Daftar isi
Sebagian dari kita mungkin sudah mengetahui bahwa sistem tata surya kita berada di galaksi Bima sakti atau nama internasionalnya adalah Milky Way. Namun tahukah kamu Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagad raya ini. Ada banyak sekali galaksi di luar angkasa sana. Salah satu galaksi tetangga yang paling dekat dengan kita adalah galaksi Andromeda.
Lalu seperti apa sih galaksi Andromeda itu? Untuk mengenal lebih dalam mari simak fakta-fakta menariknya berikut ini.
Galaksi ini pada awalnya merupakan dua bagian yang terpisah Dua bagian ini bertabrakan sekitar 1,8 hingga 3 Milyar tahun yang lalu kemudian bergabung menjadi satu kesatuan yang kini disebut dengan Andromeda. Nama Andromeda sendiri diambil dari nama seorang putri di mitologi Yunani.
Jarak Bumi dengan galaksi Andromeda adalah 2,5 juta tahun cahaya. Sebuah jarak yang cukup dekat sehingga dapat dilihat dari Bumi pada waktu-waktu tertentu bahkan dengan mata telanjang.
Kamu bisa melihat galaksi Andromeda ketika langit malam sangat cerah, tidak ada cahay bulan dan juga tidak terdapat polusi cahaya. Waktu yang paling tepat untuk melihat galaksi ini adalah di bulan September-November.
Jika dilihat dengan mata telanjang maka bentuk dari galaksi Andromeda mirip seperti kabut tipis yang berbentuk spiral. Namun jika dilihat dengan menggunakan teleskop galaksi berada di langit utara ini memiliki bintang-bintang yang sangat banyak di dalamnya.
Menurut para ahli jumlah bintang yang ada di sana yaitu satu triliun. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada jumlah bintang yang dimiliki Bima Sakti yang hanya 100-400 milyar bintang. Bintang-bintang yang berada di tepian galaksi ini umumnya masih berusia kurang dari 2 milyar tahun dan memancarkan cahaya biru.
Kendati sering disebut sebagai kembaran galaksi Bima Sakti namun diameter galaksi Andromeda dua kali lipat lebih besar. Diameternya mencapai ukuran 220.000 tahun cahaya sedangkan galaksi kita hanya 100.000 tahun cahaya.
Namun massa dari galaksi Andromeda ini tidak lebih berat dar galaksi Bima Sakti hal tersebut lantaran galaksi kita lebih banyak mengandung material dan energi gelap.
Di galaksi Andromeda terdapat dua nukleus. Nukleus adalah inti atom dari bintang neutron. Kedua nukleus ini berjarak lima tahun cahaya dengan puncak cahaya berisi jutaan bintang yang padat.
Namun ada beberapa astronom yang berpendapat nukleus yang dikenal dengan nama P1 dan P2 tidak benar-benar ada dua. Menurutnya nukleus ini hanya sekelompok bintang mirip yang mengitari sebuah lintasan lubang hitam supermasif.
Lubang hitam adalah sebuah tempat yang memiliki gravitasi yang sangat kuat. Saking kuat daya tariknya, lubang hitam ini memakan apa saja yang ada di dekatnya. Tak heran banyak para astronom yang takut dengan lubang hitam.
Galaksi Andromeda memiliki setidaknya memiliki 34 lubang hitam yang diketahui oleh astronom. Bahkan Andromeda memiliki lubang hitam yang supermassive dengan massa setara 100 juta Matahari.
Galaksi yang ditemukan pada tahun 974 Masehi oleh seorang ahli astronomi Persia yaitu Abd Rahman Al Sufi ini terus bergerak mendekati galaksi Bima Sakti dengan kecepatan penuh. Kecepatannya mencapai 300 km/ detik.
Diperkirakan galaksi ini berada di jalur lintasan tabrakan dengan galaksi kita. Menurut perhitungan para ahli hal ini bisa saja terjadi sekitar 4,5 Milyar tahun lagi. Jika hal ini terjadi maka ada kemungkinan galaksi Bima Sakti akan hancur.
Meski jaraknya yang berdekatan namun ada perbedaan yang sangat mencolok diantara keduanya yaitu pergerakan bintang di galaksi Andromeda tidak beraturan atau acak. Hal ini berbanding terbalik dengan galaksi tempat tinggal kita, dimana bintang-bintang di Bima Sakti yang selalu bergerak di putaran rotasi yang sama.
Pergerakan acak bintang di Andromeda disebabkan oleh tabrakan yang terjadi belum lama terjadi sebelum Andromeda terbentuk seutuhnya.
Di sekitar galaksi Andromeda setidaknya ada 14 galaksi kerdil. Galaksi-galaksi ini bergerak mengorbit galaksi Andromeda. Diantara 14 galaksi ini terdapat dua galaksi yang memiliki cahaya paling terang yaitu M32 dan M110.
Kedua galaksi kerdil ini berjarak 2,66 juta tahun cahaya dari Bumi sehingga dapat dilihat dengan menggunakan teleskop.