Daftar isi
Debian merupakan sistem operasi dengan menggunakan kernel Linux, OS ini bersifat open source dan tersedia secara bebas untuk pengguna. Setiap pengguna dapat berpartisipasi dalam pengembangkan sistem operasi Debian.
Sebagai sistem operasi, debian dapat menjalankan semua program baik di komputer maupun server. Debian menggunakan kernel sebagai penggerak utama dari cara kerjanya.
Sistem operasi kernel berfungsi untuk mengelola aplikasi pada perangkat keras komputer mulai dari manajemen memori hingga proses penyimpanan.
Debian dapat diunduh secara gratis di komputer mulai dari aplikasi edit teks, gambar, video, dan video game. Banyak perusahaan ternama yang menggunakan sistem operasi debian untuk memperbaiki masalah server, selain itu fitur yang ada pada debian menjadi daya tarik untuk digunakan.
Sistem operasi Debian memberikan kuasa kepada admin untuk mengambil kendali secara penuh atas seluruh paket yang diinstal dalam sistem, termasuk kemampuan server untuk menginstal satu paket bahkan dapat memperbaiki keseluruhan OS.
Dibalik sistem operasi Debian terdapat sosok Ian Murdock. Nama Debian sendiri berasal dari kombinasi pasangan suami-istri yang bernama Ian Murdock dan Debra.
Bersamaan dengan developer lainnya, Ian mengembangkan debian hingga mendapatkan sponsor oleh GNU Project dari The Free Software Foundation. Kemudian Ian menyerahkan kepemimpinan atas debian kepada Bruce Perens pada tahun 1995.
Sejak saat itu Bruce Perens yang menjadi salah satu engineer Pixar yang memproduksi film tersebut mengubah nama sistem operasi ini menjadi nama Toy Story. Berikut linimasa versi sejak awal.
No | Tahun Rilis | Versi | Kode | Jumlah Packages | Jumlah Developer Terlibat |
1 | 1993 | 0.01 | – | N/A | |
2 | 1994 | 0.91 | – | N/A | |
3 | 1995 | 0.93R5 – 0.93R6 | – | 60 | |
4 | 1996 | 1.1 | Buzz | 474 | N/A |
5 | 1996 | 1.2 | Rex | 848 | 120 |
6 | 1997 | 1.3 | Bo | 974 | 200 |
7 | 1998 | 2.0 | Hamm | 1500 | 400 |
8 | 1999 | 2.1 | Slink | 2250 | N/A |
9 | 2000 | 2.2 | Potato | 2600 | 450 |
10 | 2002 | 3.0 | Woody | 8500 | 900 |
11 | 2005 | 3.1 | Sarge | 15400 | N/A |
12 | 2007 | 4.0 | Etch | 18000 | 1030 |
13 | 2009 | 5.0 | Lenny | 23000 | N/A |
14 | 2011 | 6.0 | Squeeze | 29000 | N/A |
15 | 2013 | 7 | Wheezy | 36000 | N/A |
16 | 2015 | 8 | Jessie | 43000 | N/A |
17 | 2017 | 9 | Stretch | 51000 | N/A |
18 | 2019 | 10 | Buster | 59000 | N/A |
19 | 2021 | 11 | Bullseye | 59551 | N/A |
Setiap Debian merilis versi terbaru, maka akan menghadirkan sistem operasi yang lebih baik, stabil, dan aman. Paket sistem operasi ini terus mengembangkan setiap seri sehingga saat ini sistem operasi tersebut memiliki banyak kelebihan.
Debian dan Linux sebagai sistem operasi sering kali disamakan, namun kedua hal tersebut merupakan hal yang berbeda. Debian menggunakan Linux sebagai kernelnya, sebagai penggerak utama sistem operasi.
Sedangkan Linux menggunakan kernel Unix sebagai pengelola jaringan kerja komputer dan operasi sistemnya. Berikut perbedaan dalam penggunaan Debian dan Linux yang perlu diketahui.
