Deoksiribosa: Sifat – Struktur dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seluruh makhluk hidup memegang ciri-ciri dan atau karakteristiknya masing-masing. Mulai dari tumbuhan, hewan, serta manusia, tidak ada satupun yang sama. Hampir sebagian besar tiap-tiap kondisi dan situasi daripada tubuh makhluk hidup berbeda satu sama lain, bahkan kembar sekalipun.

Makhluk hidup dengan kelahiran kembar pula tidak lepas dari perbedaan satu sama lain, meski secara kasat mata bagai pinang dibelah dua. Tiap-tiap makhluk hidup selalu menampilkan gambaran berbeda pada tiap-tiap dirinya. Hal ini dikarenakan adanya sifat dan atau kondisi dari sang induk yang diberikan kepada sang anak.

Jadi, masing-masing sang anak ketika sampai di dunia membawa sifat-sifat daripada sang induk. Sifat-sifat tersebut dikarenakan kehadiran golongan molekul asam nukleat, yakni deoxyribonucleic acid atau akrab di telinga dengan sebutan DNA.

Asam nukleat inilah merupakan pembawa sifat-sifat genetik sang induk ke sang anak. Dalam susunannya, DNA memiliki sebuah gula yaitu deoksiribosa.

Apa itu Deoksiribosa?

Tubuh makhluk hidup sejatinya bagai harta karun. Tubuh makhluk hidup menyimpan sebuah sesuatu berharga serta sangat unik dengan ciri khas dan atau karakteristik masing-masing. Ciri khas dan atau karakteristik inilah merupakan bagian paling unik, karena makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya berbeda.

Perbedaan tersebut dihasilkan karena adanya sebuah sifat-sifat genetik yang dibawa oleh sang induk ke sang anak. Sifat-sifat genetik tersebut adalah DNA. Jadi, DNA memiliki peran dalam pembentukan karakter dan atau sifat sang anak. Tidak hanya karakter dan atau sifat. Penampilan fisik hingga penyakit pula dapat dibawa melalui DNA.

Dalam DNA, terdapat susunan gula di dalamnya. Gula tersebut adalah deoksiribosa. Gula dalam susunan DNA ini masuk dalam jejeran monosakarida. Gula satu ini tidak mengandung oksigen dan merupakan gula dengan awal dari ribosa (RNA).

Karena tidak ditemani dengan adanya oksigen, gula ini mengalami deoksi dan kehilangan oksigen. Maka dari itu, sesuai dengan nama depan gula ini mengandung kata deoksi. Jadi, gula deoksiribosa merupakan pengubahan secara total dari gula ribosa.

Sifat Deoksiribosa

Suatu zat dan atau unsur memiliki sifatnya masing-masing. Sifat daripada susunan yang termasuk pula dalam DNA ini menduduki deretan kromosom dengan peran menggandeng sifat-sifat genetik dari sang induk. Susunan daripada gula deoksiribosa pula memiliki sifat yang tebal dan panjang mengikuti bentuk dari DNA itu sendiri.

Sama halnya dengan DNA yang membawa sifat-sifat genetik dan atau karakteristik, sifatnya dapat melakukan aktivitas memperbanyak diri. Dapat dibayangkan kehadiran gula deoksiribosa sangat banyak.

Meski dapat memperbanyak dirinya sendiri, susunan DNA dan gula deoksiribosa di dalamnya mengantongi sifat sensitif terhadap cahaya ultraviolet. Hal ini dapat membuatnya lemah dan tidak kuat akan cahaya tersebut. Sifat daripada gula deoksiribosa ini tidak kuat dalam derajat keasaman tinggi.

Hal ini mengakibatkan DNA menjadi terpisah satu sama lain. Sebagaimana DNA dan gula deoksiribosa berada di dalamnya, memegang kestabilan seimbang pada keadaan dan atau situasi basa.

Selain itu, gula deoksiribosa dengan memiliki hidrogen dan oksigen mengakibatkan gula tersebut tidak terlalu aktif layaknya gula pada ribosa di RNA (ribonucleic acid).

Struktur Deoksiribosa

Struktur Deoksiribosa

Setiap makhluk hidup memiliki DNA di dalam tubuhnya. Dengan adanya DNA, penyisipan sifat-sifat genetik dan atau karakteristik dari sang induk dapat tersampaikan hingga ke sang anak. DNA makhluk hidup sangatlah unik.

Kehadiran sel paling kecil dalam tubuh ini bagai mampu melukiskan sifat-sifat dan atau karakteristik sang induk ke dalam kanvas sang anak. Jadi, lukisan sang anak memiliki gambaran sama percis dengan milik sang induk.

Pada susunan dengan nama panjang deoxyribonucleic acid ini memiliki sebuah gula. Gula tersebut adalah deoksiribosa. Gula deoksiribosa menunjukkan gambaran secara kimia dengan susunan yaitu C5H10O4. Eksistensi daripada gula satu ini dengan memegang lima atom karbon dengan salah satu karbonnya tidak ditemani oleh atom oksigen.

