang dipenuhi sampah dapat menyebabkan banjir. Aliran air di selokan terhambat dan menyebabkan air meluap ke jalanan dan menggenai jalanan dan rumah di sekitarnya. Oleh karena itu, jangan membuang sampah sembarangan karena dapat menyebabkan banjir.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 1 terletak di akhir kalimat yakni Oleh karena itu, jangan membuang sampah sembarangan karena dapat menyebabkan banjir. Selain kalimat utama, kalimat lainnya merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan mengenai sampah yang dapat menyebakan banjir jika dibuang di sungai atau selokan.
Pemerintah sudah berupaya untuk menyelamatkan warganya, namun kita juga harus siap dan mampu untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Bagi kita yang tinggal di rawan bencana alam, sudah menjadi hal wajib untuk selalu siap, sigap, dan waspada terhadap datangnya bencana. Kita harus selalu terbuka, berusaha mencari informasi terbaru dan berupaya untuk terus mengetahui berbagai informasi yang disosialisasikan oleh BMKG. Selain itu, kita juga harus belajar untuk mencoba untuk berlatih mitigasi bencana secara mandiri. Maka dari itu, untuk menanggulangi bencana serta meminimalisasi dampak dari bencana, kita harus ikut serta dalam mengantisipasi datangnya bencana serta tanggap dan sigap dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 2 terletak di akhir kalimat yakni Maka dari itu, untuk menanggulangi bencana serta meminimalisasi dampak dari bencana, kita harus ikut serta dalam mengantisipasi datangnya bencana serta tanggap dan sigap dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Selain kalimat utama, kalimat lainnya merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan mengenai upaya menanggulangi bencana yang dilakukan oleh pemerintah dan upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri.
Seringnya terjadi banjir merupakan salah satu isu yang belum juga dapat terselesaikan. Kita sendiri menyadari bahwa banjir kerap melanda Indonesia. Bahkan, setiap tahunnya ada ratusan kasus bencana banjir yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Banjir merupakan kondisi di mana suatu daerah atau wilayah terendam air dalam jumlah besar. Banjir umumnya terjadi karena cuaca ekstrem dan sistem drainase yang buruk. Namun, perilaku manusia yang membuang sampah sembarangan seperti di sungai dan di selokan adalah penyebab lain terjadinya banjir. Selain itu, penebangan liar dan pembukaan lahan hutan membuat penyerapan air tanah tidak maksimal. Pada dasarnya kita tidak bisa memungkiri bahwa banjir bisa terjadi karena ulah manusia itu sendiri.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 3 terletak di akhir kalimat yakni Pada dasarnya kita tidak bisa memungkiri bahwa banjir bisa terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Selain kalimat utama, kalimat lainnya merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan mengenai penyebab banjir.
Banjir bisa terjadi karena faktor alam, misalnya musim hujan sehingga intensitas hujan tinggi, sungai meluap, bendungan yang rusak, badai, tsunami, es yang mencair, dan air pasang. Penyebab lainnya adalah perilaku manusia yang tidak menjaga lingkungan. Misalnya, membuang sampah di sungai, sistem drainase yang buruk, rumah di bantaran sungai, menebang pohon sembarangan dan menyebabkan hutan gundul, hingga bangunan di wilayah padat penduduk. Dengan demikian, banjir bisa terjadi karena faktor alam dan juga karena ulah manusia.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 4 terletak di akhir kalimat yakni Dengan demikian, banjir bisa terjadi karena faktor alam dan juga karena ulah manusia. Selain kalimat utama, kalimat lainnya merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan mengenai penyebab banjir yaitu karena faktor alam dan faktor ulah manusia.
Kebiasaan membuang sampah di sungai masih terjadi hingga sekarang. Akibatnya, aliran air terhambat dan dapat meluap sewaktu-waktu. Pohon-pohon yang berguna untuk menyerap air ditebang sehingga air tidak lagi bisa diserap dengan maksimal. Hutan-hutan dijadikan daerah pemukiman. Selain menyebabkan kerugian materi, banjir juga kerap kali membawa penyakit seperti penyakit kulit, diare, demam berdarah, dan tipes. Dengan demikian, ada banyak kerugian yang ditimbulkan karena bencana banjir. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, ada baiknya masyarakat juga berhenti melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan banjir.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 5 terletak di akhir kalimat yakni Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, ada baiknya masyarakat juga berhenti melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan banjir. Selain kalimat utama, kalimat lainnya merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan mengenai perilaku manusia apa saja yang dapat menyebabkan banjir.
Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan dapat menyebabkan kelangkaan. Misalnya saja saat kekeringan, tumbuhan dan hewan tidak mampu bertahan karena kekurangan air. Beberapa hewan dan tumbuhan memang mampu hidup dengan air yang terbatas. Namun, tidak sedikit pula hewan dan tumbuhan yang tidak dapat bertahan saat kekeringan. Oleh karena itu, bencana alam turut menjadi penyebab kelangkaan tumbuhan dan hewan.
Penjelasan: kalimat utama pada paragraf contoh 6 terletak di akhir kalimat yakni Oleh karena itu, bencana alam turut menjadi penyebab kelangkaan tumbuhan dan hewan. Selain kalimat utama, kalimat lainnya merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan mengapa bencana alam dapat menyebabkan kelangkaan hewan dan tumbuhan.