Bahasa Indonesia

Contoh Teks Persuasi Bahaya Merokok

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Teks persuasi adalah teks yang bertujuan meyakinkan pembaca atas gagasan, pendapat atau ide penulis yang disajikan dengan berbagai fakta pendukung.

Teks persuasi terdiri atas empat bagian. Bagian pertama adalah pengenalan isu. Bagian kedua adalah rangkaian argumen. Bagian ketiga adalah pernyataan ajakan. Bagian keempat adalah penegasan kembali.

Pada bagian pengenalan isu, disajikan gambaran umum atau pengenalan isu mengenai topik yang akan dibahas. Pada bagian rangkaian argumen, berisi argumen penulis mengenai topik yang dibahas dan disertai dengan fakta-fakta pendukung.

Pada bagian pernyataan ajakan, penulis mengajak pembaca untuk melakukan keinginan penulis. Pada bagian penegasan kembali disajikan penegasan kembali atas penyataan yang telah disampaikan sebelumnya.

Ada banyak topik yang bisa dijadikan teks persuasi, salah satunya mengenai bahaya merokok. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai contoh teks persuasi tentang bahaya merokok disertai dengan struktur teksnya. Simak contohnya di bawah ini.

1. Bahaya Merokok

Pengenalan Isu

Ada banyak bahaya yang ditimbulkan dari merokok. Sudah bukan hal asing jika merokok dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Berdasarkan berbagai sumber, diperkirakan ada lebih dari 7.000 bahan kimia yang terdapat di dalamnya dan sekitar 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker. Kemenkes menyatakan ada 88 dari 100.000 orang di Indonesia meninggal karena merokok. Hal ini berarti banyak masyarakat Indonesia yang meninggal akibat merokok.

Rangkaian Argumentasi

Terdapat berbagai zat berbahaya pada rokok, di antaranya yaitu: nikotin, karbon monoksida, tar, hydrogen cyanide, methanol, cadmium dan benzena. Nikotin dapat menyebabkan kecanduan. Efek bagi orang yang kecanduan nikotin seperti meningkatnya detak jantung dan tekanan darah, nafsu makan berkurang, mengalami sesak napas, mual, dan juga diare.

Karbon monoksida dapat menghalangi penyebaran oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan kinerja jantung bertambah dan mengganggu kinerja paru-paru. Tar menyebabkan bronkiolus menyempit sehingga tidak dapat menyerap oksigen secara maksimal. Ditambah lagi, tar juga dapat membuat rambut-rambut halus atau silia di saluran pernapasan menjadi rusak. Di dalam tar juga terkandung berbagai bahan yang memicu penyakit kanker. Sementara benzena dapat meningkatkan risiko terkena leukimia.

Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh. Seorang perokok berisiko tinggi terkena penyakit jantung, stroke dan kanker paru-paru. Ditambah lagi imun atau kekebalan tubuh yang menurun akibat zat berbahaya dalam rokok dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit autoimun.

Selain itu, perokok juga rentan terkena berbagai penyakit gigi dan mulut seperti kanker mulut, tenggorokan, laring, lidah, dan bibir. Pada organ reproduksi, merokok dapat menyebabkan menurunnya tingkat kesuburan pada wanita dan gangguan ereksi dan produksi sperma pada laki-laki.

Bagi para perokok, tulang mereka rentan terkena osteoporosis karena racun yang ada di dalam rokok. Kurangnya asupan oksigen juga dapat menyebabkan kerutan pada kulit sehingga terjadi penuaan dini. Adanya nikotin dalam darah juga dapat menyebabkan meningkatnya risiko terkena diabetes karena kandungan gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Pernyataan Ajakan

Dengan bahaya yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok, ada baiknya kita menghindarkan diri kita dari kegiatan merokok. Sayangi tubuh kita. Dampak merokok mungkin tidak langsung terlihat, namun semakin lama tubuh akan mengalami gangguan kesehatan.

Penegasan Kembali

Oleh karena itu, jauhkanlah diri kita bahaya merokok. Sebab, merokok dapat menyebabkan tubuh kita terkena penyakit berbahaya. Remaja yang sudah mulai mengenal rokok diharapkan tidak tergiur dan segera menjauhkan diri dari merokok demi masa depan.

Penjelasan: teks persuasi di atas membahas bahaya merokok. Penulis mengajak pembaca untuk menghindari kebiasaan merokok karena dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung, penyakit pada gigi dan mulut, penuaan dini, dan gangguan pada sistem reproduksi.

2. Bahaya Asap Rokok Bagi Perokok Pasif

Pengenalan Isu

Bahaya merokok bukan hanya dirasakan oleh para perokok aktif. Namun, perokok pasif juga tidak terlepas dari bahaya jika terpapar asap rokok. Menurut WHO, terdapat sekitar 225.700 orang Indonesia yang meninggal karena merokok, atau karena penyakit lain ada kaitannya dengan tembakau.

Sementara jumlah perokok pasif di Indonesia sekitar 92 juta jiwa termasuk anak-anak. Mengutip dari alodokter.com WHO memperkirakan setidaknya ada 8 juta kematian yang disebabkan oleh asap rokok dan 1,2 juta kasus di antaranya terjadi pada perokok pasif. Hal tersebut menunjukan betapa berbahayanya asap rokok, baik itu bagi para perokok aktif maupun perokok pasif.

Asap rokok terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah mainstream smoke yaitu asap yang mengepul dari mulut perokok setelah terlebih dahulu dihisap dan melewati paru-paru si perokok. Kedua adalah sidestream smoke yaitu asap yang muncul ketika rokok akan habis. Asap ini berasal dari pangkal rokok. Asap jenis inilah yang paling berbahaya sebab berada di udara dan dihirup tanpa filter terlebih dahulu. Asap ini umumnya muncul dari rokok yang tergeletak misalnya di asbak dan sebagainya.

Rangkaian Argumentasi

Para perokok pasif memiliki risiko terkena penyakit kanker yang sama besar dengan perokok aktif. Asap rokok setidaknya mengandung empat ribu zat yang di antaranya terdapat zat berbahaya yang menyebabkan kanker. Asap rokok yang dihirup perokok pasif dapat berbagai memicu penyakit kanker, seperti kanker paru-paru, kanker otak, kanker tenggorokan, kanker laring, kanker lambung, dan kanker payudara. Risiko terkena kanker paru meningkat hingga 20 hingga 30% pada orang yang tidak merokok, namun selalu terkena paparan asap rokok, dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, yang tidak terkena paparan asap rokok.

Perokok pasif juga dapat terkena penyakit jantung bahkan risikonya bisa lebih tinggi dibandingkan dengan perokok aktif. Zat berbahaya dalam asap rokok menyebabkan terhambatnya aliran darah ke jantung sehingga memicu terjadinya nyeri di dada hingga penyakit jantung. Pada wanita terlalu sering terpapar asap rokok dapat menyebabkan gangguan kesuburan dan sulit untuk hamil.

Sementara itu, pada wanita hamil yang selama masa kehamilannya terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi seperti keguguran, bayi dengan berat badan di bawah rata-rata atau berat badan rendah, bayi lahir mati, dan bayi lahir prematur. Pada anak-anak yang sering terpapar asap rokok, bahaya yang mengintai mulai dari batuk, flu, sesak napas, memperparah asma hingga penurunan fungsi paru-paru, gangguan pernapasan, dan gangguan kognitif. Terpapar asap rokok dapat mengganggu pertumbuhan anak seperti anak mengalami terlambat membaca atau kesulitan dalam matematika atau berhitung. Asap juga dapat menyebabkan anak mengalami gangguan perilaku.

Pernyataan Ajakan

Bahaya asap rokok bagi para perokok pasif tidak dapat disepelekan. Bagi para perokok pasif, mulailah untuk menghindari atau menjauhkan diri dari lingkungan yang terpapar asap rokok atau orang yang sedang merokok. Semakin sering kita terpapar asap rokok maka risiko terkena penyakit berbahaya semakin tinggi. Sayangi tubuh kita. Dampak merokok mungkin tidak langsung terlihat, namun semakin lama tubuh akan mengalami gangguan kesehatan.

Penegasan Kembali

Bagi para perokok pasif, lindungilah diri kalian dengan menjauhkan diri dari orang-orang yang sedang merokok. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari bahaya asap rokok seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung. Jangan lupa untuk melindungi anak-anak dari paparan asap rokok dari orang-orang di sekitarnya agar tumbuh kembang mereka tidak terganggu.

Penjelasan: teks persuasi di atas membahas mengenai bahaya asap rokok bagi para perokok pasif. Perokok pasif adalah nonperokok tetapi menghirup asap rokok. Penulis mengajak pembaca untuk menghindari asap rokok sehingga dapat mengurangi risiko terkena berbagai penyakit berbahaya, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan sebagainya.