Maka tidak heran bahwa gula satu ini merupakan gula dengan struktur tanpa oksigen, sesuai dengan sematan pada namanya. Gula yang merupakan modifikasi daripada gula ribosa ini mendiami wilayah di dalam nukleus.

Gula satu ini pula adalah gula yang mengalami perubahan secara total dari bentuk gula ribosa. Gula deoksiribosa memiliki susunan dan atau struktur komposisi basa. Komposisinya antara lain adalah adenine, timin, citocine, serta guanine.

Sebagaimana deoksiribosa merupakan bagian daripada DNA, dirinya memiliki bentuk sama halnya dengan DNA, yakni dengan bentuk menyerupai dua pita yang sedang digabungkan dan membentuk gelombang saling menyatu satu sama lain.

Struktur  ini merupakan gambaran daripada susunan double helix. Kedua pita yang saling membentuk gelombang tersebut memiliki masing-masing gula deoksiribosa dalam susunannya.

Sifat daripada susunan yang termasuk pula dalam DNA ini menduduki deretan kromosom dengan peran menggandeng sifat-sifat genetik dari sang induk. Susunan daripada gula deoksiribosa pula memiliki sifat yang tebal dan panjang mengikuti bentuk dari DNA itu sendiri.

Sama halnya dengan DNA yang membawa sifat-sifat genetik dan atau karakteristik, sifatnya dapat melakukan aktivitas memperbanyak diri. Dapat dibayangkan kehadiran gula deoksiribosa sangat banyak.

Meski dapat memperbanyak dirinya sendiri, susunan DNA dan gula deoksiribosa di dalamnya mengantongi sifat sensitif terhadap cahaya ultraviolet. Hal ini dapat membuatnya lemah dan tidak kuat akan cahaya tersebut. Sifat daripada gula deoksiribosa ini tidak kuat dalam derajat keasaman tinggi.

Hal ini mengakibatkan DNA menjadi terpisah satu sama lain. Sebagaimana DNA dan gula deoksiribosa berada di dalamnya, memegang kestabilan seimbang pada keadaan dan atau situasi basa.

Selain itu, gula deoksiribosa dengan memiliki hidrogen dan oksigen mengakibatkan gula tersebut tidak terlalu aktif layaknya gula pada ribosa di RNA (ribonucleic acid).

Fungsi Deoksiribosa

Karakteristik dan atau ciri-ciri pada makhluk hidup sangatlah berbeda satu sama lain. Tidak ada yang memegang karakteristik dan atau ciri-ciri sama, bahkan bagi saudara sedarah dan anak kembar sekalipun.

Tiap-tiap makhluk hidup, hewan, manusia, dan juga tumbuhan akan menggambarkan perbedaan sesuai dengan sifat-sifat yang diturunkan oleh masing-masing sang induk. Maka dari itu, tiap-tiap individu membawa masing-masing sifat-sifat genetik milik sang induk dan hal inilah yang memberikan perbedaan bagi tiap-tiap individu tersebut.

Disinilah gambaran dari tugas daripada DNA. Secara umu, DNA dapat dikatakan bagai harta karun yang menyimpan seluruh informasi genetik milik sang induk.

Nantinya, informasi genetik tersebut diturunkan kepada sang anak. Di dalam susunan pita DNA, terdapat gula yang dikenal dengan sebutan deoksiribosa. Gula ini merupakan bagian penting dalam susunan DNA.

Gula ini menjalankan fungsi sebagai pembuatan DNA. Gula dari pengubahan total dari gula ribosa ini pula bagai landasan utama bagi berdirinya struktur DNA. Ketika DNA menjalankan proses memperbanyak diri, gula deoksiribosa membantu dalam susunan double helix pada DNA.

Kesimpulan Pembahasan

Tiap-tiap makhluk hidup selalu menampilkan gambaran berbeda pada tiap-tiap dirinya. Jadi, masing-masing sang anak ketika sampai di dunia membawa sifat-sifat daripada sang induk. Sifat-sifat tersebut dikarenakan kehadiran golongan molekul asam nukleat, yakni deoxyribonucleic acid atau akrab di telinga dengan sebutan DNA. Dalam susunannya, DNA memiliki sebuah gula yaitu deoksiribosa.

Eksistensi daripada gula satu ini dengan memegang lima atom karbon dengan salah satu karbonnya tidak ditemani oleh atom oksigen. Gula deoksiribosa memiliki susunan dan atau struktur komposisi basa, yang terdiri dari adenine, timin, citocine, serta guanine.

Sifat daripada gula deoksiribosa ini tidak kuat dalam derajat keasaman tinggi dan mengantongi sifat sensitif terhadap cahaya ultraviolet.

Gula ini menjalankan fungsi sebagai pembuatan DNA. Gula dari pengubahan total dari gula ribosa ini pula bagai landasan utama bagi berdirinya struktur DNA. Ketika DNA menjalankan proses memperbanyak diri, gula deoksiribosa membantu dalam susunan double helix pada DNA.

fbWhatsappTwitterLinkedIn