Debian | Linux |
Ringan dan cepat | Sederhana dan cepat |
Relatif sepi peminat | Memiliki banyak peminat |
Menyediakan lebih dari 51.000 packages | Menyediakan sekitar 30.000 packages |
Dokumentasi online lengkap dan mudah diikuti | Dokumentasi online cukup bagi pemula |
Bisa digunakan oleh pemula hingga yang sudah ahli | Ramah bagi pemula |
Versi sistem terbaru biasanya rilis setiap dua tahun sekali | Versi sistem terbaru rilis setiap bulan |
Sistem operasi kernel Linux sebagai penggerak utama | Sistem operasi Unix untuk mengelola jaringan kerja komputer |
Sebagai sistem operasi yang dapat diunduh pada semua perangkat keras lawas maupun modern | Sebagai sistem operasi yang stabil dan ramah pengguna |
Dapat digunakan untuk user biasa hingga bisnis dengan spesifikasi hardware terbatas dan kebutuhan akan sistem yang siap pakai. | Rekomendasi bagi pemula hingga perusahaan besar dengan sistem manajemen yang mampu mengembangkan sistem mereka sendiri |
Dari perbedaan antara Debian dan Linux dapat disimpulkan bahwa, Debian lebih cocok bagi pengguna baru atau pemula, dari perusahaan kecil hingga besar yang memiliki spesifikasi perangkat keras yang terbatas, serta menginginkan sistem yang siap pakai.
Sedangkan Linux sesuai untuk pengguna pemula dari perusahaan kecil hingga besar namun dengan manajemen yang lebih siap dan mandiri dalam mengembangkan sistem.
Debian sebagai sistem operasi memiliki beberapa fungsi, berikut di antaranya:
1. Sebagai Sistem Operasi Desktop
Fungsi pertama dari Debian adalah dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sistem operasi pada desktop, seperti Linux dan Windows. Hal ini dapat terjadi karena Debian menyediakan banyak aplikasi secara gratis.
Pengguna hanya perlu menyesuaikan diri dengan tampilan aplikasi yang berbeda dengan sistem operasi lainnya. Sebagai contoh, Libre Office dan Microsoft Office memiliki fungsi yang sama namun keduanya berasal dari sistem operasi yang berbeda.
Debian dapat digunakan sebagai sistem operasi desktop yang dapat menggantikan sistem operasi Windows dan Linux karena Debian dapat kompatibel pada semua jenis perangkat kerang mulai dari yang lawas hingga modern.
Selain itu Debian juga menyediakan 51.000 packages yang tidak dimiliki oleh sistem operasi lainnya, misalnya Microsoft Office tidak disediakan oleh Linux sehingga dapat menghambat pekerjaan yang membutuhkan tools demikian.
Pada sistem operasi Debian, maka pengguna dapat memiliki akses untuk mengunduh LibreOffice sebagai tools dalam mengedit teks maupun olah data pada spreadsheet selayaknya Excel sehingga dapat mendukung aktivitas pekerjaan.
2. Sebagai Server
Debian sama seperti sistem operasi lainnya yang memiliki fungsi sebagai server baik itu web server, DNS server, mail server, dan lain-lain. Keunggulan yang dimiliki Debian sebagai server adalah tidak memerlukan spesifikasi perangkat keras yang tinggi sehingga lebih hemat dalam pengeluaran.
Keunggulan lain yang dimiliki oleh Debian sebagai server adalah memiliki stabilitas performa yang baik dengan tingkat keamanan yang tinggi.
3. Mengelola Jaringan
Debian memiliki sistem keamanan yang ketat, hal tersebut dibuktikan dengan setiap versi yang dikembangkan bertahun-tahun memiliki sistem yang mengarah pada hasil sempurna dan stabil, maka sistem operasi ini sangat sesuai digunakan untuk mengelola jaringan.
Debian memiliki 51.000 package yang dapat mendukung pengguna untuk melakukan proses konfigurasi jaringan. Salah satu contohnya yakni tersedianya aplikasi yang khusus untuk mengatur router, repeater, switch, distribusi resource, dan lain sebagainya.
Debian memiliki beberapa kelebihan yang perlu diketahui, berikut diantaranya:
Selain kelebihan, Debian juga memiliki kekurangan. Berikut beberapa kekurangan yang perlu diketahui:
Bagi pengguna yang ingin mencoba menggunakan Debian dapat menyimak ulasan berikut. Terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan yakni sebagai berikut.
Melalui VPS Debian akan memudahkan pengguna untuk menginstal paket yang diperlukan dan meningkatkan keamanan. Selain itu, pengguna dapat menjalankan beberapa situs web pada satu server VPS dengan cara membuat server virtual terlebih dahulu.
Perlu dipahami bahwa virtual host merupakan sebuah metode untuk menambahkan beberapa domain dengan satu alamat IP server, serta dapat menyediakan ruang penyimpanan bagi user untuk mendapatkan konten web melalui browser web.
Setelah proses konfigurasi selesai, pengguna dapat meningkatkan kinerja Debian agar mendapatkan performa yang lebih stabil, aman, dan optimal. Berikut cara untuk meningkatkan kinerja sistem operasi Debian.