Daftar isi
Pembahasan kita kali ini pelajaran ekonomi mengenai elastisitas permintaan, Yuk simak pembahasan berikut ini.
Elastisitas permintaan adalah ukuran perubahan kuantitas barang yang diminta dengan perubahan harga barang. Dengan kata lain, jika harga suatu komoditas naik, maka keinginan pembeli untuk komoditas tersebut akan menurun. Namun, tingkat perubahannya bervariasi.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, sebagai berikut :
Hasil perhitungan koefisien elastisitas bernilai negatif. Mengapa? Karena harga komoditi yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan kuantitas (melalui arah yang berlawanan).
Akibatnya, penurunan harga meningkatkan permintaan, atau kenaikan harga menurunkan permintaan. Namun, tanda negatif biasanya diabaikan saat menghitung koefisien elastisitas.
Berikut ini merupakan jenis jenis dari elastisitas permintaan:
Contoh Soal 1 fungsi permintaan:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – ½P. Tentukan besar elastisitas dari permintaan pada tingkat harga P = 80 ? Jawab: Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80)Q = 50 – 40Q = 10Jika Q=50−12P. Maka, ∆Q∆P=−12
Jadi E=Q1xPQ=−12=−4(Elastisitas)
Contoh 2 fungsi permintaan :
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas dari permintaannya pada tingkat harga P = 50 ?Jawab Jika P = 50, maka 50 = 100 – 2 Q2Q = 50Q = 25Jika P=100−2Q , Maka ∆P∆Q=P1=−2dan∆P∆Q=Q1=−12Jadi E=Q1xPQ=−12×5025=−1(Uniter)
Kasus Harga Menurun
Misalkan kita ingin mengetahui koefisien elastisitas dari permintaan ke atas beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp 4000 sekilogram, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10000 kg; dan pada waktu harga Rp 3000 sekilogram, jumlah beras yang ingin dibeli adalah 15000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan, maka perhitungannya sebagai berikut:
Nilai koefisien elastisitas permintaan yang diperoleh adalah negatif. Situasi ini akan selalu ada. Namun pada saat menjawab pertanyaan koefisien elastisitas biasanya dinyatakan sebagai angka absolut, sehingga koefisien elastisitas beras adalah 2 (dua), dan nilai negatif diabaikan.
Padahal, nilai negatif ini berarti bahwa hubungan antara harga dan jumlah barang yang dibutuhkan berubah ke arah yang berlawanan. Penurunan harga akan meningkatkan permintaan, dan kenaikan harga akan mengurangi permintaan. Angka 2 (dua) berarti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan permintaan sebesar 2%.
Kasus Harga Meningkat
Di dalam perhitungan di atas kita balik kondisinya. Dimisalkan bahwa harga mengalami kenaikan dari Rp 3000 menjadi Rp 4000, oleh sebab itu permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg. Kalau perubahan harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas permintaan ke atas beras adalah:
Penghitungan dengan rumus elastisitas permintaan memiliki kelemahan. Perhatikan baik-baik, meskipun kita menggunakan angka dan rumus yang sama, kita hanya membalik keadaan, tetapi koefisien yang diperoleh berbeda. Situasi ini selalu lazim. Ini menyebabkan formula yang tidak memuaskan. Oleh karena itu, metode kalkulasi lain diusulkan.
contoh kasus elastisitas permintaan lainnya :