Puisi mantra merupakan puisi lama yang umumnya karya sastra ini punya unsur mistis, seperti doa. Mantra merupakan salah satu sastra lisan yang banyak memuat nilai-nilai luhur dan budaya yang tinggi. Mantra merupakan sebuah puisi lama yang diturunkan secara lisan dari mulut ke mulut.
Dalam mantra juga mengandung makna yang sangat erat hubungannya dengan hal-hal gaib dan mistis. Mantra juga merupakan sebuah sastra lisan yang dikenal oleh masyarakat Dayak Kantuk yang memiliki kekuatan gaib (Yuliana, dkk).
Dalam penelitian Edi Suwatno (2017), menjelaskan ada beberapa contoh puisi lama mantra yaitu berikut penjelasannya.
Contoh 1 :
Ada angin tidak angin
Ada guntur tidak guntur
Ada langit tidak langit
Ada awan tidak awan
Ayo naik ke awan-awan
Tidaklah kalau mau
Ada yang berani
Ada angin milik Allah
Ayo angin dipegang Muhammad sebagai musim
Allah
Berkat tiada Tuhan, melainkan Allah Muhammad utusan Allah
Contoh 2 :
Sepisau luka sepisau duri
Sepikul dosa sepukau sepi
Sepisau duku sepisau diri
Sepisau sepi sepisau nyanyi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisapanya sepikau sepi
Sepisaupa sepisaupi
Sepikul dari keranjang duri
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaup sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sampai pisaunya ke dalam nyanyi
Contoh 3 :
Semangat mari, marilah engkau semuanya.
Mari jangan engkau jauh semangat,
Tegar besi, tegar semangat,
Jangan kau singgah di rumah tangga orang.
Jangan kau singgah di bulan,
Jangan kau singgah di lautan.
Jangan kau singgah di kayu besar.
Jangan kau singgah di tempat penjuru.
Tetap kau tinggal di anggotaku.
Contoh 4 :
Riang-riang ari bujangga
Asal aku anak raja, asal aku anak ratu
Aku ini hendak berbini
Diminta pengikat emas sebaki
Lamun pecah riak di mulut
Lamun pecah riak di bibir
Sudah ada emas sebaki
Sudah ada duit sepantang
Contoh 5 :
Semangat mari, marilah engkau semuanya.
Mari, jangan engkau jauh semangat,
Tegar besi, tegar semangatku.
Pulang kau semangat tujuh ke tujuh.
Jangan kau pergi dari daku.
Jangan kau singgah di rumah tangga orang.
Jangan kau singgah di hutan.
Jangan kau singgah di lautan.
Jangan kau singgah di kayu besar.
Contoh 6 :
Tuhan yang mengetahui sebenarnya
Demi pena apa yang mereka tuliskan
Kalau diizinkan Allah ia hilang rasa sakit
Ia turun
Berkat tiada Tuhan, melainkan Allah Muhammad Pesuruh Allah
Contoh 7 :
Huu
Aku tahu asal ulat
Ulat gading, ulat semuling
Jangan engkau mencoba menyiksa
Jangan engkau mencoba menyiksa
Engkau dihukum Tuhanku
Subhanallah
Menurut Muhammad Natsir dalam penelitiannya menyebutkan ada dua contoh mantra yaitu sebagai berikut.
Contoh 8 :
Si ama gila
Si ama kasih sayang
Aku nak mintamu kasih sayang kepada aku
Kalau kau tak kasih sayang kepada aku
Durhakalah kau kepada Allah
Hei jin putih sejati tunggul
Aku tersengkang bulu romamu
Aku hendak minta kau menyampaikan kehendaku
Kelak-kelak aku menyampaikan kehendakmu
Kalaupun tak menyampaikan kehendaku
Durhakalah kau kepada Allah
Sidi guru sidilah aku
Sidi berkat kata
Lai laha illa ‘llah, Muhammadar Rasulullah
Contoh 9 :
Djibrail kang pinundut
Punduteun sukma si…
Allah kang wewenang
Nabi nu ngingkeun
Nurullah nunampanan
Nur putih bersambung ti bapa
Nur kuning bersambung ti ibu
Tjaringin majang di buruan
Purwa pangeran
Nja aing nu boga asihan si semar putih
Penembahan saserea
Mangka welas mangka asih ke badan awaking
Menurut Ratna Sumarni (2017), menjelaskan ada beberapa contoh mantra yaitu sebagai berikut.
Contoh 10 :
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sedap gading
Akan membasuh mukamu
Contoh 11 :
Hai besi bangunglah kau si rajabesi
Yang bernama si ganda bisa
Engkau duduk di kepala jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan insanku
Kuminta rendah insan sekalian
Berkat aku memakai wujud kodrat
Sayyidina Ali
Bujur lalu melintang patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat Lailahailallah
Muhammadurrosulullah
Contoh 12 :
Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang buta
Akan sapa tak berbunyi
Contoh 13 :
Suara adzan dibisikkan ke telinga si bayi
Bismillah…
Mate jangan seliat-liatnya
Kuping jangan sedenger-dengernye
Lidah jangan sengomong-ngomongnye.
Mulut jangan semakan-makannye.
Muke jangan semerengut-merengutnye.
Bibir jangan sedower-dowernye.
Perut jangan sebuncit-buncitnye.
Jidat jangan selicin-licinnye.
Pale jangan sebotak-botaknye.
Tangan jangan sepegang-pegangnye.
Kaki jangan sejalan-jalannye.
Kulit jangan sebuduk-buduknye.
InsyyaAllah… Wabarakallah…
Nangis jangan sejadi-jadinye
Marah jangan sengamuk-ngamuknye
Otak jangan selupe-lupenye.
Hati jangan sekosong-kosongnye.
Darah jangan sekotor-kotornye.
Contoh 14 :
Poli terpoli
Besi meluka
Besi menangkal
Coba besi merusakkan
Engkau durhaka kepada Allah
Coba engkau binasakan daging
Engkau durhaka kepada Allah
Tertutup terkunci
Tertanggal pakai
Berkat doa “la haula walaa quwwata illa billahil’aliyyil azhiim
Contoh 15 :
Jong sengkang kemudi sengkang
Tarik layar kembang sena
Urat yang kendur sudah kutegang
Urat yang putus sudah kusambung
Teguh Allah, tegang Muhammad
Sendi anggota baginda Ali
Tulang gajah, tulang mina
Ketiga dengan tulang angsa
Patah tulang berganti sendi
Badan jangan rusak binasa
Berkat sidi kepada guru
Sidi menjadi kepada aku
La llaaha llallah, Muhammadur Rasulullah
Contoh 16 :
Yang beralun bersilir semayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu