Biologi

Contoh Persilangan Back Cross dan Test Cross yang Wajib dipahami

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam hereditas atau pewarisan sifat dikenal dengan istilah galur murni. Galur murni (dalam Inggris: pure line) memiliki arti individu yang memiliki genotipe seragam atau homozigot.

Persilangan back cross dan test cross merupakan bagian dalam pola hereditas yang untuk menunjukkan kemurnian suatu galur. Berikut penjelasan beserta contoh persilangan back cross dan test cross.

Back Cross

Back cross atau perkawinan balik adalah perkawinan antara generasi fillial pertama (F1) dengan disilangkan kembali kepada induknya, baik itu jantan atau betina.

Contoh persilangan:

Dikatakan bahwa gen H sebagai penentu warna hitam pada rambut tikus dan alelnya h penentu warna putih. Tikus hitam yang bergenotipe homozigot dominan (HH) disilangkan dengan tikus putih homozigot resesif (hh). Dengan demikian menghasilkan keturunan pertama tikus hitam heterozigot (Hh).

P : tikus hitam (HH) x tikus putih (hh)
G : (H) x (h)
F1 : Hh = 100% keturunannya tikus hitam heterozigot

Kemudian dari keturunan pertama tersebut disilangkan dengan induknya yang bergenotipe homozigot dominan.

P : tikus hitam (HH) x tikus hitam heterozigot (Hh)
G : (H) x (H, h)
F2 : HH dan Hh
HH = 50% tikus hitam homozigot
Hh = 50% tikus hitam heterozigot

Dapat dilihat bahwa keturunan yang dihasilkan dari back cross (F2) adalah tikus hitam semua dengan perbedaan genotipe. Hal ini menunjukkan individu yang memiliki sifat sama dapat memiliki genotipe yang berbeda.

Test Cross

Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara keturunan pertama (F1) dengan individu yang homozigot resesif.

Contoh persilangan:

Sebagai contoh, hamster berwarna coklat bergenotipe homozigot dominan (CC) disilangkan dengan hamster berwarna putih bergenotipe homozigot resesif (cc). Kemudian menghasilkan keturunan (F1) hamster berwarna coklat heterozigot (Cc).

P : hamster coklat (CC) x hamster putih (cc)
G : (C) x (c)
F1 : Cc = 100% keturunannya hamster coklat heterozigot

Setelah itu dilakukan uji silang dengan individu homozigot resesif. Maka, akan dihasilkan keturunan (F2) dengan perbandingan fenotipe 1 : 1.

P : hamster coklat (Cc) x hamster putih (cc)
G : (C, c) x (c)
F2 : Cc dan cc
Cc = 50% keturunannya hamster coklat
cc = 50% keturunannya hamster putih.