Ekonomi

Elastisitas Permintaan: Faktor yang Mempengaruhi – Rumus dan Contoh Soal

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pembahasan kita kali ini pelajaran ekonomi mengenai elastisitas permintaan, Yuk simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah ukuran perubahan kuantitas barang yang diminta dengan perubahan harga barang. Dengan kata lain, jika harga suatu komoditas naik, maka keinginan pembeli untuk komoditas tersebut akan menurun. Namun, tingkat perubahannya bervariasi.

Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, sebagai berikut :

  • Ketersediaan barang pengganti
    Semakin banyak substitusi maka permintaan akan cenderung elastis, karena meskipun harga sedikit berubah, pembeli dapat membeli barang lain yang disebut efek substitusi dan berdampak besar pada elastisitas. Substitusi, efek substitusi menjadi lebih kecil, permintaan menurun, dan cenderung inelastis.
  • Persentase dari pendapatan pembeli
    Jika harga suatu komoditas diukur sebagai persentase dari pendapatan pembeli, maka elastisitasnya semakin tinggi, karena pembeli akan lebih berhati-hati dalam membeli komoditas tersebut.
  • Kebutuhan
    Semakin penting permintaan suatu produk, semakin tidak elastis permintaannya, karena pembeli akan membelinya tanpa memandang harganya.
  • Durasi
    Semakin lama harga komoditas terus berubah, semakin tinggi fleksibilitasnya, karena konsumen memiliki waktu dan kemauan untuk mengubah perilaku konsumsinya.
  • Barang yang adiktif
    Barang yang kecanduan atau kecanduan sering kali memiliki permintaan yang tidak elastis, karena meskipun harganya berubah tajam, konsumen yang kecanduan akan “dipaksa” untuk membeli.

Rumus Elastisitas Permintaan

Hasil perhitungan koefisien elastisitas bernilai negatif. Mengapa? Karena harga komoditi yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan kuantitas (melalui arah yang berlawanan). 

Akibatnya, penurunan harga meningkatkan permintaan, atau kenaikan harga menurunkan permintaan. Namun, tanda negatif biasanya diabaikan saat menghitung koefisien elastisitas.

Jenis Elastisitas Permintaan

Berikut ini merupakan jenis jenis dari elastisitas permintaan:

  • Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)
    Ketika perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh pada kuantitas yang diminta E = 0, maka permintaan akan benar-benar inelastis.
  • Permintaan Inelastis (E < 1)
    Ketika perubahan harga berpengaruh kecil terhadap perubahan permintaan E <1 maka akan terjadi permintaan inelastis, dengan kata lain perubahan harga hanya akan diikuti oleh perubahan permintaan yang relatif kecil.
  • Permintaan Elastis uniter (E = 1)
    Ketika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga, akan ada permintaan elastis tunggal. Ini berarti bahwa setelah harga berubah, jumlah permintaan yang sama berubah.
  • Permintaan Elastis (E > 1)
    Setelah harga berubah, akan ada lebih banyak permintaan. 
  • Permintaan Elastis sempurna ( E = ~ )
    Ketika perubahan permintaan sama sekali tidak berpengaruh pada perubahan harga, permintaan elastis sempurna akan muncul. Dengan kata lain, perubahan harga tidak disebabkan oleh fluktuasi permintaan.

Contoh Soal Elastisitas Permintaan

Contoh Soal 1 fungsi permintaan:

Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – ½P. Tentukan besar elastisitas dari permintaan pada tingkat harga P = 80 ? Jawab: Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80)Q = 50 – 40Q = 10Jika Q=50−12P. Maka, ∆Q∆P=−12

Jadi E=Q1xPQ=−12=−4(Elastisitas)

Contoh 2 fungsi permintaan :

Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas dari permintaannya pada tingkat harga P = 50 ?Jawab Jika P = 50, maka 50 = 100 – 2 Q2Q = 50Q = 25Jika P=100−2Q , Maka ∆P∆Q=P1=−2dan∆P∆Q=Q1=−12Jadi E=Q1xPQ=−12×5025=−1(Uniter)

Contoh Kasus Elastisitas Permintaan

Kasus Harga Menurun

Misalkan kita ingin mengetahui koefisien elastisitas dari permintaan ke atas beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp 4000 sekilogram, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10000 kg; dan pada waktu harga Rp 3000 sekilogram, jumlah beras yang ingin dibeli adalah 15000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan, maka perhitungannya sebagai berikut:

Nilai koefisien elastisitas permintaan yang diperoleh adalah negatif. Situasi ini akan selalu ada. Namun pada saat menjawab pertanyaan koefisien elastisitas biasanya dinyatakan sebagai angka absolut, sehingga koefisien elastisitas beras adalah 2 (dua), dan nilai negatif diabaikan.

Padahal, nilai negatif ini berarti bahwa hubungan antara harga dan jumlah barang yang dibutuhkan berubah ke arah yang berlawanan. Penurunan harga akan meningkatkan permintaan, dan kenaikan harga akan mengurangi permintaan. Angka 2 (dua) berarti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan permintaan sebesar 2%. 

Kasus Harga Meningkat

Di dalam perhitungan di atas kita balik kondisinya. Dimisalkan bahwa harga mengalami kenaikan dari Rp 3000 menjadi Rp 4000, oleh sebab itu permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg. Kalau perubahan harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas permintaan ke atas beras adalah:

Penghitungan dengan rumus elastisitas permintaan memiliki kelemahan. Perhatikan baik-baik, meskipun kita menggunakan angka dan rumus yang sama, kita hanya membalik keadaan, tetapi koefisien yang diperoleh berbeda. Situasi ini selalu lazim. Ini menyebabkan formula yang tidak memuaskan. Oleh karena itu, metode kalkulasi lain diusulkan.

contoh kasus elastisitas permintaan lainnya :

  • Naiknya harga telepon genggam dari Rp. 1.000.000 menjadi Rp. 1.500.000 mengakibatkan turunnya permintaan terhadap barang tersebut dari 30 unit menjadi 20 unit.